02 - Pergi

3K 352 6
                                    

AUTHOR POV

"Kalian semua udah siap?" tanya Hwasa.

Seolar menatap tak yakin kearah Blackvelvet.

"Kalian yakin?" tanya Seolar.

"Ck, kelamaan tau." ucap Hwasa malas.

"Helikopter ini akan menuju ke hutan, hutan dimana kalian harus mencari sendiri dimana berlian itu." ucap Hwasa.

Jennie menutup matanya. "Gue males nyari, gak bisa langsung aja?" tanya Jennie.

"Kalian harus nyari." ucap Hwasa.

"Ah iya, itu yang akan mengendalikan helikopter." tunjuk Hwasa.

"Kalian semua hati hati ya." ucap Seolar.

"Yaudah kita pamit, permisi."

Seolar menatap anak BV yang akan pergi. "Semoga kalian menemukan berlian itu secepatnya." -batin Seolar.

•••

Helikopter dibagi menjadi dua. Helikopter satu ada Irene, Jennie, Jisoo, dan Seulgi. Sisanya di helikopter dua.

"Kita kearah utara?" tanya Jisoo.

"Iya, kan hutannya disana." ucap Irene.

"Ohh."

Seulgi hanya diam. "Gue gak tau bakal bisa balik lagi atau enggak." lirih Seulgi.

"Kita pasti bisa." ucap Irene.

"Mending tidur ih." kesal Jennie.

"Tidur mulu lo." balas Jisoo

"Bodo."

•••

"Gue gak terlalu takut sih, ketakutan gue cuma satu, yaitu gak bisa balik lagi." ucap Wendy.

"Iya kak, kita sama." ucap Yeri.

Rose mendengus. "Kok gitu?! Jelas kita bakal balik lagi." ucap Rose.

"Balik lagi dari mananya Roseanna! Kita kesana harus cari kotanya! Kalau gak ada kita bisa mati di hutan." ucap Yeri kesal.

"Udah sih udah." ucap Lisa yang malas jika harus mendengarkan perdebatan.

"Kalian berisik tau gak?" kesal Joy lalu melanjutkan obrolannya dengan Lisa.

Kini Rose juga ragu, apakah mereka bisa kembali lagi? Atau akan terjebak untuk selamanya?

•••

Sampai. Mereka telah menginjakkan kaki di tepi pantai. Sialnya,

Mereka ditinggal. Mereka dalam keadaan tak sadar sekarang.

"Eh? Gue dimana?" gumam Lisa yang bangun lebih awal.

"I-ini dimana?" Lisa mulai panik. Lisa melihat temannya.

"Woy! Bangun! Kita dalam bahaya sekarang!!" teriak Lisa.

"Hoam, apa sih Lis?! Ganggu gue lagi tidur aja tau gak?" kesal Joy.

"Anjir! Kita dimana?!" pekik Joy.

"Gue gak tau!" ucap Lisa panik.

"Ini mana Kak Rene, Kak Jen, Kak Seul, sama Kak Ji?" panik Lisa.

"Akhhh sial!" kesal Joy.

"Jangan jangan kita dijebak." ucap Yeri yang baru bangun.

"Yeri?! Ah bisa jadi." ucap Lisa.

"Kak Wen! Rose! Bangun." ucap Joy.

"Kak bangun! Rose!" ucap Joy.

Rose bangun dan menatap Joy bingung. "Lo kena---ANJIR! KITA DIMANA?!" Rose pun mulai panik.

"Kak Wen bangun kak!" Rose menggoyangkan tubuh Wendy.

Wendy membuka matanya. "Kalian? Hah? Ini kita dimana?!" pekik Wendy.

"Kak! Kita mau ngapain sekarang?!" Lisa, Joy, dan Rose panik, bahkan sangat panik.

Yeri hanya menatap mereka semua santai. "Gue mau mati pun bodo amat." ucap Yeri lalu menatap kearah lautan.

Rose menatap Yeri. "Lo, mau mati disini emangnya hah?!" bentak Rose.

"Gue udah bilang sama lo bego! Gue gak mau pergi kesini! Liat kan hasilnya apa?!" bentak Yeri.

Rose mendelik. "Heh! Gue bahkan gak tau nantinya bakal kayak gini! Kita semua masih pengen hidup! Kita punya suatu hal yang perlu kita perjuangin!" bentak Rose.

"Dan lo mau tau apa?! Gak aja yang perlu gue perjuangin! Keluarga gue gak peduli sama gue, cowok gue selingkuh, gue mati pun gak ada yang peduli."

"Mau tau alasan gue jadi pembunuh kayak sekarang?! Karena gue gak peduli mau masuk penjara bahkan sampe dapet hukuman mati pun gue gak peduli!"

"Gue bukan kalian semua yang masih punya sesuatu untuk diperjuangkan. Gue gak punya apa apa!"

"Gue bakal mati tanpa ada orang yang meneteskan air mata! Lo ngerti gak?! Gak ngerti?! Otak lo emang bego dari lahir!" bentak Yeri. Emosinya kini menggebu gebu.

Rose bungkam. Ia bahkan tak tau apa yang Yeri rasakan.

"Udah! Sekarang kita cari yang lain." ucap Wendy.

•••

"Kita ditinggal nih sama mereka?" tanya Seulgi santai.

"Iya." balas Jisoo malas.

"Idih, kenapa gak siapin rumah dulu sih sebelum ninggalin kita, gak elit banget ninggalinnya disini." ucap Jisoo.

"Ck, misi gue mau mati aja." ucap Jennie yang sudah siap akan berlari kearah pantai.

"Ngapain sih lo?!" pekik Irene sambil menahan tangan Jennie.

"Gue mau mati, gue mau tidur, biar gak ada yang gangguin yaudah gue mati." ucap Jennie santai.

"Gila lo." ucap Seulgi.

"Tau." balas Jennie.

"Huft, kita kepisah sama yang lain, gimana dong?" tanya Jisoo.

"Ayo cari." ajak Irene.

"Ayo."

Kota Mati

Hallo guys!

Don't forget to vote and comment.

Penasaran?
See you in next chapter!

Tbc...

Kota MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang