明日
𝐚𝐬𝐡𝐢𝐭𝐚Todoroki terbangun dari tidurnya. Ia melirik jamnya sekilas, sudah jam 04:37.
"Aku sebaiknya menghubungi aniki untuk seragam sekolahku." Gumamnya.
Ia berjalan menghampiri Bakugou yang masih saja tertidur.
"Maaf Bakugou, kau jadi bolos sekolah hari ini."
Ia tau betul bahwa Bakugou tidak pernah meninggalkan sekolahnya. Meski ia sedang sakit sekalipun.
Pernah beberapa kali ia dilarikan ke ruang kesehatan karena pingsan atau sakit lainnya. Ia benar-benar tidak mau disuruh pulang. Alasannya, ia bisa ketinggalan pelajaran kalau pulang kerumah.
"Kenapa ya? Aku lebih suka saat kau berisik ketimbang diam seperti ini." Katanya.
Tangannya tergerak mengelus pipi pucat Bakugou. Dingin. Dingin sekali. Tangannya bergetar, wajah yang biasa terlihat dingin itu sekarang terlihat panik. Tangannya kembali menyusuri bawah leher Bakugou, kemudian menyentuh pergelangan tangannya.
Mengapa? Mengapa tidak ada pergerakan disana?
Todoroki yang panik segera menaruh kepalanya diatas dada Bakugou. Dan nyatanya nihil. Disana benar-benar tidak terdengar suara apapun. Benar-benar sunyi.
Tapi Mengapa? Mengapa secepat ini?
Bakugou. Bakugou itu seharusnya mendengar permintaan maaf darinya dulu. Paling tidak seperti itu.
Bukankah tidak sopan, jika pergi tanpa pamit seperti ini? Bukankah itu terlalu kejam? Meninggalkannya sendirian disini. Padahal ia sedang menunggunya untuk terbangun.
Matanya berair, akan tetapi air itu tidak ingin tumpah. Ia kesal sekarang. Kenapa disaat sudah seperti ini Bakugou meninggalkannya.
Ia mencengkram ponsel nya dengan keras. Berusaha menghubungi seseorang yang bisa dihubungi.
"Halo, Shoto?"
Todoroki tidak menjawab. Ia tidak ingin bilang seperti itu. Ia tidak bisa menerimanya. Ia masih ingin menyangkalnya.
"Shoto ada apa?!" Yang diseberang sana juga terlihat panik. Apa yang sebenarnya terjadi.
"Bakugou, sudah pergi."
Todoroki menjauhkan ponsel nya dari telinga. Ia mungkin akan dimarahi saudara tertuanya. Ia mungkin akan disalahkan semua orang atas kejadian ini. Ibunya mungkin akan kembali drop. Ia takut. Ia tidak ingin disalahkan. Ia sendiri tidak mau ini terjadi.
Para suster berdatangan keruangan itu. Sedangkan ia disuruh menunggu diluar. Dan sang kakak segera menghampirinya.
"Nii-san." Touya sendiri terkejut saat adiknya memanggilnya dengan sebutan itu. Sudah lama sekali. Pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
明日 𝗔𝘀𝗵𝗶𝘁𝗮 | 𝗧𝗼𝗱𝗼𝗯𝗮𝗸𝘂
Short Story𝘛𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘛𝘰𝘥𝘰𝘳𝘰𝘬𝘪 𝘚𝘩𝘰𝘵𝘰 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘮𝘢𝘢𝘧. 𝘋𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘉𝘢𝘬𝘶𝘨𝘰𝘶 𝘒𝘢𝘵𝘴𝘶𝘬𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢. ❝ 𝘵𝘢𝘬 𝘢𝘱𝘢, 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘢𝘥...