Aruna sudah berdiri di depan kantornya sejak 10 menit yang lalu, mengangguk pada siapa saja yang lewat dan menyapanya.
"Sayang" panggil seorang laki-laki dari dalam mobil yang berhenti di depan kantor Aruna
Aruna tersenyum dan segera menghampiri mobil itu
"Lama" ucapnya sambil cemberut
"Maaf ya" ucap lelaki itu sambil mengelus kepala Aruna lembut "Ayo, makan, aku laper" ucap laki-laki itu dengan manja. Aruna mencubit kecil pipi laki-laki itu dan segera masuk ke dalam mobil
"Nasi padang?" tanya Aruna pada laki-laki di sebelahnya yang sedang sibuk memperhatikan jalan
"Hm, aku pengen ayam geprek" jawabnya masih memperhatikan jalan
"Okey, setuju" seru Aruna, laki -laki itu memegang tangannya dan mencium kecil punggung tangan Aruna
"Mas" panggil Aruna pada laki-laki didepannya yang sibuk dengan hpnya setelah selesai makan sejak 10 menit yang lalu
"Mass" panggil Aruna lagi yang kali ini lebih keras dari sebelumnya
"Yaa" jawabnya masih menatap hpnya
"Aku mau ngomong" ucap Aruna
"Iya, ngomong aja" jawabnya, masih sibuk dengan hpnya
"Soal Ibu, mas" ucap Aruna tegas
Laki-laki itu langsung menatap Aruna dan meletakkan hpnya.
"Ibu, nanyain, kapan Mas mau ngelamar aku?" ucap Aruna tidak berani menatap mata kekasih yang sudah dipacarinya selama 6 tahun itu
"Na, Kamu tau kan? Mas lagi ngejar mimpi Mas dulu, Mas masih mau ngembangin bisnis mas lagi na" ucap Mas Joan sambil menggenggam tangan Aruna
"Runa tau mas tapi, apa ngga bisa mas kasih kepastian dulu buat aku? Buat orang tua aku?" tanya Aruna dengan suara yang cukup keras sampai menarik perhatian orang disekitarnya
"Kita omongin di mobil yuk na, sekalian pulang" ajak Mas Joan, tidak ingin menjadi pusat perhatian orang-orang
Aruna menyambut tangan Mas Joan dan pergi menuju mobil.
"Jadi, gimana mas?" tanya Aruna lagi sesaat setelah mereka berada di dalam mobil
"Na, Mas kan pernah bilang, Mas bakal wujudin mimpi mas satu-satu. Setelah bisnis ini goal, mimpi mas tinggal kamu Na. 6 tahun bukan waktu yang sebentar Na, buat Mas seenak itu ninggalin kamu. Mas janji Na, Mas akan melamar kamu setelah bisnis mas yang satu ini goal." jelas Mas Joan sambil menggenggam tangan Aruna dan menatapnya lekat
Aruna lemah kalo udah liat Mas Joan kayak gini
Aruna meneteskan air matanya.
"Janji ya mas?" ucap Aruna sambil menyodorkan kelingkingnya
"Janji Na" jawab Mas Joan yang langsung memeluk Aruna
Aruna yakin Mas Joanlah definisi The one and only untuknya. 6 tahun penantian Aruna pasti akan berbuah sebentar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Choose You | Seventeen
Fanfiction"Kenapa waktu itu kamu milih aku?" "Hati aku udah jatuh di kamu Na, waktu kamu dateng dari pintu itu"