3 - Study is my life

1.7K 144 19
                                    

Sehun menatap kedua sahabatnya tajam, "Sialan!"

Sedangkan Kai juga Chanyeol hanya terdiam sambil menunduk. Kai diam-diam menendang pelan kaki kanan Chanyeol sehingga lelaki itu mendongak. Kai mengedipkan sebelah matanya, memberi kode agar Chanyeol berbicara dan memberikan pembelaan untuk mereka berdua.

Chanyeol sendiri bingung melihat Kai yang terus - menerus mengedipkan sebelah matanya. Mungkin Kai lagi sakit mata, pikir Chanyeol.

"Yak! Cepat katakan sesuatu!" geram Sehun.

"Maafkan kami." kata Chanyeol kemudian menunduk.

Melihat Chanyeol yang memasang wajah memelas membuat Sehun jadi tidak tega. "Yasudah lupakan. Lain kali kalian harus membantuku mendekati Baekhyun."

"Hmm kami benar-benar tidak sengaja." kali ini Kai yang menyahut.

Baekhyun tiba-tiba lewat dihadapan mereka. Lelaki bertubuh mungil itu membawa banyak buku ditangannya. Pandangannya lurus kedepan, tidak berniat menyapa seorangpun yang ia lewati.

Sehun jadi bingung. Padahal biasanya Baekhyun pulang selalu lewat gerbang belakang, entah apa alasannya. Mungkin ia ingin menghindari orang-orang? Tapi sekarang, kenapa anak itu malah pulang lewat gerbang depan? Gerbang yang sama dengan murid-murid lainnya.

Dengan cepat Sehun berlari menyusul Baekhyun, melupakan dua makhluk yang hanya menganga karena tingkahnya. Beruntunglah kakinya panjang, ia jadi tidak kesulitan mensejajarkan langkahnya dengan langkah kaki Baekhyun.

"Tumben."

Baekhyun tidak merespon Sehun. Ia tetap melanjutkan langkahnya.

Baekhyun juga mengabaikan orang - orang yang terkejut ketika melihat dirinya. Berlebihan, pikir Baekhyun.

"Kalau tau kau pulang lewat depan seharusnya kita bareng."

Masih diabaikan.

"Baekhyun, pacaran yuk!"

Tiba-tiba Baekhyun menghentikan langkahnya membuat Sehun juga turut berhenti. Lelaki bertubuh mungil itu terdiam, matanya menatap lurus objek yang ada didepannya.

"Daripada mengangguku terus, lebih baik kau periksa got yang ada disebrang sana." Baekhyun pun berlalu, meninggalkan Sehun yang kini menjatuhkan rahangnya.

◾⬜⚫⬜◾

Sehun menghisap tetesan terakhir Bubble tea miliknya. Ia duduk disudut Cafe dekat jendela. Cukup memalukan mengingat dirinya nongkrong di Cafe seorang diri. Salahkan saja Chanyeol dan Kai yang malah lebih memilih pergi ke Mall daripada menemaninya membeli Bubble tea.

Tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Mata Sehun terfokus pada taman yang ada diseberang Cafe tempatnya membeli Bubble tea. Banyak orang yang berlarian mencari tempat berteduh. Bukan orang - orang itu yang menjadi fokus Sehun, tapi seseorang yang sudah Sehun nyatakan sebagai pemilik hatinya. Seseorang itu sedang bernaung dibawah pohon besar.

Baekhyun memutuskan untuk bernaung dibawah pohon besar daripada mengikuti orang - orang yang berlarian untuk bernaung di mini market. Hujan sudah terlanjur turun, jadi jika Baekhyun mengikuti orang - orang itu, bisa saja buku yang ada digenggaman nya basah. Ia juga khawatir ranselnya juga ikutan basah dan berakhir buku - buku didalamnya juga basah. Ranselnya bukan ransel mahal yang tahan air.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Baekhyun terparanjat. Ia melirik sekilas orang yang mengejutkannya. Itu Sehun dengan payung berwarna kuning ditangan kanannya.

"Yak! Kau tidak mendengarku?" kesal Sehun.

"Berteduh." jawab Baekhyun singkat.

Ada kemajuan, batin Sehun.

"Kau mau kemana?" tidak ada jawaban dari Baekhyun, ia masih mengabaikan Sehun. Sehun menghela nafasnya, "Sini kuantar." ucapnya sambil menyodorkan payung miliknya.

Baekhyun melirik payung kuning Sehun yang mungkin tidak cukup untuk berdua. "Payungmu kekecilan. Pergilah sendiri." menurut Baekhyun percuma jika ia pakai payung itu, ia tetap akan basah karena menggunakannya berdua Sehun.

"Tidak apa-apa. Kau bisa menggunakannya sendiri." tidak apa-apa jika Sehun yang kebasahan. Baginya, Baekhyun yang lebih penting.

"Tidak perlu."

"Ayolah Baekhyun. Aku benar-benar tidak apa-apa."

"Kubilang tidak perlu, Sehun."

Sehun mendekatkan tubuhnya pada Baekhyun. Masih membujuk Baekhyun supaya mau menerima payungnya. "Ayolah Baekhyun~"

"SEHUN!"

Baekhyun yang merasa risih pun cukup kencang mendorong Sehun menjauh hingga kini lelaki itu berdiri ditengah jalan. Kejadiannya begitu cepat, tapi yang pasti saat ini Sehun jatuh menimpa tubuh Baekhyun dengan kedua tangan Sehun yang menumpu tubuhnya sendiri. Sehun yang berdiri ditengah jalan tidak sadar saat ada mobil yang melaju kearahnya. Baekhyun yang melihatnya pun berlari menghampiri Sehun dan menarik lelaki itu hingga tanpa sengaja menindihnya.

Syukurlah Baekhyun berhasil menyelamatkan Sehun. Baekhyun terlalu sibuk bersyukur akan keselamatan Sehun sampai tidak sadar bahwa Sehun masih menindihnya.

Sehun terpaku melihat wajah manis Baekhyun dibawahnya. Hujan deras yang mengguyur tubuhnya pun tak ia hiraukan.

"Syukurlah kau selamat." :)

Baekhyun mengatakannya sambil tersenyum manis. Sehun yang melihatnya merasakan jantungnya mulai berdebar. Matanya melirik kebawah, melihat bibir tipis Baekhyun yang basah akibat hujan.

Hingga tanpa sadar Sehun mulai memajukan wajahnya. Mendaratkan bibirnya ke bibir tipis yang seolah menggodanya.

Mata Baekhyun membulat lucu. Ia terlalu terkejut sampai tidak tahu harus apa. Dirinya belum pernah berciuman sebelumnya, adegan seperti ini hanya pernah ia lihat di televisi, itupun saat ia tidak sibuk belajar. Ah iya, Baekhyun juga pernah melihatnya dibuku IPA miliknya. Entah ada di bab yang mana.

Jantung Baekhyun berdebar. Ia tidak tahu berciuman akan semenyenangkan ini. Apalagi orang yang menciumnya ialah Sehun. Orang yang berhasil membuat jantungnya berdebar akhir - akhir ini.

Baekhyun mengalungkan lengannya pada leher Sehun. Mereka masih terus berciuman, tidak peduli hujan yang turun semakin deras, tidak peduli bahwa sekarang mereka tengah berada dipinggir jalan, dan tidak peduli banyak orang yang melihat.

Tbc

Sekitar 2 chapter lagi yuhuuu...

HunBaek : Story FlowsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang