6. Hari pertama

69 8 0
                                    

Hari ini hari pertama menuju 40 hari KKN. Aku tidur pulas banget. Sampe si Bayu teriak-teriak panggil namaku.

"Zifa"

"Zifa"

Jujur aja bukan hanya aku yang kebangun sama teriakannya Bayu, aku yakin teman lain juga. Aku masih mau menikmati hangatnya selimut ini. Soalnya dingin banget, namun aku harus bangun kalau gak Bayu gak akan habis teriakin aku. Aku buka hape udah jam setengah tujuh. Jam disini memang lebih cepat sejam. Aku langsung ngambil charger lalu ngecas hape dan keluar.

"Kenapa ribut banget!" Jawabku. Aku lihat anak-anak cowok lain masih pada tiduran. Cuman Bayu aja yang udah bangun

"Noh tuh, Lukas nungguin loh di depan mau nagih janji"

Aku langsung melebarkan mataku kaget. "Beneran Dateng?" Aku langsung ke depan nemuin dia sama 3 temannya lagi duduk di bale-bale depan rumah.

"Ya ampun dek, kalian udah Dateng! Maaf ya kakak lama" kataku

"Iya kakak tidak apa-apa. Ini kenalkan Beta pun kawan ini namanya Leo, Sari, dan Etan"

"Hai Adek-adek, nama kakak kak Zifa. Senang sekali kenal sama kalian" kataku

"Kak Zifa jago main sepeda kah? Kayak Sifa yang ada di ANTV itu 'jangan panggil aku anak kecil paman namaku sifa'" kata Leo. Aku tahu kartun itu bang Zoe sering nontonin kartun itu. Gue jadi ketawa sama anak-anak ini.

"Kalian ini kelas berapa semuanya?"

"Kita semua kelas tiga kak" jawab mereka serempak. Aku meng oh ria lalu izin masuk kedalam ngambil permen lalu membagikannya kepada mereka.

"Terima kasih e kak" kata mereka serentak. Mereka lalu segera berlari ke sekolah. Namun mereka meninggalkan sebuah rantang di bale-bale.

"Eh Lukas ini rantangnya" panggilku

"Oh beta lupa, itu ada titipan dari mama. Mama kasih untuk kakak-kakak KKN untuk makan pagi" Kata Lukas lalu segera pergi. Aku senyum sendiri. Pokoknya baik bangett mereka semua. Aku kembali masuk ke rumah lalu ngelihat Bayu, Jonathan, sama Dewa udah bangun sambil sandaran di dinding. Mereka masih tetap pakai selimutnya. Benar-benar hawanya dingin banget.

"Eh bangun bangun, kita dapat rezeki nih dari mamanya lukas. Yuk bangun guys" panggilku.

Juwita lalu keluar kamar diikuti Maria.

Aku langsung ke belakang mau pipis. jarak antara WC dan rumah itu cukup jauh. Namun aku memberanikan diri menuju WC. Pas balik, aku ngelewatin dapur dan aku berinisiatif buatin teh hangat atau kopi. Karena situasinya memang dingin.

Aku beruntung ada kompor minyak tanah sehingga aku bisa pake. Tapi masalahnya gak ada minyak tanah. Aku kayak orang kebingungan gimana caranya nyalain api.

"Kenapa Lo?" Tanya Pandu

"Iniloh pandu, mau nyalain api gak ada minyaknya"

"Yaudah bikin tungku api aja" Dengan gercap dia langsung nyari batu yang lumayan gede. Bayu dan Jonathan keluar pas lihat Pandu mondar mandir gak jelas.

"Ngapain lu pandu?" Tanya Jonathan

"Bikin tungku Api, kompor gak ada minyaknya"

Tanpa aba-aba Bayu dan Jonathan langsung bantuin Pandu nyari kayu. Setelahnya kita mau nyalain api tapi gak punya korek.

"Gak ada korek lagi nih" gerutu Pandu. Gue ingat semalam Alino ngerokok katanya berarti dia punya korek.

Aku langsung masuk ke rumah, lihat dia masih di alam mimpi. Aku bangunin dia, matanya masih sedikit tertutup dia bangun. "Kenapa?"

"Minta korek Lo dong, mau bikin api gak ada korek"

"Ambil aja di tasku" gue pergi ngambil di tasnya dan beneran ada.

Anjir nih orang emang benar-benar ngerokok batin Gue

Setelahnya aku kasih korek ke Pandu. Dia segera menyalakan apinya lalu kita masak air. Yang tanya airnya kita dapet darimana. Jadi semalam istri pak kades memberikan kita Selimut dan 2 air galon buat kami. Benar-benar baik banget. Beliau mungkin tau kami akan butuh.

Sehabis itu gue dibantu Maria buatin kopi dan teh lalu masuk kembali ke rumah bawa minumannya buat kita minum bareng.

"Bangun guys bangun" panggil Juwita

"Suara Lo terlalu lembut, yang ada malah tambah tidur itu" kata Maria

"BANGUN WOI BANGUN" teriak Maria mengelegar.

Kita semua kaget dengan suara Maria. "Woi ribut amat lu Mar, kek pake toa suara Lo" kata Varo yang lagi keasikan tidur

"Varo, Alino" bangun gak kalian berdua" Ya, mereka berdua masih aja molor.

Gak lama mereka bangun. Kita mulai bahas Prokja kita.

Bayu memulainya. Kita sambil sarapan juga. Gak lupa aku ambil kue kuean yang juga kubawa.

Kita mulai merubah beberapa Prokja yang kita buat sebelumnya. Gak banyak yang diubah. Setelahnya Bayu kasih kita beberapa informasi. Semuanya kali ini fokus sama info dari Bayu

"Jadi gue tuh denger dari pak kades Kalo air disini susah, untungnya kita bisa minum air dari galon tapi untuk mandi, nyuci dan segela macemnya perlu ke sungai yang berada di belakang SD, gue juga belum lihat nanti kita lihat bareng aja."

"Nah, untuk masak dan segala macamnya kita gak bisa ngambil dari sungai jadi harus dari sumur. Jaraknya gak seberapa tapi antrinya yang lama. Kita perlu buat roster untuk menghandle tugas ngambil air ini. Gue minta Juwita ngehandle bikin roster ya?!"

"Siap" kata Juwita

"Woah anjir sudah susah sinyal, gada pasar, susah air pula!" Gerutu Jonathan

"Stt, gak boleh gitu!" Kata juwta

"Kita mandi di laut, kayaknya seru tuh" seru Varo

"Lo bule enak putih, lah gue udah gosong mau lu jadiin gue apaan!" Seru Jonathan

"Sekalian selancar gitu kan ya?" Kata Dewa

"Ombaknya gak gede anjir, lu pikir ini Bali. Mana ada nelayan kalo ombaknya gede" kata Alino

"Nanti ke sungai aja. Kalo mau selancar mah selancar aja tuh sama buaya" kata Pandu

"Okey kalo gitu, sehabis ini kita mungkin ke sekolah-sekolah aja kali ya, mungkin di sekolah ada yang perlu membutuhkan tenaga anak KKN." Kata bayu. Semuanya setuju lalu habiskan makanan kita.

"Jadi sekarang projek kita yang rutin adalah tiap Senin bagiin tablet tambah darah. PJnya Zifa sedangkan tiap Jumat Adain Senang PJnya Dewa sama Jonathan."

"Jadi untuk pembagian hari ini. Varo, Alino, Juwita, sama Jonathan kalian ke SMA ya!" Kata Dewa "Zifa, gua, sama Pandu kita ke SD" Katanya lagi.

"Sisanya Bayu sama Maria ke SMP motor kita cuman satu guys mohon dimaklumi"

"Bertiga bisa kok, lu pikir ini jakardah" kata Si Varo

"Ih anjay, gue jadi cabe-cabean" Kata Bayu

"Cowok aja yang jadi cabe gua gak mau" kata Maria.

Akhirnya setelah pergulatan panas, Bayu dan Maria tetap kesana menggunakan motor itu. Sekalian membeli beberapa keperluan kami di desa sebelah.


Jangan lupa Vote, Komen, dan Follow akun Author ya

10 Mei 2021

Elyuma

KKN 21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang