Coach

2.2K 142 54
                                    

Cerita Coach Part 1
Warning : BxB area
Jung Hoseok bottom only
-Oneshoot-

Collaboration With DianneRy

•x•




Sudah seminggu pria manis itu hampir tak keluar dari kamarnya. Bahkan ia juga tak mau keluar dari kamar nya, meskipun sahabat baiknya datang dan mencoba menghiburnya. Sudah berkali-kali ibunya membujuk Jung Hoseok dengan berbagai makanan yang ia sukai, nyatanya masih tetap saja tak mempan. Hoseok juga tak mau makan.

Penyebabnya hanya satu, Hoseok sedang terluka akibat putus cinta. "Sudah seminggu kau tidak masuk kuliah. Apa tak kasihan, melihat orang tuamu membiayai biaya kuliahmu dengan bekerja keras. Tapi anaknya malah tak bersemangat hanya karena putus cinta?" nasehat Jimin sahabatnya bahkan tak digubris sama sekali. Hoseok tak peduli, ia masih tetap sama. Melipat tangannya di depan lutut dengan ekspresi datarnya yang begitu sedih.

"Liat bercerminlah! Begitu jeleknya dirimu. Sangat berantakan" ucap Jimin sembari memperlihatkan wajah Hoseok dengan memberi sebuah cermin dihadapannya. Terlihat jelas bagaimana kantung mata yang begitu hitam itu menghiasi bawah mata kecoklatan milik laki-laki manis itu. Mukanya sangat kusam, ia bahkan tak ingat terakhir kali merawat wajahnya itu. Yang ia ingat hanya menangis sepanjang hari, sembari mengingat-ingat momen sialan yang pernah terjadi dalam hidupnya. Momen yang begitu menyakitkan akibat ia diputuskan oleh Min Yoongi, pacarnya.

Pria itu kembali menangis, membuat Jimin yang sudah bersusah payah membujuknya begitu frustasi dan mengacak rambutnya kasar. "Kau itu harus move on. Jangan membuat dirimu diinjak-injak oleh si Min sialan itu." kali ini Hoseok menelan air ludahnya kasar.

"Tidak bisa Jim, aku sangat mencintai dia." jawabnya parau sembari mengeluarkan semua ingusnya menggunakan tissu.

Jimin menarik nafasnya lagi. Sebelum ia mulai berbicara, pria mungil itu mengambil ponselnya dan menghadapkan layar ponselnya pada Hoseok. "Aku punya sesuatu untukmu.." manik Hoseok menatap layar ponsel Jimin dengan sedikit bingung.

"Apa ini?" tanya Hoseok sedikit penasaran setelah membaca sekilas di layar ponsel Jimin tersebut.

Jimin tersenyum sembari mendekat pada Hoseok. Semoga saja rencananya kali ini berhasil "Dia membuka layanan pembelajaran untuk pemula, bahkan untuk siapa saja" sebenarnya Jimin sendiri juga bingung bagaimana cara menjelaskan kepada Hoseok pria manis yang terlewat polos itu.

"A-apa sih maksudmu?"

"Yah sekarang kutanya apa alasan Yoongi memutuskan hubungan denganmu?" Jimin memandang Hoseok lekat sembari sedikit tersenyum dengan ide gilanya.

Pria manis itu bahkan tak ingin menjawab pertanyaan yang menyakitkan itu lagi. "Hoseok dengarkan aku, kau itu jangan terlalu larut dalam kesedihan yang tak berujung." Jimin menangkup kedua pipi Hoseok sekarang. "Dengar aku baik-baik, kau harus berubah Seok. Rubah penampilanmu juga, dan poin yang lebih penting adalah, kau juga harus belatih" kata Jimin menerangkan.

"Maksudmu berlatih?" Jimin lalu mempoutkan bibirnya, sembari memain-mainkan bibir tebalnya sedikit maju beberapa senti. Membuat Hoseok mendorong tubuh Jimin dan menepis tangan Jimin yang menyentuh pipi miliknya. Sungguh mengelikan apa yang dilakukan Jimin barusan.

"Sinting kau Park Jimin!"

Tangan mungil Jimin sudah mengepal erat, ia teramat begitu kesal dengan temannya ini. Harus sabar menghadapi Hoseok rupanya. "Aku mengerti sekarang, alasan Yoongi mengajakmu putus. Kau memang payah dalam hal percintaan Seok!" kedua mata Hoseok memicing menatap Jimin.

Neith ★ °ᴏɴᴇsʜᴏᴏᴛ° [Book Collaboration]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang