Sesak itu kembali datang, sakit itu kembali menyerang, dan jeritan tangisanku masih belum mereka dengar. Aku sakit. Jiwaku sakit. Meski ragaku baik-baik saja. Sebenarnya aku telah menjadi kepingan, bahkan lebur seperti abu.
Ini sangat sakit, sungguh!! Tiap tawa yang datang itu seperti angin, dan tangis itu seperti tanah yang selalu kupijak. Aku berdiri di tangisku. Dan aku mengharapkan angin untuk membawaku. Entah harus kemana aku sampaikan, tapi ini memang tidak bisa ditahan lagi. Sudah bertahun-tahun yang lalu, tapi rasa sakitnya tetap sama. Aku berdiri di keramaian, tapi aku berdiri sendiri. Dan disaat aku berdiri dengan orang lain, keramaian akan mengkhianati lagi. Lagi. Dan lagi...
🏹🏹🏹
nadia

KAMU SEDANG MEMBACA
Harapku
Документальная прозаTidak menceritakan sebuah kisah kasih atau persahabatan, mungkin bukan hanya aku yang merasakan ini tapi mungkin diantara kalian pun merasakannya. Entah itu lalu, kini, atau lusa. Karena cerita ini hanya ku tuliskan untuk menghibur kala aku tak dapa...