Tekan vote sebelum baca, terima kasih.H a p p y r e a d i n g !🦄
Malam hari ini begitu cantik, jum'at kliwon.
Sepulang sekolah Yoona sudah mempersiapkan barang-barang yang ia perlukan. Lilin sudah di tata rapi, ada beberapa bunga yang sudah di siapkan di atas nampan. Aroma campuran bunga tersebut sangat menyengat. Kemenyan sudah di bakar, aromanya sangat menusuk hidung.
Syarat yang harus terpenuhi cuma satu yaitu, pastikan tanpa suara.
Yoona mematikkan lampu, hanya cahaya lilin yang tersisa. Nampak dari dari pantulan cahaya lilin Yoona komat-kamit membaca sesuatu. Dalam hitungan detik, lilin menjadi padam.
Yoona tersenyum, dan berdiri. Segera ia menyalakan lampu.
Sosok wanita berambut panjang berdiri di depan Yoona. Wajah yang pucat dan wajah yang hancur. Sangat menyeramkan. Tatapannya seperti tak biasa.
Yoona menatapnya dengan penuh semangat.
"Kenapa lo manggil gue?" ucap wanita tersebut.
"Ubah penampilan lo. Muka lo jelek," ujar Yoona.
Dengan cepat sosok tersebut, berubah menjadi sosok wanita yang cantik.
"Nice, selamat datang Yuni."
Yoona tersenyum dengan membentangkan tangannya.
"Kenapa lo panggil gue lagi!" ujar Yuni dengan marah.
"Gue perlu lo untuk balasin dendam gue," ujar Yoona dengan senyum smirknya.
***
Malam sudah sangat larut. Para manusia masih sibuk dengan ruinitas di club malam ini.
Sekarang pastikan Yuni sudah berubah bentuknya menjadi lelaki tampan, dan sangat berwibawa.
"Temani saya, malam ini nona!" tatapan bergairah yang di tunjukkan, Yuni, dengan menggunakan tubuh Bram.
Bagi Yuni, Bram juga lelaki sama kotornya seperti wanita yang di depannya ini. Lelaki yang sudah beristri dan anak tetap saja mencari kenikmatan dengan wanita lain.
"Dengan senang hati."
Alexa, -ibu tiri Yoona. Sudah sepuluh belakangan ini dia menjadi sosok ini menjadi sosok pengganti ibunya.
"Siapa namamu nona?" tanya Bram,
"Alexa, panggil saja begitu."
"Apa yang membuat mu kesini, kurang kasih sayang? Atau uang?" tanya Bram semakin menelisik.
Kekurangan uang? Tentu saja tidak, semuanya yang di berikan suaminya lebih dari sekedar cukup. Kasih sayang? Tidak juga, dirinya bahkan sangat di manja oleh suami.
"Tidak keduanya, bisakah aku memberikan pilihan yang ketiga?" tanya Alexa lagi.
"Silakan,"
"Aku kurang puas, permainannya sangat monoton dan sangat membosankan. Dirinya tak memberi gaya yang pas untuk fantasy ku," jawab Alexa jujur sambil mengigit bibor bawahnya menahan malu.
Rahang Bram mengerang, terlihat Yuni sudah sangat kesal di dalam sana. Ingin sekali menghabisi wanita jalang di depannya ini.
"Aku akan membuatmu bergairah sayang. Sesuai dengan fantasy mu!" ujar Bram senang.
Bram menarik tengkuk Alexa, membuat Alexa sedikit terkejut. Bram menghisap bibir Alexa dengan memburu, tak kalah nikmat Alexa, membalas ciuman tersebut. Ciuman tersebut semakin panas, sesekali Alexa mengambil napas. Dan --
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoona
Fiksi RemajaMenceritakan tentang sosok Yoona. Yoona sering kali di gangguin oleh berbagai mahkluk tak kasat mata. Mempunyi kelebihan bisa melihat mereka, Yoona merasa dirinya bukan lah makhluk yang beruntung. Tidak bersyukur bukan? ya, begitulah yang di rasakan...