Damai?

2.4K 130 0
                                    

Happy reading

"Assalammualaikum,sayang"salam seorang wanita dan pria dewasa.

"Loh ada siapa nih,kok rame"lanjut sang pria.

"Waalaikumsalam"balas semuanya. Daddy zivon,mommy tata,dan kedua orang tua rara yang sedang melihat adegan varo itu teralihkan oleh salam tersebut kemudian membalikan arah pandangnya.

Mereka terkejut melihat dua orang yang ternyata orang yang mereka sangat kenal.

"Eh anjir seriusan ini lu,lagi ngapain lu disini ha,mo maling ya"ucap ayah andri.

"Hehe kalian ternyata,gagal deh yang rencananya"ucap pria tersebut sambil cengengesan dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Rencana apa,kalian kok bisa disini"tanya daddy zivon.

"Hehe kita pindah disini,sebenernya kita mau bilang ama kalian nanti malem,kita mau ngundang kalian dinner,tapi kalian kan udah tau duluan jadi ngga jadi deh"ucap pria tersebut yang ternyata fikri teman SMA daddy zivon dan ayah andri.

"Eh apa apaan nih harus jadilah gila ae ngga jadi,yakan"ucap bunda ana yang disetujui oleh semua orang.

"Bentar deh,kalau kalian yang pindah kesini berati kalian orang tuanya rian dong"ucap mommy tata dengan dahi berkerut.

"Oh iya juga ya anjir,kok gw ngga kepikiran si"ucap bunda ana.

"Iya lah lu ngga kepikiran orang lu kaga ada otak,gimana bisa mikir"ucap daddy zivon tajam.

Daddy zivon dan bunda ana dari SMA memang jarang akur jadi ya gitulah.

"Apa si lu mending diem ae dah,gw jodohin si rara ama si rian mampus anak lu kejer 7 hari 7 malem"ucap bunda anak sinis.

"Yakin mau pindah haluan"tanya daddy zivon tak kalah sinis sembari menaikan satu alisnya.

"Hehehe engga von canda gw mah elah"ucap bunda ana sambil cengengesan.

"Ehekm"dehem caca yang sama sama teman SMA mereka

"Iya si rian anak gw sama fikri,btw kalian kok bisa disini si"ucap caca.

"Oh itu tadi anak lu maen nyulik couplenya mantu gw"ucap bunda ana.

"Ha,maksudnya gimana njir ngga paham"ucap caca yang diangguki fikri.

"Itu tadi anak gw lagi main sama anaknya si ana,eh ada anak lu katanya sivaro anak gw si rian ngebawa si rara anaknya ana"jelas daddy zivon.

"Oh,btw mereka dimana"ucap fikri.

"Ditaman,lu si datenganya telat coba aja 10 menit lebih awal bakal ngeliat adegan live drakor"ucap ayah andri membuat semua terkekeh kecuali fikri dan caca yang melihat mereka dengan tatapan bingung.

"Udah lah hayuk samperin bocil bocil ngga usah dipikirin"ucap mommy tata yang kemudian berjalan mendekat ke varo,rara,dan rian, disusul yang lainnya.

"Hai,kok mukanya pada cemberut gitu si"ucap caca.

Ya ekspresi varo dan rara sedang cemberut dengan varo yang menatap rara sebal dan rara yang tak mau menatap varo,dan rian yang masih kalem anteng.

"Tuh aunty lian natal detet detet lala na palo mulu"ucap varo sebal.

"Aku ngga deket deket lala kok mah"ucap rian.

"Iya aunty,olang tadi lala cebel cama palo masa natain aku delek,dadina aku mau cama ian aja eh palonya malah malah malah muyu"ucap rara sambil menatap sebal varo.

"Kamu ngatain rara jelek varo"ucap bunda ana sambil memincingkan matanya.

"Ndak kok ndak bunda lala boong palo tan cuma belcanda"bantah varo.

Baby AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang