2

597 78 10
                                    

Bright menempelkan dagunya di pundak putih Win. Membuat emosi win semakin memuncak. Orang ini benar-benar ingin menggoda win rupanya.

Sedangkan si penganggu itu malah tersenyum puas sambil terus mengusap-usap kan dagunya di pundak win.

Dengan sigap tangan win memegang tangan kanan si penganggu itu dan memelintirnya ke belakang lalu mendorong badannya sampai menempel pada dinding.

Kini si penganggu gak bisa berkutik.

"Kamu lebih baik tinggalkan aku, kalau gak aku akan memutar lenganmu dan memotong lidahmu." Ancam Win .

"Kau pikir bisa menang melawanku?" Jawab Bright dengan senyum yang masih tetap sama.

"Siapa yang tau kalau belum dicoba."

Bodohnya. Win melepaskan pegangannya di tangan si penganggu dan bersiap untuk meninjunya. Tapi Bright dengan cepat membalikkan badannya lalu menangkap kepalan tangan Win.

"Kelinci sepertimu memang pemarah seperti ini ya?"

Tanpa pikir panjang, Win langsung mengangkat lututnya untuk menyerang area intim si penganggu.

Gerakan Bright lebih cepat dari Win , jadi dia bisa menghindar tepat pada waktunya sebelum lutut itu menghantam masa depannya.

'Hampir saja!'

Bright yang masih fokus menghindar, win malah kabur meninggalkan si penganggu itu. Ya, tendangan tiba-tiba di area intim tadi hanya sebagai pengecoh agar dia bisa kabur dengan mudah.

'Astaga harusnya aku tau, kelinci mana punya taring.'

Win buru-buru keluar dari kamar mandi lalu mengambil bajunya diloker dan memakai celananya, belum sempat memakai bajunya.

"Aduh... Kacung P'Gunsmile pasti sudah menunggu lama." Dengan setengah berlari win  hendak keluar, tapi tiba-tiba jalan keluarnya di block oleh si penganggu tadi. Bright.

"Hai lagi."

Saking jengkelnya, Win melempar bajunya ke arah si penganggu itu dan langsung berlari menuju jendela.

'Aku harus kabur dari si bodoh ini!!'

Win meraih pinggir jendela dan bersiap untuk melompat. Tapi tangannya ditarik dari belakang oleh manusia aneh itu.

Segera Bright meraih tubuh ramping Win lalu membuat kelinci itu ada dibawah kungkungannya. Memegang tangan Win dan menekan tubuhnya semakin dekat dengannya.

"Hei hei... Apa kamu lari karena takut aku makan? Hahaha"

"Haish... Apa yang kamu lakukan?" Badan win semakin di tekan bahkan tangannya gak bisa berkutik.

"Apa yang aku lakukan?" Bright mengusap bibir lembut win dan mendekatkan bibirnya. "Kau tanya aku mau apa?"

Mengetahui apa yang akan dilakukan orang diatasnya, Win segera memalingkan wajah dan membuat jarak dengan sikunya mendorong dada Bright.

"Kalau kamu mendekat lagi, aku pastikan kamu gak bakal bisa berjalan lagi."

"Hahahaha..." Bright tertawa dengan keras. "Kau pikir aku akan menciummu?"

Rasanya Bom di kepala Win sudah meledak. Apa dia sudah terlalu percaya diri kalau si penganggu ini akan menciumnya?

"Kamu ini!!" Sebal Win.

"Hmmph?"

"Kamu keliatan seperti manusia, tapi aslinya anjing. Ah bukan... Kamu babi tapi punya badan lebih bagus hanya saja gak ada otak!!"

Deliverance of the Counterattack  (BrightWin Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang