1 - Live As One

449 63 17
                                    

⚠️ Cerita ini mengandung pembullian.

<.>

Baekhyun sudah tiba di sekolah pagi-pagi sekali, Dia sengaja datang lebih awal untuk membeli beberapa roti agar tidak kehabisan, karena jumlahnya yang terbatas dan rasanya sangat enak, orang-orang jadi sering berebut untuk mendapatkannya. Setelah membeli empat potong roti dengan rasa yang berbeda, Baekhyun kembali ke kelas dan meletakkan roti itu satu persatu di atas meja yang terletak sejajar paling belakang.

Dia mengernyit melihat tidak ada seorangpun di dalam kelas. Seorang siswi tiba-tiba muncul di ambang pintu.

"Baekhyun, kau di panggil ke ruang guru." Katanya.

Baekhyun menelan ludahnya gugup, dia merasa tidak berbuat salah apapun sehingga harus pergi ke ruang guru. Dengan tangan gemetar Baekhyun pun pergi ke ruang guru dan semakin merasa gugup saat melihat teman-teman sekelasnya sedang berkumpul disana menyaksikan sesuatu yang ada di dalam ruangan itu. Saat sadar dengan kehadiran Baekhyun, mereka langsung membelah kerumunan memberi jalan pada Baekhyun untuk masuk.

Lelaki manis itu terkejut melihat keempat orang yang duduk di hadapan kepala sekolah, sementara kepala sekolah menatap tajam mereka. Mereka adalah orang yang selalu Baekhyun belikan roti setiap hari. Jackson, satu-satunya laki-laki diantara empat orang itu menatapnya tajam dan memberi isyarat dengan seolah membelah lehernya dengan jempolnya. Baekhyun yang melihat itu meremas seragamnya gugup.

"Duduklah Byun Baekhyun."

Baekhyun langsung duduk ketika kepala sekolah memberinya perintah. Dia sengaja memilih kursi yang jauh dari mereka saat salah satu wanita dari mereka yang bernama Yoon Jisoo itu memelototinya.

"Apa benar mereka membullymu Baekhyun?" Tanya ibu kepala sekolah.

"Kami tidak pernah membullynya, Bu!" Kata Jisoo tidak terima.

"Diam Jisoo! Ibu tidak berbicara denganmu, ibu sedang bertanya pada Baekhyun." Tegas wanita cukup berumur yang menjabat sebagai kepala sekolah tersebut. 

"Apa yang Jisoo katakan memang benar, Bu. Kami tidak pernah membully Baekhyun." Kali ini wanita yang bernama Kang Yerin yang berbicara.

Kepala sekolah memijit pelipisnya lelah, tidak ada satu orang pun diantara mereka yang mengaku, bahkan raut wajah mereka tidak menunjukkan sedikitpun ketakutan, mereka terlihat sangat percaya diri dengan pengakuan mereka.

"Tolong katakan yang sejujurnya Baekhyun. Kamu pantas mendapatkan keadilan, dan jangan khawatir, saya akan berada di sisi siapapun yang benar, jadi tolong ceritakan saja semuanya."

Baekhyun menunduk, tubuhnya bergetar hebat saat matanya tanpa sengaja bertemu pandang dengan tatapan tajam Jisoo, wanita itu menunjuk Jackson kemudian mengacungkan jari tengahnya.

"Saya..." kata Baekhyun gugup.

"Jangan takut Baekhyun."

"S-saya S-sebenarnya..."

"Kami sebenarnya berteman baik, Bu." Kata seorang wanita yang sedari tadi hanya diam. Wanita itu merangkul bahu Baekhyun dan tersenyum lebar padanya. Nametag nya bertuliskan nama 'Han Soyoung'. Yang lain pun mulai menyetujui perkataannya dan mulai membuat cerita.

Sementara itu Baekhyun merasa semakin kecil di tempatnya, tidak berani membela dirinya sendiri karena takut ancaman Jisoo tentang dirinya yang akan di keluarkan dari sekolah menjadi kenyataan. Ponsel milik kepala sekolah berbunyi dan wanita itu terpaksa harus menjauh dari mereka untuk mengangkat telepon.

Tubuh Baekhyun merinding saat Jisoo tersenyum ke arahnya.

Kepala sekolah kembali, wanita itu memandang Baekhyun seperti merasa bersalah padanya. "Kalian boleh kembali ke kelas masing-masing, kecuali Baekhyun."

HunBaek : Story FlowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang