What Do You Want?

1.6K 311 40
                                    

NO EDIT












"Lo seriusan mau netap lagi disini Ren?"

Zia bertanya sembari bantu memindahkan satu box berkas kedalam ruang kerja yang Irene miliki di apartemen barunya. Irene tidak menghadap kearah Zia ketika menjawab, tetapi wanita itu mengangguk mantap sebagai jawaban.

Irene terlihat jauh lebih kuat dari yang sebelumnya, namun hal itu justru membuat Zia merasa khawatir akan kondisi sepupunya.

"Apa gak jauh lebih baik kalau lo di New York aja?" Tanya Zia secara perlahan, "Gue bukan bermaksud untuk gak mau lo ada disini, cuman..."

"Segalanya ada disini Zy." Sambar Irene dengan tenang, dia akhirnya menoleh kearah sepupunya itu usai menata buku di lemari rak yang ada.

"Gue udah baik-baik aja kok, lo gak perlu khawatir." Senyuman manis dia ulas.

Dia lanjut merapihkan barang untuk ia susun diatas meja kerja, "Gue ngeliat dia bahagia lanjutin kehidupannya yang baru. Maka gue juga harus bahagia sama kehidupan baru gue. Iya kan?"

Irene menoleh sejenak kearah Zia ketika meminta persetujuan atas perkataannya. Zia hanya bisa mengulas senyuman getir secara perlahan, sedangkan Irene kembali mengulas senyuman manisnya.

"Gue sadar kalau gue salah mengambil langkah kemarin, gak seharusnya gue pergi dan terus berlari dari rasa sakit." Irene menghela pelan nafasnya setelah berkata demikian.

Perkataan tersebut berakhir bertepatan dengan dirinya yang melihat figura foto kecil, yang didalam foto tersebut memuat foto dirinya menghadiri pernikahan sang mantan terindah.

Menghadiri pesta pernikahan Seulgi bukanlah perkara mudah bagi Irene.

Namun karena acara itulah Irene menyadari sesuatu.

Dia sadar, kalau dia juga harus segera meraih kebahagiannya sendiri.
















NOTES :

Hai, buat kalian yang masih merasa bingung atas...

"Kemarin kan ada chapter tambahan di tahu diri yang Seulgi nyusul Irene dan gak mau Irene pergi lagi, kenapa jadi gini?"

Yep.

Sedari awal, tanpa di umbar secara publik. Chapter tambahan itu aku up tanpa ada keinginan sedikit pun mengubah epilog yang sebelumnya sudah di terbitkan. Chapter tambahan itu memang mereka kembali bertemu, tapi disana tadinya aku mau menggambar perihal kedua tokoh yang akhirnya sama-sama berusaha untuk berdamai.

Berdamai. Bukan bersatu kembali.

Jadi secara teknis gak ada perubahan alur sama sekali di cerita. Hanya saja rencana itu gak aku umbar, ada chapter tambahan, sehingga diantara kalian pasti mengira "Oh bakalan balikan nih"

Dan ya...

Disini akan bermunculan pemeran-pemeran baru. Akan bersifat general, sebab disini bukan lagi perihal magita dan diandra~~

What Do You Want?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang