Tuamina bunda ana

3.1K 153 10
                                    

Happy reading:)

"Momm"ucap varo.

"Iya,kenapa sayang"ucap mommy tata.

"Dede mau warna bilu ya ulang taun dede"ucap varo.

"Apanya"tanya mom tata tidak paham.

"Ish ituloh balon na cama suwil suwil diatas"ucap varo.

"Suwir suwir apaan si bocil kamu kira ayam suwir"ucap ale dengan tertawa.

"Ish ituloh yang nempel nempelina diatas tempat na cicak cicak dindindin"ucap varo.

"Dekornya?"ucap ale.

"Entah,potona ituna telus ntar palo dadi plince lala dadi plinces na"ucap varo dengan senyum merakah.

"Yang ulang taun kan dede kok rara jadi princesnya juga"tanya rico.

"Selah dede lah yang ulang taun tan dede om yico diem aja"ucap varo sewot.

"Iyain dah biar fast"ucap rico sambil mengusap ngusap dadanya.

"Nanti kamu bilang sama ayah andri ya biar rara jadi princessnya"ucap mommy tata.

"Ayay taptain"ucap varo girang.

"Seriusan lu kak?"ucap rico.

"Kenapa emang"ucap mommy tata.

"Ya gapapa si"ucap rico cengengesan dengan menggaruk tengkuknya.

🐣🐣🐣

"Lala camikummmm"panggil varo.

"Waayaikum calam"ucap rara berjalan menghampiri varo.

"Calim"ucap varo dengan menjulurkan tangannya.

Rara yang disuruh menyalimi varo pun hanya menurut saja.

"Nanti pas palo ulan tahun lala dadi plincesnya ya"ucap varo.

"Lala dadi plinces palo?lala mau lala mau ayuk sekarangg"ucap rara gembira.

"Ih ndak sekalang lah,ntal pas palo ulan tahun"ucap varo.

"Huh,yaudah deh gapapa"ucap rara sedikit kecewa.

"Eh tapi ndakpapa deh yang dadi plins nya bang ian kan"ucap rara kembali bersemangat.

"Ish atu lah yang jadi plinsnya dimana cih yang ulan tahun tan aku butan na ian"ucap varo cemberut.

"Dah ah lala ndak acik palo mau pulang aja,atu nambek cama kamu,aku mau tali cewe balu bay"lanjut varo akan melangkah meninggalkan rara.

"Ish janan lah lala tan cuma belcanda,nanti palo plins nya lala plinces nya ya"ucap rara dengan memegang tangan varo.

"Hu'um"ucap palo malas.

"Jan malah ya lala cayang varo"ucap rara dengan mencubit kedua pipi varo.

"Ish apa cih cubit cubit cakit tau"ucap varo dengan mengerucutkan bibir,namun tak memungkiri bahwa varo terlihat senang.

"Ehekmm"dehaman seseorang.
"Suruh masuk kali masa calon mantu maen ditengah pintu"lanjutnya.

"Apa cih bunda cilik ya ndak pelnah,cilik bilang taliawan papalepapale"ucap varo yang kemudian disusul oleh tawa kedua bocil itu.

"Cih dasar bocil"ucap bunda ana dengan lirikan yg ditajam tajamkan kemudian melangkah masuk.

"Masuk duduk disofa jan kek kurir didepan pintu doang,kalau mau minum minta bibi aja bunda lagi sibukk mau ngeliat suami suaminya bunda"teriak bunda ana.

"Lala bunda punya tuami banyak ya"ucap varo.

"Ndak tau palo,cuami tuh taya dimana"ucap rara polos.

"Tatana om yico tuami tuh taya daddy cama ayah dituh terus ntar nitah puna dede bayi dadina lala cama palo"ucap varo.

"Lala ndak paham lah"ucap rara bingung.

"Ish udalah ayuk liat tuamina bunda,tatana om yico talau cuamina lebih dali catu nama na celingkuh,dosa telus macuk neraka panas"ucap varo.

"Ish ndak panas lah tan bica culuh ayah bawa ac cama tipas"ucap rara polos

"Oh iya duga ya"ucap varo dengan manggut manggut.

"Dimana talau kita tapan tapan main te nelaka"ucap varo.

"Iya nanti tita kecana ya cekalian culuh daddy cama ayah beli ac cama tipas yang banyak biar yang ada dicana dadi adem ndak panas lagi"lanjut varo dengan senyum bangga.

"Iya captain"ucap rara sambil hormat.

"Ayuk cuculin bunda tita liat tuamina bunda"ucap varo.

"Les go"ucap rara.

Rara dan varo pun berjalan kekamar bunda ana untuk melihat suami yang dimaksud bunda ana.

"Palo itu bunda tenapa jadi seling teliak teliak ditu ya"ucap rara.

"Emang bunda ana celing teliak teliak ditu lala"ucap varo.

"Hu'um"ucap rara.

Akhirnya mereka berdua pun memasuki kamar bunda ana. Dengan tidak sopannya dua bocah itu pun nyelonong masuk tanpa mengetuk pintu,bunda ana yang sedang sibuk dengan dunianya tidak menyadari jika ada dua bocil dikamarnya.

"Palo itu tok banak towok doget doget"ucap rara pelan.

"Atu ndak tau lah,tita tadetin aja yuk biar bunda ana tadet"ucap varo.

"Ayuk"ucap rara

1
2
3

"DORRRR"ucap varo dan rara mengagetkan.

"Eh ayam ayam ayam"latah bunda ana.

"HAHAHAHA"tawa kedua bocah itu saat melihat ekpresi terkejutnya bunda ana.

"Astagfirlullah,kalian tuh kenapa sih ngagetin bunda kaya gitu,nanti kalau bunda jatungan terus dead gimana, kan kasian suami suami bunda"ucap bunda ana sambil mengelus dadanya.

"Tuamina bunda mana palo mau liat"ucap varo.

"Itu"ucap bunda dengan menunjuk laptop nya.

Dua bocil yang sudah diberi tahu pun langsung menyerbu kasur empuk bunda ana.

"Bunda itu tok towo na banak cantik kaya pelempuan"ucap varo.

"Ih ih ih itu napa pelutna ditu ih napa buta baju aaaa"heboh rara saat melihat salah satu dari mereka membuka baju.

"Hustt udah udah kalian udah liat kan sana main lagi,jangan bilang bilang ya kalau bunda punya suami banyak"ucap bunda ana.

"Ciap lakcanakan bunda"ucap rara dan varo berbarengan dan jangan lupakan hormat ala mereka dimana tangan diletakan pas dibagian mata. Dan yah tentu membuat bunda ana terkekeh.

Keedua bocil pun keluar dari kamar bunda ana dan berniat kerumah rian,saat ditangga terakhir dua bocil itu berpapasan dengan ayah andri.

"Ayah bunda celingkuh,tuamina banakk"ucap varo.

"Huum telus pelut na banak totak totaknya"timpal rara.

Ayah andri yang mendengar cerita dari kedua bocil pun langsung manaiki tangga. Satu fakta yang harus kalian tau ayah andri itu possesive.

Dan yah apa yang terjadi selanjutnya dengan ayah andri dan bunda ana?seperti kebanyakan emm mungkin membanting?membuang?atau melelapkan laptopnya?laptopnya ya bukan bunda ana nya:v

"Ayah andri tenapa lala tok langcung pelgi"ucap varo.

"Ndak tau palo,ayuk kita telumah bang ian aja yukk"ucap rara.

"Ayukk"ucap varo.

Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang