(2/4)

99 9 0
                                    

Hari mulai gelap
Sekolah sudah sepi
Anak anak mulai kembali ke asrama mereka masing masing
Berbeda dengan para anak anak berbakat lainnya
Yang masih setia di ruangan mereka bersama
Memikirkan bagaimana caranya mencari potensi dari masing masing anak berbakat baru itu

" sudah terlihat jelas, si Lynn itu punya potensi untuk mendengar semua hal.. dia bahkan bisa mendengar kata kata ohm " ujar mon sembari melempar Rubik ke arah samsak nya

" aku juga tau kalo yang itu, masalahnya bisa jadi yang lainnya punya potensi yang sama dengan punya kita kan? Bisa saja si Agatha itu bisa meretas sama seperti wave, dari gaya penampilannya saja sudah terlihat, kan bisa jadi " balas ohm sembari melempar sumpit ke arah mon

" sakit tau! "

" tapi lelaki bernama Sud itu, dia sama sekali tidak mengatakan apa apa! "
Celetuk Grace yang duduk di sebelah pang
" entah memang dia pendiam dan dingin, atau karna memang dia tidak tau! " lanjutnya

" kenapa tidak coba dari awal saja p? " ujar time

" maksudmu? " tanya korn

" saat kalian mengetahui bahwa aku mempunyai potensi! Saat itu kalian langsung menyuruhku untuk mengerjakan ini mengerjakan itu. Hanya untuk mengetahui apa potensiku kan? Coba saja kepada mereka " jelas time yang mendapat anggukan dari semua orang

" aaaa, aku tau! " kini punn menyuruh mereka semua untuk mendengar ide yang ia buat

——————————————————————
Keesokan harinya
Kelima orang yang setengah bangun itu seketika merasakan nyeri di kepala mereka

Akibat bunyi nyaring seperti kemarin, tiba tiba muncul di kamar mereka.

Agatha dan Lynn yang mendapat kasur di bagian atas hampir saja dibuat terjatuh karena tidak bisa melihat dengan jelas mana tangga untuk turun
Sedangkan para lelaki di bawah langsung jatuh menghantam lantai beralaskan kayu

" AKHHH! Siapa yang memutar suara itu lagi sih! " kini nell yang berteriak

" ada kamera di ujung ruangan! " setelah satu hari akhirnya Sud mengatakan sesuatu

Kelima orang tersebut langsung melihat ke arah atap di sudut ruangan. Memang benar adanya, kamera kecil yang nyaris tidak terlihat itu terpasang di atas sudut ruangan

" dasar sekolah gila! Aku baru tau setiap kamar memiliki kamera! Dasar bajingan-bajingan mesum! " ucap Lynn bersumpah

Yang sekali lagi membuat mereka berlima dibuat kesakitan dan berteriak karna bunyi nyaring itu kembali terdengar

" AKH BANGSAT! " lanjutnya sembari melempar sebuah bola yang ada di meja dekat dirinya ke arah kamera kecil yang tentunya rusak hingga jatuh ke lantai

" bagaimana? Masih berani membuat bunyi nyaring itu lagi Hah? Coba saja! " di pagi pagi buta itu akhirnya diawali dengan teriakan Lynn yang hampir saja membangunkan seseorang

Buktinya saat itu juga ada yang mengetuk pintu kamar mereka sembari menyumpah habis habisan
" Dasar murid baru tidak jelas! Diamlah bodoh " ucap seseorang dari luar kamar mereka

" tapi ini pasti belum berakhir! Ingat kata lelaki itu, salah satu dari mereka bisa meretas barang barang elektronik disini! " jelas Yi yang tentunya membuat mereka berlima berlari meraih benda kecil multifungsi mereka untuk dimatikan

Berbeda dengan Lynn.. dia langsung membanting keras handphonenya karena masih merasa marah.

Tentunya keempat orang lainnya langsung menatap Lynn sinis, bagaimana tidak gadis itu yang bernotabe sebagai anak dermawan kaya itu memang terlihat tidak terlalu menyayangi barang kepemilikannya.. apalagi handphonenya itu, dia pasti bisa membeli kembali yang lebih mahal dari yang sebelumnya

————————————————————

" Bajingan! " umpat Yi saat melihat earphonenya di pegang oleh ohm yang sedang menyandarkan dirinya di dinding

" ini pembalasan karna tidak mau menerima ajakan kami yah! " ucap Claire sembari menendang gelas plastik dan berhenti tepat di kaki Lynn yang tentunya langsung menatap claire dengan tatapan marahnya

Bagaimana tidak? Lima orang itu langsung menjawab kompak bahwa mereka tidak mau berada di kelas biasa layaknya siswa siswi lain.
Mereka merasa bahwa apa gunanya mereka datang kalau hanya berada di kelas yang sama dengan orang lain

" tidak! Untuk apa aku menjadi salah satu dari kalian kalau aku harus berada di kelas dengan para bajingan bajingan kotor itu! "

" aku akan bersumpah! Akan segera menghilangkan potensiku ini! Kalaupun aku memang mempunyai nya! "

Kiranya begitu saat mereka membantah ajakan para anak anak berbakat lainnya
Yang tentunya membuat kelima orang itu hanya duduk diam di depan mereka sembari melihat barang barang kepunyaan mereka berada di tangan ohm

Terutama Yi yang terlihat begitu tidak tega saat earphone yang selalu ia bawa Kemana saja tergeletak begitu saja di meja besar di depannya

Dia bahkan menyumpahi ohm habis habisan dalam batinnya karena mencuri earphonenya

" Biarkan kami berada di kelas berbakat dan kami menyetujuinya! " ucap Agatha sembari melipat kedua tangannya

" tidak! Kelas itu Sudah tidak ada! " balas wave mencoba melarang

Kedua orang yang sama sama memakai kacamata itu memandang satu sama lain dengan tatapan dingin mereka

" terlalu banyak membuang waktu! Berikan saja kelasnya! " kini Yi yang menyaut dari belakang

Yang tentunya membuat wave menatap pang

' harus bagaimana lagi? Berikan saja '
Ucap pang yang membuat wave kembali menatap Agatha yang sudah memberikan tatapan sinisnya

——————————————————
.
-
.
-
.
-
.
-
.
-
.
-
Stay tune for (3/4)

The New Gifted | S3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang