Maaf Jin Hyung (jinkook)

2.1K 156 18
                                    

Hubungan saudara itu seharusnya saling melindungi dan menyayangi bukan?apa lagi ketika orang tua sudah tiada, maka saudara lah yang akan melindungi dan menguatkan satu sama lain.

Itu lah yang di lakukan seokjin sebagai seorang kakak, namun tidak dengan jungkook yang terkesan tidak perduli dan malu memiliki hyung sepertinya.

Mungkin kalau seokjin adalah hyung yang sempurna, jungkook akan sangat bangga memiliki hyung tampan sepertinya. Tapi masalahnya seokjin memiliki kekurangan dalam bicara, walaupun ia bisa mendengar dengan baik.

Seperti sekarang, seokjin menghampiri jungkook yang sudah rapi. Ia memulai obrolan dengan basa-basi.

"koo-kie ma-mau kek-ke-mana?" tanya seokjin dengan susah payah.

"Selain gagap, apa kau juga tidak bisa melihat? kalau aku sudah rapi seperti ini berati mau kuliah" jungkook tidak pernah menjawab sopan, selalu saja ketus dan sinis setiap melihat atau menjawab pertanyaan seokjin.

"Ma-maaf" ucap seokjin dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Tidak usah bicara karena kau hanya membuang waktu orang lain. Jadi lebih baik tulis saja apa yang mau kau katakan seperti biasanya.

"Dasar gagap, buat malu saja" ejek jungkook dan berlalu pergi tanpa memikirkan perasaan seokjin.

"Hyung merindukan mu kookie, hyung merindukan adik kecil hyung yang sangat lucu dan selalu sayang pada hyung dulu.

"Tapi sekarang kau sudah besar dan kau sudah tau apa itu malu, sampai kau tidak mau mengakui hyung di depan orang banyak. "

Batin seokjin dengan mata berkaca-kaca, lalu melihat jam tangan. Sudah siang, aku harus berangkat kerja.

Seokjin bergegas pergi menuju Steam dimana dia bekerja. Sampainya di steam, seokjin buru-buru menyiapkan peralatan untuk mencuci kendaraan.

Seokjin adalah pegawai yang rajin, ia juga sering mendapat tips dari pelanggan yang mobil nya ia cuci. Yongdu selaku atasan nya pun sangat menyukai kinerja seokjin dan tidak mempermasalahkan kekurangan seokjin dalam berkomunikasi

Seokjin tersenyum melihat pelanggan yang datang. Dengan semangat ia mencuci mobilnya sampai bersih.

"Se-se- sele-sai "kata seokjin sambil mengelap keringat dengan lengan bajunya.

Pelanggan tersebut melihat hasil kerja seokjin.

"Wah..sangat bersih dan cepat" puji pelanggan yang puas dengan hasil kerja seokjin.

Orang tersebut mengambil dua lembar uang dari dompet.

"Terimakasih ya" ucapnya dan memberikannya pada seokjin.

"Ti- ti- tidak  pe -per -lu pak" seokjin mendorong tangan orang tersebut, tapi orang tersebut tetap memaksanya sampai seokjin tidak bisa lagi menolak.

"Te-te-rima ka-kasih, pak" ucap seokjin sambil membungkuk dan di balas dengan anggukan, lalu masuk ke mobil untuk pergi.

Seokjin kembali bekerja karena ada pelanggan lain yang datang. Ia selalu semangat saat bekerja sampai tidak terasa kalau hari sudah gelap dan sudah waktunya pulang. Setiap hari seokjin pulang jalan kaki untuk menghemat pengeluaran.

Uang yang ia dapat bisa di berikan pada jungkook untuk uang jajan. Tengah berjalan menuju rumah, seokjin melihat penjual nasi goreng dan kebetulan ia juga lapar,  tapi dia berfikir kembali saat mau membeli 2 bungkus nasi goreng.

Kalau uang nya dia belikan untuk membeli nasi goreng 2 porsi, maka uangnya akan berkurang 50 ribu.

"Be-beli sa-satu sa-saja u-untuk ju-jung-kook, a-aku b-beli ro-roti saja" putusnya yang kemudian memesan satu bungkus nasi goreng.

Maaf Jin Hyung ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang