"Pak, ga salah kita main ke kebon monyet?" Ujar Ibra pada Pak Didin selaku guru pembina bus kelas 11 IPA 2.
Pak Didin kemudian bedehem dan menatap seluruh murid, "Bukan kebon monyet Ibra, sudah berapa kali bapak bilang ini namanya keb-"
"Ya isinya kan monyet pak." Interupsi Bale sambil menatap datar Pak Didin di depan sana.
"Kamu kan juga bisa silaturahmi ngunjungin sesama spesies kamu." Ucap Pak Didin yang disambut tertawaan satu bis.
"BAHAHAHAHHAHAHAH, PAK DIDIN AJA NGAKU LO MONYET LE NGAHAHAHAHHAH."
"Cot."
"Bercanda." Ujar Pak Didin yang langsung memasang poker facenya kemudian berdehem.
"Udah ayo turun anak - anak, jangan ada yang bawa handphone atau barang penting. Nanti dirampas monyet."
Arla yang mendengar itupun nyinyir, "Ih Bale, bilangin dong kalo mencuri itu dosa. Ckck, dulu kalo ngaji di mesjid bolos ya?"
"Wah songong, gue betot sini."
"PAK BAWA MANTAN BOLEH GA? SAYA RELA MANTAN SAYA DIRAMPAS MONYET."
Suara siapa itu? Hayo tebak?
Sebenernya ada yang pernah jadian di kelas ini, tapi berujung putus karena yang satu selingkuh.
Siapakah itu?
Mari kita simak
"HALAH, kayak punya mantan aje lo."
"Lah gue punya lah, secara gue cantik."
Lalu Rayhan tiba tiba lewat sambil berkata, "Percuma cantik tapi ujung ujungnya lo diselingkuhin. Cepet turun, baris yang rapi."
Setelah mengucapkan hal tersebut, Rayhan dengan tampang datarnya berjalan santai ke luar bus tanpa menghiraukan teriakan heboh teman temannya.
Gadis tersebut kemudian mematung dan berjalan keluar bus bersama teman temannya yang lain.
Cukup kaget karena sang ketua kelas itu tahu perihal masalahnya dengan sang mantan biadab.
"Ngelamun mulu lo, di rampas monyet aja." Ucap Arla kemudian berjalan lebih dulu di depannya menyusul teman - temannya yang lain.
Sampai di bawah, Pak Didin mengeluarkan TOA nya sambil berdiri di depan para murid yang masih berdiri ricuh.
"tes tes satu dua.. ya anak anak guna mengurangi berpisahnya kalian dari rombongan kalian harus berpasang pasangan ya. BERDUA BERDUA, LAKI LAKI-PEREMPUAN."
Ucapan Pak Didin langsung membuat semua murid mendesah kesal. Mau tidak mau mereka harus nurutin perintahnya, karena Pak Didin termasuk guru yang anti dibantah.
Arla tengah berpikir harus dengan siapa ia berpasangan, kemudian melihat Musa yang masih menyender tak minat melihat para kaum wanita misuh misuh dan berebut Rayhan aka laki laki paling benar di kelas.
Hanan yang notabenenya anak alim dan tak banyak bicara itu sudah di tarik oleh Jia.
Jia menepuk lengan Hanan memastikan cowo di sebelahnya ini tidak melamun.
Hanan yang merasa ditepuk langsung menjauh, "Astagfirullahaladzim, ga muhrim."
Ghiva yang tengah memiting Bale kemudian tertawa lepas melihat reaksi Hanan.
"HAHAHAHAHHAAHH, ughtea Jia ga boleh pegang pegang dong. Kan lawan jenis, ga muhrim." Ucapnya kemudian melanjutkan tertawa sambil menabok nabok Bale.
"Sakit anj-"
"DIEM LO."
Lain halnya dengan Rayhan yang tengah pusing melihat perdebatan para ciwi di depannya ini, dengan cepat ia menarik lengan Mira.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Pacima ; Our Own World
Novela Juvenil[ON GOING] Berkisah tentang kehidupan masa putih-abu abu dari sekolah SMA Baswara yang penuh dengan drama, misteri, konflik keluarga, dan juga pelajaran hidup. ⚠️ WARNING ⚠️ mengandung kata kata kasar.