~Bab 4 Pelampiasan~

35 5 0
                                    

~~Jangan menyakiti diri sendiri hanya karena masalah hati~~

Cewek itu melampiaskan seluruh amarah dalam jiwanya kepada samsak tak berdosa itu. Pukulan demi pukulan, hantaman demi hantaman didaratkan pada benda di hadapannya tanpa ampun.

Amarah memuncak tanpa bisa ditahan.

"DENNIIIIIIIS....!!!" teriak Mikayla terus menerus melayangkan tinju pada samsak.

Ia tengah berada diruang latihan rumah Felycia yang gelap. Hanya ada setitik cahaya yang menyinarinya dari atas.

"Mikayla..," panggil seseorang yang tak lain adalah Lime dengan Felycia dan Nadya disampingnya.

Mikayla berhenti melakukan aktivitasnya dan menatap ketiga sahabatnya itu.

"Lo nggak usah kek gitu. Gue kan udah pernah bilang, kalo Dennis itu nggak pernah serius," ucap Lime menghampiri sahabatnya begitu juga dengan Felycia dan Nadya.

"Jangan sedih, my Friends... Dennis bukan satu-satunya cowok di dunia ini." Nadya memegang pundak Mikayla.

"Apaan sih kalian? Siapa yang marah karena Dennis?" Mikayla berbohong.

"Terus lo marah karena apa, Mi Kuah?" Lime menoyor kening Mikayla.

"Karena... Karena.. lo cuman nyirem cowok brengsek dan pecokor itu pake minuman. Lo harusnya tonjok mereka sampe masuk rumah sakit!" jawab Mikayla.

"Amasa?" Ketiga temannya menyelidik.

"Iya, serius gue!" balasnya kesal.

"Kenapa nggak lu aja yang ngehajar mereka? Lu kan 'Ratu Karate', gitu lho." Lime menaik-turunkan alisnya bermaksud mengejek.

"Lemon..., Kalo sampe gue yang turun tangan, mereka bukan masuk ke rumah sakit, tapi masuk ke liang lahat!" balas Kayla.

"Oh iya juga ya... Hehe.." Lime terkekeh. "Maklum lah.. gue kan paling payah soal karate diantara kalian bertiga," ungkap Lime.

"Akhirnya sadar juga lu," sahut Felycia. Semua tertawa kecil mendengar ucapannya.

Gue tau lo lagi boong, Kay. Sebenernya lo itu masih kesel sama si Dennis, dan gue tau itu.Tapi tenang aja, gue bakal balas sakit hati lo ini, batin Lime.

"Makanya lu itu jadi jomblo aja, Kay," celetuk Nadya. Mereka sedang duduk diruang game rumah Felycia.

Mikayla dan Lime yang tengah fokus pada game- nya menjawab serempak. "Jadi pakgirl aja deh!"

Felycia dan Nadya menoleh pada mereka. "Widiw! Kompak banget sih!" seru keduanya.

Mata Kayla dan Lime masih terpancang ke layar. Mereka malah sibuk tak menghiraukan ucapan Nadya dan Felycia.

"Main mulu kalian! Gue juga mau main kali!" ujar Nadya merebut stick controller dari tangan Lime.

"Elah, Nad! Belum juga puas maen, udah diambil aja!" Lime mengalah dan mendekati Felycia yang asyik bermain hape.

"Fel," bisik Lime, matanya tak lepas memperhatikan Mikayla.

"Apa?" Felycia menoleh pada Lime.

"Kita harus kasih pelajaran buat Dennis biar tuh cowok kapok," tutur Lime dengan suara berbisik agar Mikayla tak mendengar.

"Lo bener juga," balas Felycia setuju.

"Terus kapan?" tanya Felycia kemudian.

"Sekarang aja," jawab Lime.

Cantik-Cantik Berandal (Trailer)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang