MUDIK

3 0 0
                                    

Mudik, budaya pulang kampung yang dilakukan oleh hampir sebagian besar masyarakat Indonesia, tidak terkecuali Aruna dan keluarganya. Setiap tahunnya, Aruna dan keluarganya pasti mudik ke kampung halaman ayah Aruna di Madiun, Jawa Timur untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Sama seperti Idul Fitri tahun ini mereka mudik menggunakan mobil pribadi yang disupiri secara bergantian oleh Aruna, Mas Rama, dan Ayah. Ibu gabisa nyetir mobil. Mereka tiba di rumah masa kecil ayah Aruna pukul 04.00 tepat 1 hari sebelum hari raya Idul Fitri atau H29 Ramadhan.

Mas Joan❤️

04.30
Mas, aku baru sampe yaaa
Subuhan mas❤️

Alhamdulillah
Ya, sayang❤️

Aruna meletakkan hpnya dan bersiap untuk solah subuh saat tante Rani, tante yang sangat dekat dengannya waktu kecil dulu, masuk ke dalam kamarnya

"Heh, kapan loh mau nikah?" Tanyanya sambil duduk di sebelah Aruna

Dulu, mudik merupakan salah satu agenda yang Aruna tunggu-tunggu karena bermain dan berkumpul dengan keluarga besar memberikan kebahagiaan tersendiri untuk Aruna. Namun, sekarang ini kalo Aruna boleh memilih dia ingin memilih untuk tidak ikut mudik. Akibat pertanyaan yang selalu dilontarkan om dan tantenya, seperti pertanyaan yang barusan tantenya tanyakan. Aruna sebetulnya tidak terlalu ambil pusing tapi karena pertanyaan2 itu terus dilontarkan Aruna juga jadi capek hati sendiri mendengarnya. Beruntung Mas Rama selalu menguatkannya dan mengingatkannya untuk tidak terlau memikirkan hal-hal seperti itu.

"Kalo ga sabtu ya minggu" jawab Aruna mengeluarkan jurus yang diajarkan oleh Mas Rama

"Heh yang bener toh, jangan lama-lama ah kasian nanti anak-anaknya. Tinggal kamu sama Mba Tari loh yang belum sold out" ucapnya

"Ada Mas Rama" jawabku santai

"Ya, Mas Rama kan laki" jawab Tante Rani

"Ya terus kenapaa? Kalo laki nikahnya boleh umur 30an kalo cewek ga boleh gitu?" Jawab Aruna mulai emosi, kalo ga inget lagi puasa mungkin Aruna sudah kebablasan nge gasnya.

"Ya kalo cewek udah umur 30 belum nikah biasanya makin susah nanti" balas Tante Rani

"Udahlah tante jodoh tuh di tangan Tuhan, santai aja. Yang penting aku juga ga single kok" balas Aruna

"Yowes lah, tante doain mas Joan mu itu cepet-cepet ngelamar kamu!" Balasnya sambil menepuk pundak Aruna dan ke luar dari kamar

Ya memang cucu-cucu dari keluarga Ayah Aruna sebagian besar sudah menikah. Cucu perempuan yang belum menikah hanya tersisa Aruna dan Mba Tari. Mba Tari sudah berusia 30 tahun, 4 tahun lebih tua dari Aruna. Berbeda dengan Aruna, Mba Tari memang sudah menjomblo sejak 3 tahun lalu setelah hubungannya dengan seorang lelaki harus kandas karena lelaki itu melamar gadis lain. Setelah itu, Mba Tari fokus pada karirnya dan sekarang Ia menjadi wanita karir yang sukses. Sosok panutan untuk Aruna.

"Ditanyain lagi?" Ucap Mba Tari dari balik pintu kamar Aruna

"Ho oh" jawab Aruna sambil menggelar sejadahnya

"Haha, masuk kuping kanan ke luar kuping kiri aja lah pokoknya" ucap Mba Tari sambil tertawa dan meninggalkan kamar Aruna

Mba Tari sudah lebih kebal dengan hal-hal semacam itu. Aruna banyak belajar darinya.

I Choose You | SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang