6- hell party

1.7K 286 97
                                    


Eyes on me like I'm a prize. But you better recognize, I'm not your angel cuz I belong to me.
Loren Gray - Queen
---

'jangan ngadi-ngadi, lo tau apa kalimat terkenal dinegara kita ini kan? Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan!'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'jangan ngadi-ngadi, lo tau apa kalimat terkenal dinegara kita ini kan? Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan!'

Dari sambungan telepon antar negara itu celoteh nyolot tetap dilayangkan Maria. Setelah mendengar dengan pesan singkat dari Jane yang berbunyi: Theo laki bangsat, awas lo kalo tetep jodoh-jodohin gue.

Sedangkan Jane? Semua yang dikatakannya nyata. Dia tidak sedang mengarang. Jadi bersamaan jemari lentiknya membenahi tatanan rambut dan gaun tipis berwarna merah yang menantang dengan potongan dada rendah itu Jane cuma memutar mata.

"Mata gue gak buta, burem aja nggak! Jadi gak perlu meragukan fitnah atau nggak, gue saksinya!"

Jane mengimpit ponsel diantara pundak dan telinga, dia mencuci tangan.

'mata bisa dipercaya kalo kuping lo juga bisa dengar penjelasannya. Kalo enggak? Misunderstanding!'

Susah memang kalau berdiskusi dengan orang yang sudah memilih kubu.

Mata berpoles make up cantik elegan itu memicing sebal. Bibirnya mengerucut tak terima. Lama-lama emosi juga. "Serah kalo enggak percaya juga! Bodo amat! Gue mau party."

'Heh! Awas kalo pulang-pulang bunting!'

Tanpa menghiraukan kalimat terakhir Maria, Jane segera memencet icon berwarna merah setelah mengatakan satu kata. "Bye!"

Jane membawa kakinya melangkah keluar dari toilet salah satu club ternama di Korea- Glorry Night. Menuju kembali tempat para manusia berpesta tanpa pikir esok atau detik-detik kedepan.

Bersama musik memekak telinga dan juga lampu kelap kelip tak beraturan menjatuhinya Jane mendekati tangan kurus yang sedang melambai dari lingkaran sana.

Lili menepuk kursi sebelah kirinya. Agar Jane duduk disofa empuk yang bisa terisi tiga orang, disebelah kanan wanita itu ada Jay yang tengah meneguk minuman.

"Pake outer gue deh, ngeri sama tatapan para batangan ke lo."

Tatapan mata Jane langsung tajam berbicara; emang gara-gara siapa gue jadi make baju begini!

Baju merah yang dipakai Jane ini kepunyaan Lili by the way, mereka memang sudah ada niatan klubing di club yang terkenal seantero Asia sejak masih di pesawat. Tetapi, gara-gara pawang Lili datang, rencana mereka amburadul. Lili pun panik, minta bertukar Fashion bitches yang sudah mereka siapkan dari rumah.

Dan sialnya Jane hanya membawa jumlah baju pas untuk digunakan sampai malam ini saja.

"Jangan sampai kobam apalagi ONS, besok terbang jam delapan."

What the hell, Tetangga!✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang