3

544 76 14
                                    

'Pergi kemana kelinci itu? Aku sudah mencarinya kemana-mana.'

Bright bersandar di pohon sambil mengamati semua orang yang berlalu lalang di depannya. Mencari seseorang yang mencampakkannya tadi pagi. Setelah melakukan hal menyenangkan dia langsung di tinggalkan.

'Di gedung tidak ada, di toilet juga tidak ada. Di sel pun tidak ada. Bagaimana aku menemukannya? Aku bahkan belum tau namanya.'

Miris memang, meniduri orang yang bahkan namanya saja tidak tau. Apalagi kemarin mereka melakukannya di atas gedung. Tempat yang kurang layak.

Sampai seseorang lewat di depan Bright. Si gendut yang pertama kali mempertemukannya dengan kelinci manis itu.

Melihat Bright yang sedang menatapnya. Si gendut itu sangat kaget. Mengingat kejadian kemarin dan bagaimana ekspresi Bright saat itu membuatnya takut.

'Sial, Itu P'Bright...'

Si gendut mencoba untuk tidak melihat Bright agar preman itu tidak memperhatikannya. Dia berjalan sangat pelan seperti pencuri yang membawa barang curian di depan pemilik rumah.

'Dia tidak melihatku. Dia tidak melihatku.' batin si gendut sambil berjalan melewati Bright.

"Hey kau, berhenti disana!!" Suara Bright yang memanggil membuat jantungnya berhenti berdetak. Sangat mengagetkan.

"Wah astaga!! Bukankah ini P'Bright?" Si gendut itu membalikkan badannya lalu menyapa Bright dengan senyum lebarnya. "Ahaha, P'Bright kemarin itu cuma kesalahan. Aku tidak tau kalau dia pacarmu..."

"Dimana dia?" Bright langsung menanyakan dimana kelinci berada, tanpa memperdulikan si gendut yang masih mengoceh.

"Huh? Dia, dia bebas hari ini." Jawab si gendut bingung. Dia pikir Bright itu pacar si sialan itu.

'Hah, itu sebabnya kemarin kelinci itu tidak menceritakan apapun padaku.'

"Hahaha!!!" Bright tertawa sangat keras sampai semua orang menatap kearahnya. Begitu juga si gendut yang menatap Bright ngeri. Bagaimana bisa seseorang tertawa tapi sangat menakutkan.

'Kenapa juga kelinci itu menceritakan padaku? Tadi malam aku dan dia hanya memenuhi kebutuhan masing-masing.'

Meskipun Bright mengatakan itu, tak bisa di pungkiri kalau kelinci satu ini sangat menarik baginya. One night stand saja tidak cukup baginya.

"Siapa namanya?" Tanya Bright pada si gendut yang sedari tadi menatapnya.

"Dia dipanggil..." Tidak segera menjawab, dia sedang berpikir. Kalau Bright tau dia membully pacarnya, apa dia akan membiarkannya hidup? "Tine Teepakorn."

"Tine Teepakorn..."

'Kalau kelinci itu tidak datang padaku, aku yang akan datang padanya.'

"Pergilah..." Perintah Bright pada si gendut itu yang segera berlari meninggalkan Bright.

Untuk mencari kelincinya. Dia harus keluar dari penjara ini. Bright mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan menekan beberapa kali lalu meletakkan ponsel itu di telinganya.

"Aku akan pergi hari ini. Siapkan mobilku."

Lalu dia kembali memasukkan si ponsel ke dalam saku celananya dan beranjak dari tempatnya.

🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑
🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑🍑
🍑🍑🍑🍑🍑🍑

Angin segar berhembus menerpa wajah putih Win. Dia menghirup dalam-dalam udara kebebasannya. Hari ini dia bebas dari penjara ini.

Deliverance of the Counterattack  (BrightWin Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang