Chapter 3

199 28 0
                                    

Akhirnya Halilintar menyeret Ice lalu berlari dengan kekuatannya. Menyebabkan Ice tersengat percikan listrik yang ia keluarkan. Dan rambutnya serta pakaiannya menjadi berwarna hitam dan berbau arang. Tapi Ice tak peduli dan langsung tidur di kamarnya.

"Grookkk..."

_______________________________________-------------------------------------------------------------
"Aku tidur bukan karena mengantuk, tapi aku lelah menghadapi dunia ini." -Polar Bear aka. Ice.

*

*

*

Author's PoV

"SELAMAT PAGI DUNIA! TAUFAN YANG CERIA AKAN MENYINARI KORANG SEMUA."

"Ewwhh.. kau fikir kau Cahaya?" Ejek Blaze. Taufan melotot kearahnya lalu berkata, "Suka suka aku lah!"

"Dah tu. Daripada korang berdebat baik kita pergi rumah atok. Kat sini tak de air, makanan dan pakaian." (N/k) berjalan pelan sambil mengucek mata. Ia masih setengah sadar. Tapi ia harus turun dari sini dan mengantarkan ketujuh elemental.

"Hng.. kau tak tidur, Ice?" Tanya Thorn.

"Tak. Tidur aku nyenyak semalam. Sedap sangat kat sini. Jadi sekarang badanku takyah tidur sampai malam nanti."

"Oo camtu."

"Hooaamm.. ngan-" Ucapan (N/k) terpotong saat Gempa tiba tiba memegang tangannya.

"Eeh? apasal ni Gempa?"

"Kau nak mati ke? coba tengok depan."

(N/k) mengikuti suruhan Gempa, betapa terkejutnya ia saat melihat bahwa didepannya sudah tak ada awan lagi dan selangkah lagi saja maka ia akan terjatuh dari sana. Ia jadi merinding saat memikirkan itu. Jika Gempa tak memegang tangannya, habislah dia...

"Ekhem."

"Tangan korang, sampai bila nak pegangan?" Halilintar menatap kesal ke arah tangan mereka berdua yang saling terpaut. Bahkan Solar yang ada disebelahnya menyadari bahwa Halilintar sedang menggeram karena marah. Jadi untuk menyelamatkan nyawanya, ia bersembunyi dibelakang Thorn.

"Seram.." bisik Solar yang hanya terdengar oleh Thorn dan Ice.

"Oh. Maaf." Gempa melepas pegangannya dan tersenyum penuh arti kepada Halilintar.

"Cih."

##

"Assalamualaikum. Atok.. kitorang lapaaar!!" Teriak Blaze dari depan rumah. Tak ada jawaban.

"Hey, apasal tak ada jawaban ni?" Taufan memandang (N/k) bingung, yang dipandang hanya menggedikkan bahu.

"Mana lah aku tahu."

"Emm.. macam mana kalau kita cari kat kedai?" Saran Thorn yang disetujui oleh semuanya. Mereka segera berangkat menuju kedai tok Aba. Dan disana mereka bertemu Ochobot. Tapi lagi lagi tak ada tok Aba disana.

"Ochobot, mana tok Aba?" Tanya Ice.

"Tak tahu. Pagi pagi aku bangun atok dah tak de."

Boboiboy X Reader'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang