Ketika kamu tidak menemukan solusi untuk mengatasi sebuah masalah, walaupun kamu sudah sangat berusaha, itu mungkin bukan masalah yang harus di selesaikan, melainkan kebenaran yang harus di terima ☘️☘️
Aleeza berjalan sambil menyeret koper nya, dia bahkan tak tau tujuannya mau kemana saat ini aleeza benar benar tidak bisa berpikir jernih, dia hanya mengingat kejadian tadi
Flashback
Aleeza pulang sangat telat lagi, dia memasuki rumah dengan sangat hati hati
Jangan salahkan aleeza
Pasalnya dia hanya bekerja di cafe untuk kebutuhan sehari-hari nya
Jika dia tidak kerja, lalu yang membayar biaya sekolah nya siapa?
Uang untuk naik angkot darimana?
Dan pengeluaran lainnyaJika aleeza meminta uang pada orang tua nya mereka tidak akan mau memberikan uang, yang aleeza dapatkan hanya caci makian dari detra
Apalagi zidan yang benar-benar tidak peduli dengan aleeza"Masih mengulang kesalahan lagi?!" Ucap detra sambil bersedekap dada
"Pa-- papa"
" Kamu mau buat saya malu?, Mau jadi apa kamu?, Setelah menjadi pembunuh apa kamu benar-benar ingin menjadi jalang?!"bentak detra
" Pah, al bukan jalang!, Dan al bukan pembunuh! Kenapa papa selalu menyalahkan al atas kematian kakak? Al waktu itu masih kecil, gak tau apa apa, kalo bisa al juga gak pengen di selamatin kakak waktu itu, kalau tau hidup al bakal kayak gini! Hiks hiks pah harusnya papa bersyukur, tuhan gak ambil al juga waktu itu--
"--tuhan cuman ambil satu putri papa, bukan kedua nya! Kapan papa sadar? Al juga gak pengen hidup kayak gini hiks hikss papa jahat!" Aleeza meninggikan suaranya
Detra tertegun dengan ucapan aleeza, ini pertama kalinya aleeza membalas detra, selama ini aleeza hanya menangis, meminta maaf, bahkan meminta ampun ketika detra memukul nya
Detra menepis rasa bersalah itu, egonya terlalu tinggi, rasa benci pada aleeza sangat besar
"Kamu berani meninggikan suara pada saya?!"
PLAK
PLAKaleeza terdiam, matanya memanas kapan papa nya seperti dulu lagi? Dimana papa nya yang dulu sangat menyayanginya?
Di mana papa yang selalu menuruti kemauan nya? Kemana sosok yang dulu sangat lembut padanya, sangat menjaganya agar tidak terluka kini menjadi sosok yang sangat menyeramkan baginyaa?TES..
Air mata aleeza luruh begitu saja, ayolah dia sudah terbiasa dengan ini, kenapa rasanya tetap saja sangat menyakitkan, tidak bukan karna sakit di tampar, tapi hatinya sangat sakit rasanya
"Pa.. mana papa al yang dulu? Yang sayang bngt sama al, mana mama yang selalu masakin al, larang al main tanah, selalu sayang sama al, mana kak zidan yang selalu jagain al? Hikss hikks hiks" ucap aleeza sambil menangis sesenggukan
" Diam kamu! Jangan pernah berpikir semua akan balik seperti dulu, kamu itu cuman anak pembawa sial!, Bahkan saya berharap kamu mati!"
" Okeh al bakal pergi dari rumah ini, biar papa, mama, sama kak zidan gak risih sama kehadiran al" ucapnya sambil tersenyum paksa
" Bagus kalau kamu pergi, itu yang saya tunggu-tunggu kalau bisa kamu jangan balik lagi ke rumah ini!" Lalu detra pergi melangkah menjauhi aleeza dengan perasaan campur aduk
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND KING BULLYING
Teen FictionSEAN ALVARO ALEXANDER Siapa yang tidak mengenal Sean Alvaro Alexander, pria tampan yang sangat kaya raya, dan memiliki koneksi yang sangat luas di mana mana sedari kecil sudah terbiasa mendapatkan apa yang dia mau, apalagi dikarenakan dia adalah pu...