Yunho menatap pemuda yang duduk setengah berbaring diatas tempat tidurnya. Hal itu membuat sosok yang diperhatikannya menjadi sedikit risih. Suasana canggung terjadi, menyelinap di sela-sela pandangan mengintimidasi onix musang milik Yunho. Ia sama sekali belum menjawab pertanyaan yang terlontar dari bibir yang menurutnya sangat katakanlah 'sensual?' itu.
Sementara Jaejoong yang ditatap sedemikian rupa berusaha mengalihkan perhatiannya melihat setangkai bunga mawar yang ada di dalam vas bunga yang beberapa saat lalu diletakkannya sendiri.
"Aku Jung Yunho, pemilik kamar ini." Ucap Yunho tanpa berhenti menelanjangi Jaejoong dengan tatapannya. Pemuda manis bemata doe itu mengangkat wajahnya lalu mengerutkan kening sebelum kemudian terperangah melebarkan kedua bola matanya.
"Maaf.. a-aku tidak tau." Jaejoong semakin menundukan kepalanya sungkan. "A-aku tidak tau apa-apa. Sungguh! Maaf su-sudah tidur di kamarmu. Ajhuma itu yang memaksaku d-dan mengurungku disini. Sekali lagi aku minta maaf. A-aku akan pulang."
Yunho semakin menambah kerutan pada keningnya. Ia memperhatikan sosok itu keluar dari kamarnya. Laki-laki pemilik keping musang itu mengangkat bahu sedikit tidak peduli. Ia kembali menolehkan kepalanya hingga tidak sengaja menatap sekuntum mawar di atas meja nackhas. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang, ia masih mengingat dengan jelas perkataan ummanya. Wanita yang menjadi ibunya itu jelas-jelas mengatakan bahwa ia telah setuju dan menyukai calon menantunya.
Jangan-jangan yang dimaksud ibunya itu adalah sosok yang beberapa saat lalu berbaring diatas ranjangnya?
Gawat!!!
Yunho langsung bangkit dan mengejar Jaejoong. Manik musangnya menjelajah menuruni tangga spiral yang menuju lantai satu. Ia terpaku saat melihat pintu depan yang telah terbuka, buru-buru laki-laki itu menuruni anak tangga dengan cepat. Ia melihat seorang maid yang tampak membersihkan meja.
"Apa kau melihat seseorang yang tadi menuruni tangga?" tanya Yunho yang dibalas tatapan heran bawahannya itu. Yunho berdecak, ia berlari kearah pintu utama rumahnya. Entah kenapa tiba-tiba perasaanya mencelos. Sosok itu telah menghilang. Terlambat. Itulah pikirnya.
"Yun..."
Deg
"Kau sedang mencari siapa? Dimana calon menantuku?" tanya wanita elegan bermarga Jung itu pada putranya. Bibir Yunho terasa kelu ia tidak tau apa yang harus ia katakan pada ibunya. Yunho bahkan tidak sempat menayakan sesuatu apapun pada sosok yang sempat membuatnya terpesona beberapa saat lalu, sosok yang tertidur di dalam kamarnya, sosok yang dianggap ibunya adalah calon menantunya. Yunho belum sempat mananyakan apapun bahkan nama sekalipun.
Bagaimana ini?
"A-aku lelah eomma, aku mau mandi dulu." Ucap Yunho terbata sembari berlari secepat mungkin menghindari berbagai pertanyaan yang akan ibunya keluarkan nantinya. Ia belum siap jika harus dimintai penjelasan. Berbagai masalah sedang berkecamuk dalam otaknya. Kalau harus ditambah masalah baru, Yunho merasa kepalanya sudah akan meledak.
Mrs Jung mengerutkan keningnya, mendapati tingkah aneh putranya. Ia kembali menuju ke dapur saat melihat punggung Yunho telah menghilang dari pandangan.
.
Ring Of Destiny
Gia
.Tiga puluh menit berlalu, Yunho selesai dengan rutinitasnya. Laki-laki manly itu mengusap rambutnya yang basah setelah mandi, kemudian ia menghempaskan tubuhnya keatas ranjang lalu menerawang pada langit-langit kamarnya.
Bau vanila mint menyebar menembus Indra penciumannya.
Itulah kesan yang didapatnya begitu menarik nafas dalam. Yunho mencoba menghirup sepuasanya aroma yang melekat di sprei dan bantalnya. Mungkin ini parfum orang yang dikira menantu ummanya tadi. Yunho mendesah lelah, mendengar kata menantu membuat emosinya kembali memuncak. Ia teringat dengan sikap kekanakan Kim YoonHye yang membuatnya berstatus single sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ring Of Destiny (COMPLETED)
RomanceRING SERIES II Tidak disengaja Jaejoong tiba tiba menemukan sebuah cincin. Sangat beruntung, saat ia sangat membutuhkan uang untuk membayar biaya kuliah. Akhirnya Jaejoong berniat menjualnya. Tapi ternyata cincin itu adalah cincin sakral milik kelu...