4

1.3K 179 3
                                    

Yoongi menatap keluar jendela mobil. Bukan untuk melihat pemandangan, bahkan pikirannya sudah berlabuh memikirkan hal lain.

Yoongi tampak memikirkan sesuatu. Sesuatu yang terjadi padanya tadi pagi. Sangat aneh dan begitu janggal.

Flashback

"Yoongi bangun, kita bisa terlambat!" Seokjin mencoba membangunkan Yoongi, sangat sulit rupanya.

"Yoongi!"

Yoongi bangun dengan berat hati. Sebenarnya Yoongi sudah bangun semenjak Namjoon mengetuk pintu, tapi Yoongi sengaja tidak membukakan pintunya.

Biar Seokjin hyung saja pikirnya:)

"Iya hyung." ucap Yoongi malas.

"Kita akan terlambat, aku akan siapkan sarapan dulu." ujar Seokjin yang masih membereskan tempat tidurnya, meski masih ada Yoongi disitu.

"Mau aku bantu hyung?" tawar Yoongi.

"Tidak, kau bersiap saja sana." titah Seokjin.

Setelahnya Seokjin langsung menuju dapur. Setidaknya ia dan adiknya harus makan kan?

Yoongi masuk ke kamar mandi.
Dan sekitar sepuluh menit ia akhirnya siap.

Pintu kamar Yoongi masih terbuka semenjak Seokjin keluar tadi. Yoongi berjalan menuju pintu itu, sekalian ia akan turun untuk sarapan.

BRAK

Yoongi berjengit kaget. Pintu itu tiba tiba tertutup rapat. Yoongi dengan cepat menuju pintu kamarnya itu. Tapi nihil, ia tak bisa membukanya.

"Bagaimana bisa?" gumam Yoongi.

"Jimin! Tae!" panggil Yoongi sedikit teriak.

Yoongi berkali kali memutar knop pintunya. Tapi tetap tak bisa dibuka. Yoongi juga menggedor pintu, dan memanggil Jimin dan Taehyung, karena hanya mereka berdua yang dekat dengan kamarnya.

Tapi tetap saja tak ada yang menyahut teriakannya.

Wuush~

Yoongi reflek menoleh kekanan. Seperti ada angin yang mengenai leher bagian kananya. Tapi tak ada siapapun, jendela juga tertutup rapat. Lalu angin dari mana?

Deg

Jantung Yoongi seketika berdegup lebih cepat dari biasanya, benar benar tidak berdegup dengan normal. Dipojok kamarnya, ada seorang anak laki laki dengan baju hijau pudar dan wajah pucat.

Yoongi mengedipkan matanya beberapa kali. Masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya. Yoongi berpikir kalau ia sedang berhalusinasi.

Yoongi masih diam tak berkutik. Bahkan tak menggerakkan tubuhnya sama sekali. Yoongi masih memandang anak kecil itu. Tatapan mereka saling bertemu, beradu pandang satu sama lain.

Tapi dengan cepat anak itu menyeringai seram dan menghilang begitu saja. Yoongi sempat tak percaya dibuatnya. Lalu Yoongi kembali menatap pintu yang tepat dihadapannya.

Sekali lagi, Yoongi mencoba untuk membuka pintu kamarnya. Tapi tetap saja tak bisa dibuka.

"Haah~" Yoongi menghela nafas lelah.

Creepy Bangtan Dorm 2 | Bts &TxtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang