Me Ne Frego

776 72 127
                                    

Cerita Me Ne Frego Part 2
Sebelumnya diharap membaca Part 1 dengan book judul yang sama diakun DianneRy
Warning : BxB area, yaoi
Mpreng, Rate M (18+)

.

.

Tubuh Hoseok tak bisa berhenti gemetar, ia merasakan kekhawatiran begitu besar dan merasa begitu tak tenang. Wajahnya teramat pucat setelah mendapati Jungkook suaminya sudah terbujur tak bernyawa di atas ranjang mewah itu. Rinai air matanya tak bisa berhenti turun, tangannya sudah keringat dingin, ia mengigit kuku jarinya berfikir berkali-kali siapa pelaku yang membunuh sang pewaris tahta seperti ini. Kewarasan Hoseok sudah hilang sepenuhnya. Rasa cemas mengerogoti tubuhnya ditambah dengan rasa sesak yang tiba-tiba mengelayuti dadanya. Kim Taehyung buru-buru menenangkannya, menghentikan langkah Hoseok yang sedari tadi berjalan mondar-mandir begitu cemas dengan menarik lelaki manis itu kedalam pelukannya.

"Aku begitu takut Tae, apa yang harus kita lakukan sekarang" lelaki manis itu menangis ketakutan di dada bidang Taehyung. Semua diliputi dengan perasaan bingung. Jelas ini sangat tidak baik, rencana yang begitu buruk setelah mendapati kematian Jungkook yang begitu mendadak. Otak keduanya serasa tak bisa berfikir seperti sedang terpanggang di atas tungku yang panas, begitu tegang.

"Aku takut jika orang-orang menuduhku membunuh Jungkook. Tae, bagaimana ini apa yang harus aku lakukan" mimik wajah Hoseok begitu panik. Ia berbicara terbata pada Taehyung dengan suara lirih dan gemetar.

"A-apa ini perbuatanmu Tae?" pertanyaan yang disangkal Taehyung sepenuhnya.

"Bukan aku, tolong percaya padaku Seok. Meski aku ingin berniat membunuh Jungkook tapi ini terlalu cepat jika aku membunuhnya sekarang. Bukan aku pelakunya. Kau percaya kepadaku kan Seok?" wajah Taehyung menatap penuh keyakinan, rasa kecewa terlihat jelas ketika Hoseok menuduhnya sebagai tersangka. Kim Taehyung berusaha menenangkannya, iris matanya bergerak cemas dan begitu panas namun ia berusaha menahannya agar tidak melebur menjadi partikel air yang turun dari pelupuk matanya.

Sungguh pikiran keduanya juga sama kalutnya. Sama-sama tak bisa berfikir dan hampir kehilangan akal sehatnya. Tapi Taehyung berusaha untuk tetap tenang, meskipun dia juga merasakan kekhawatiran yang tak kalah besarnya seperti yang Hoseok rasakan. Degup jantung keduanya berderu hebat. Taehyung sedang berfikir menggunakan kapasitas otaknya yang bercampur dengan ketakutan yang begitu besar. Seolah-olah Taehyung sekarang sedang dihadapkan dengan sebuah pistol yang sedang menodong pelipis miliknya—ia tak tau kapan pelatuk itu ditarik dan peluru panas itu bisa menembus isi otaknya. Jika ia salah mengambil langkah maka permainan ini juga akan usai dengan sia-sia.

Kim Taehyung menangkup pipi Hoseok yang sudah benar-benar basah karena air mata.

"Hoseok tenanglah. Aku punya sebuah rencana, kita buat Jungkook seolah-olah masih hidup hingga konferensi pers ahli waris diumumkan. Kau tahu kan semua harta akan jatuh padamu karena sekarang kamu mengandung anak Jungkook?" Taehyung menatap wajah Hoseok yang begitu kacau sekarang. Hoseok tak bisa berfikir maupun mencerna kalimat yang dikatakan Taehyung.

"Ber-acting lah seolah Jungkook masih hidup, kita pergi dari sini membawa Jungkook dengan alasan pergi honeymoon. Setelah seminggu dan konferensi pers diumumkan media, kita akan mendapat harta Jungkook. Lalu kita bisa memberi tahu pada semuanya kalau Jungkook meninggal. Jika kita sudah mendapatkan semuanya, kita bisa pergi jauh dari sini. Kita ke luar negeri"

"T-tapi Tae.."

"Semua tau jika Jungkook adalah pecandu alkohol. Bahkan akhir-akhir semua orang tau jika ia masuk rumah sakit karena terlalu banyak minum, kita bisa menggunakan alasan itu untuk menutupi kematiannya—membuat Jungkook seolah mengidap penyakit Sirosis karena terlalu overdosis alkohol. Hoseok sekarang tenanglah, dan turuti semua perintahku" Taehyung mengecup dahi Hoseok lembut, menenangkan Hoseok yang benar-benar takut.

Neith ★ °ᴏɴᴇsʜᴏᴏᴛ° [Book Collaboration]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang