Kehidupan Masing-Masing ( Kim Taehyung )

55 3 0
                                    


Selamat datang di part ini. Semoga kalian suka sama ceritanya ya. 👍

Happy Reading 👋

***

  Sebulan setelah konser di Indonesia BTS selalu sibuk dengan konser-konser lainnya. Banyak negara yang harus mereka singgahi. Bukan hanya itu, mereka juga disibukkan dengan acara-acaranya yang lain. Pasti mereka sangat lelah.

  " Taehyung apa kau masih memikirkan wanita itu?" Tanya Jimin serius.

"Nee.. bukan hanya wanita itu saja. Sekarang aku juga sedang memikirkan masalahku sendiri." Ucapnya lesu dan tak bersemangat.

"Ahhh Taehyung ada masalah apa. Kenapa sekarang kau jadi tertutup seperti ini padaku?" Balas Jimin dengan raut wajah kecewa. Kali ini, dia benar-benar sedih karena Taehyung sudah tak jujur lagi padanya. Biasanya ada masalah apapun Taehyung pasti akan menceritakannya pada Jimin.

" Bukan seperti itu Jim, aku kemarin-kemarin hanya fokus pada penampilanku dan kesibukanku disini. Sampe aku lupa sama masalahku dirumah, karena hari ini kita nyantai aku jadi baru teringat tentang perjodohanku."

"Ha-aahh per-perjodohan mu? Maksudmu apa Tae? " Ucap Jimin tak mengerti dengan apa yang Taehyung bicarakan. Perjodohan?

"Nee. Sebelum kita berangkat konser ke Indo. Eomma dan Appaku menjodohkanku dengan Kim Jiso. Aku menolak. Namun, Appa tetap memaksa karena dia adalah putri dari sahabat masa kecilnya. Mereka menjodohkanku tanpa sepengetahuanku. Aku ingin sekali menolak. Tapi, kau tau sendiri Appaku sangatlah keras kepala. Dia pasti akan tetap memaksaku Jim. Hufff... Ini benar-benar membuatku bingung." Cerita Taehyung panjang lebar.

"Hahh Jiso?? Jiso Black Pink?" Tanya Jimin terkejut.

"Nee."

"Lalu bukankah dalam kontrak Big Hit melarang para personel untuk menikah? Bagaimana bisa? Apa yang akan kau lakukan?"

" Nee Jim. Aku sudah mengatakannya pada Appa dan Eomma. Tapi, mereka tetap memaksa bahkan mereka bilang mereka akan merahasiakannya. Aku tak bisa. Pasti akan tetap terbongkar Jim. Aku takut Army dan semua pihak agensi kecewa."

Dia benar-benar dilema saat ini."Hemmm nee. Aku paham denganmu. Menurutku kau jangan fikirkan itu dulu. Disini kita sangat sibuk waktu istirahat pun hanya sebentar. Jadi, jangan terlalu difikirkan takut nanti kau akan jatuh sakit. " Ucap Jimin perhatian. Ia juga tak tega jika harus melihat Taehyung seperti ini. Ini benar-benar diluar dugaannya. Ia harus bantu bicara dengan Appa dan Eomma Taehyung.

***

Setelah beberapa bulan dilanda kesibukan. Akhirnya Taehyung dan teman-temannya diperbolehkan untuk pulang kerumah masing-masing.

Saat diluar gedung Jimin berpesan pada Taehyung "Belajarlah melupakannya Tae, kau harus sadar kau dan dia jauh berbeda, jangan selalu memikirkannya atasi masalahmu sekarang. Sebelum terlambat Taehyung. Aku percaya kau pasti bisa!" Ucap Jimin menyemangati Taehyung.

" Nee Jimin Terimakasih untuk saranmu. Aku akan belajar melupakannya dan aku akan segera menyelesaikan masalahku ini." Sahut Taehyung sambil tersenyum. Lalu pergi melangkah meninggalkan Jimin yang tersenyum melihat sahabatnya bangkit kembali.

Taehyung memasuki mobilnya lalu melambaikan Tangan kepada teman-temannya yang juga sedang bersiap untuk pulang.

"Sampai jumpa, bila rindu datanglah kerumahku"

"Nee Taehyung-ah kami pasti akan mengunjungimu." Jawab J-Hope

Mobil mewah Taehyung pun melesat membelah Kota Seoul. Ia tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menyelasaikan masalahnya.

"Chaeyeon bangunkan aku jika sudah sampai." Ucap Taehyung sedikit tak bersemangat. Ia harus berhadapan dengan Appa nya yang selalu memaksanya dengan Jiso.

"Baik tuan." Jawab Chaeyeon.

***

  Seoul 20.00 KST

"Kita sudah sampai tuan. Bangunlah." Ucap Chaeyeon hati-hati.

" Eummm ... Baiklah. Tolong bawakan barangku Chaeyeon." Ucap Taehyung

"Baik tuan." Balas Chaeyeon.

  Dikediaman Tuan dan Nyonya Kim.
Taehyung mamasuki rumah mewahnya itu dengan santai. Tapi alangkah terkejutnya Taehyung saat dia melihat keluarganya dan keluarga Jiso berkumpul diruang tamu disela dengan candaan mereka. Taehyung ingin sekali kabur. Tapi, apalah daya sudah terlajur masuk kandang singa ya masuk aja sekalian. Tanggung.

" Yakk... Putra kita sudah datang rupanya. Sini duduklah bergabung dengan kami." Ucap Tuan Kim

"Apa aku tidak diizinkan istirahat sebentar?" Balas Taehyung cuek.

"Ani.. sayang. Kamarilah sebentar. Disini ada Eomma dan Appa Jiso." Kata Nyonya Kim lembut.

"Aahh Eomma aku sangat lelah." Rengek Taehyung. Dia benar-benar ingin menghilang saja sekarang.

" Taehyung-ngi apa kau tak ingin menyapa Appa dan Eomma Jiso. Mereka akan menjadi mertuamu." Sarkas Tuan Kim agak sinis.

"Nee nee Appa." Balasnya pasrah. Ia tau menolak permintaan Appanya sama saja dia sedang meneteskan air kebatu. Tak akan selesai-selesai.

" Hallo Ahjussi.. Hallo Ahjumma." Sapa Taehyung sambil membungkukkan badannya sebagai tanda hormat.

"Hallo Taehyung. Bagaimana kabarmu. Kurasa kau pasti sangat sibuk setelah konser seluruh dunia." Balasnya.

"Nee.. Ahjussi aku memang cukup sibuk dengan konserku dan acara-acara lainnya."

"Baiklah kalau begitu aku keatas dulu untuk beristirahat." Lanjutnya lagi. Dia benar-benar tak berminat berbicara sekarang.

" Ahhh.. nee silahkan. Selamat beristirahat." Balasnya.

"Terimakasih Ahjussi." Ucap Taehyung lalu bergegas pergi menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

" Tidak!! Aku tidak ingin menikah. Aku masih ingin menikmati masa seperti ini. Bagaimana ini. Jimin-ssi aku membutuhkanmu."

Lalu menenggelamkan kepalanya kebantal. Dia sudah tak tahan lagi. Apa Jiso menerima perjodohan ini? Kenapa dia hanya bersantai saja tanpa berkomentar pada Appanya. Sudahlah, Taehyung benar-benar ingin mati jika sudah begini.

***
 

Jiwa haluku meronta-ronta 😰

Kangen BTS 💜

Gimana nasip Taehyung ya?

Jangan lupa vote dan comments ya👌

Yuk lanjut baca 👉

My Idol Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang