𝐛𝐚𝐤𝐮𝐠𝐨𝐮 𝐩𝐨𝐯

803 111 5
                                    

明日
𝐚𝐬𝐡𝐢𝐭𝐚

Biasanya, aku selalu santai dengan beberapa hal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biasanya, aku selalu santai dengan beberapa hal. Tapi malam itu rasanya berbeda. Entahlah, rasanya seperti ada sesuatu yang membuatku takut dan khawatir.

Aku yang biasanya berpikiran santai, tiba-tiba terpikirkan sesuatu yang belum pernah kupikirkan sebelumnya. Seperti, kenapa harus esok? Bukankah itu keterbalikan dari pikiran-pikiran ku sebelumnya. Ini sangat aneh.

Aku sendiri merasa takut dengan pikiranku. Bagaimana jika hari esok tidak pernah datang?

Aku sengaja menunggunya pulang malam itu. Rasa takutku membuatku berpikir jika esok hari mungkin aku tidak sempat menyatakannya. Jadi, karena terlalu lama menunggu aku ingin pulang kerumahnya, menunggunya disana. Agar lebih aman.

Akan tetapi, sesuatu buruk terjadi padaku malam itu. Sesungguhnya, itulah yang benar-benar aku takutkan dari segala pikiranku.

Ketika kepalaku membentur aspal yang kasar, aku sebenarnya ingin menangis. Bukan karena sakit. Kepala terbentur itu sudah biasa, ibu sering melakukan itu kepada ku.

Tapi, yang membuatku ingin menangis adalah kebenaran tentang pikiranku. Kebenaran jika esok hari tidak akan datang lagi kepadaku. Kebenaran jika esok hari aku tidak bisa bertemu lagi dengannya. Kebenaran jika esok hari aku tidak bisa menyatakan perasaanku.

Sejujurnya, aku sangat ingin melihat melihat wajahnya ketika aku berkata 'aku mencintaimu.' Lalu ketika itu, wajah apa yang akan ia pasang? Apakah wajah bodoh, marah atau ia justru melempari ku dengan umpatan-umpatan nya.

Aku akan menyatakan ini bukan untuk diterima. Karena aku cukup sadar diri. Dari awal, ia memang tidak pernah melirikku. Jadi sangat mustahil bukan, untuk diterima olehnya.

Aku akan menyatakan ini hanya untuk kepuasan saja. Rasanya sangat lelah, saat aku menyimpannya sendirian. Ia sendiri mungkin sudah tau kalau aku menyukainya. Tapi akan lebih mengasyikkan jika aku menyatakannya langsung, meski ia sudah tau.

Tetapi, takdir berkata lain. Tuhan mungkin lebih ingin aku tetap menyimpannya sendirian.

Aku memang menyesal, tidak mengatakan itu dari awal. Tapi tak apa. Tuhan pasti punya rencana yang lebih baik untukku.

Jika boleh meminta kepada Tuhan, aku ingin bertemu lagi dengannya di kehidupan lainnya. Semoga saja Tuhan mendengarnya.

 Semoga saja Tuhan mendengarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

arigatou, minna-san.

明日 𝗔𝘀𝗵𝗶𝘁𝗮 | 𝗧𝗼𝗱𝗼𝗯𝗮𝗸𝘂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang