42

5.6K 488 37
                                    

Di tengah malam saat seungwoo sudah tertidur, byungchan mengubah posisi nya dari berbaring menjadi duduk di bersandar pada kepala ranjang.

Ia menekuk kaki kedua kaki nya dan menumpukan wajahnya disana, menatap kearah seungwoo yang tertidur nyenyak.

Satu tangan byungchan ia arahkan untuk mengusap perutnya. Ia masih membayangkan pasti akan sangat menyenangkan jika dia bisa menjaga bayi nya dengan baik.

Air mata byungchan perlahan terjatuh saat kembali teringat kejadian yang terjadi beberapa minggu yang lalu.

Byungchan menutup mulutnya dengan tangan agar isakan nya tak terdengar dan mengganggu seungwoo.

Berbicara tentang seungwoo, pria itu sejak byungchan pulang kerumah, ia benar-benar membawa seluruh pekerjaan kantor nya kerumah.

"hiks" satu isakan byungchan lolos terdengar saat ia menatap wajah suaminya itu.

Byungchan mengalihkan pandangan nya agar tak terus menatap seungwoo.

Ia masih menangis sambil menatap kosong kearah lemari, mengingat kembali hari-hari nya saat bayi mereka masih ada.

Saat byungchan masih fokus dengan pikiran nya, ia tiba-tiba merasakan satu tangan mengusap punggung nya. Ia langsung menghapus airmata nya dan menoleh pada seungwoo.

"nangis aja gapapa sayang" ujar seungwoo dengan suara yang sedikit serak sambil terus mengusap punggung byungchan.

Byungchan langsung kembali membaringkan tubuhnya dan memeluk seungwoo.

"aku minta maaf" ujar byungchan ditengah isakannya.

"kamu ga salah sayang" jawab seungwoo.

"mas woo"

"kenapa chan?"

"kalau kita pisah aja gimana?" tanya byungchan tiba-tiba yang membuat seungwoo kaget.

"aku gagal ya ngebahagiain kamu?" tanya seungwoo mengusap surai byungchan.

"aku yang gagal jadi istri dan ibu" jawab byungchan.

"kamu ga pernah gagal, mungkin emang aku ya yang gagal jagain kamu?" tanya seungwoo.

"byungchan, apa aku beneran ga pantes ya buat kamu? Apa aku beneran ga bisa bikin kamu bahagia? Kalau misalnya kita pisah, kamu bakalan bahagia chan? Byungchan, apa aku emang ga pantes punya pendamping ya chan? Boleh aku minta kesempatan lagi chan? Tapi kalau emang kamu bahagia tanpa aku, aku cuma pesen sama kamu buat lakuin semua hal yang bikin kamu bahagia ya, aku harap aku selalu bisa liat kamu bahagia walaupun ga sama aku" ujar seungwoo menahan tangis nya.

"tolong pikirin lagi chan, mas keluar dulu" sambung seungwoo lalu mengecup kening byungchan dan beranjak dari ranjang untuk pergi keluar dari kamar.

Seungwoo pergi ke kamar tamu yang ada di lantai satu, dada nya sangat sesak saat mendengar permintaan byungchan. Apa seungwoo tidak pantas untuk bahagia?

Sementara itu dikamar, byungchan menangis keras menyesali ucapan nya yang menyakiti seungwoo.

"egois banget sih chan!"

"lo pikir cuma lo yang kehilangan? Cuma lo yang sakit? Seungwoo juga byungchan!" pekik byungchan kesal pada dirinya sendiri.

"byungchan bego!"

Byungchan mengusap kasar air matanya, ia lalu turun dari ranjang dan berlari kebawah untuk mencari seungwoo. Pikiran byungchan langsung tertuju pada kamar tamu, ia yakin suami nya itu berada disana.

"mas!" panggil byungchan mengetuk pintu kamar yang terkunci.

"mas seungwoo bukain" ujar byungchan lagi.

Sugar Daddy? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang