"Yoon, kau di rumah dulu ya!, ibu dan ayah pergi dulu untuk menjemput hyung mu, dia bilang tidak brani pulang sendiri. " Ucap sang ibu pada anak bungsunya yang sedang berulang tahun.
"Tapi bu, aku harus tiup lilin, nanti saja jemput jin hyung setelah aku tiup lilin nya?" rengek yoongi kecil.
"Nati kau tiup lilin setelah ada hyung mu ya, kita rayakan ulang tahun mu bersama-sama" kini sang ayah yang menjawab.
....................
"Hyung apa yang terjadi? dimana ayah dan ibu?" tanya yoongi yang baru sampai rumah sakit.
"Yoon, ayah dan ibu..., mereka.."
"Apa? dimana mereka? apa yang terjadi dengan mereka?" sela yoongi yang tidak sabar dengan kelanjutan ucapan seokjin.
Seokjin menghela nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan adiknya.
"Mereka kecelakaan, saat sampai halte. Mobil ayah di tabrak mobil yang hilang kendali dan menyebabkan tabrakan beruntun. Kata dokter ayah dan ibu, mereka.., ng..Mereka tid - tidak selamat" jelas seokjin menahan tangis.
"Jangan bercanda!, Kau pasti berbohong kan, hyung? tidak mungkin ayah dan ibu meninggal. hari ini aku ulang tahun dan mereka sudah berjanji akan merayakan ulang tahun ku, jadi tidak mungkin mereka pergi. kau pasti bohong kan? kau pasti bercanda kan, hyung?" sangkal yoongi yang tidak bisa menerima kematian orang tuanya.
"Tidak yoon, aku tidak berbohong. Ayah dan ibu memang sudah__"
"Sudah ku bilang jangan bercanda!" bentak yoongi yang tidak mau mendengar kelanjutan ucapan seokjin. " Semua itu karena kau, Kenapa kau begitu manja sampai harus minta di jemput padahal kau itu bisa pulang sendiri. Mereka pasti akan baik-baik saja kalau tidak meenjemput mu, hyung!" Yoongi menangis dan menyalahkan seokjin atas kematian orang tua nya.
"Maaf yoon, maaf karena hyung sudah minta jemput, hyung hanya__"
"Manja, kau sangat manja hyung. semua salah mu, KAU YANG SUDAH MEMBUAT MEREKA MENINGGAL, JIN HYUNG."
Maafkan aku yoon, maafkan aku" Seokjin menangis dengan terus mengucapkan kata maaf, namun yoongi tidak memperdulikannya dan pergi begitu saja.
"Ayah -ibu, aku merindukan kalian. Aku membenci kim seokjin yang sudah membuat kalian meninggal. Dia itu pembawa sial, aku benci, sangat membencinya" tangis yoongi saat kembali teringat dengan orang tuanya.
"Yoon, kau sudah tidur?" Tanya seokjin dan yoongi hanya melihatnya sinis tanpa menjawab.
"Maaf, hyung lancang masuk kamar mu, tapi hyung hanya ingin memberi uang untuk ongkos besok" kata seokjin yang menyadari tatapan tidak suka adiknya.
Seokjin memberikan uang itu pada yoongi dan yoongi hanya mengambil tanpa mengatakan apapun, membuat Seokjin tersenyum getir sambil menghela nafas panjang.
"Jangan tidur malam-malam, kau harus sekolah besok" pesan seokjin dan pergi setelahnya.
Yoongi dengan malas memasukan uang ke dalam tas, lalu berbaring untuk tidur sambl memeluk foto mendiang kedua orang tuanya.
______ ooo ______
Pagi Hari. Seperti biasa sebelum jalan kerja, seokjin selalu menyiapkan sarapan, ia sudah menyiapkan nasi dengan sup rumput laut dan juga segelas susu untuk adik kesayangannya. Hanya menyiapkan karena ia langsung pergi setelah itu, semua itu ia lakukan karena yoongi tidak mau makan satu meja dengannya. Sehari-hari seokjin bekerja sebagai pelayan di restauran, ia selalu berangkat pagi dan pulang malam hari. Hidup hemat selalu ia lakukan agar bisa menyisihkan uang untuk tabungan adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf Jin Hyung ✅
FanfictionSaat terlambat menyadari kesalahan, maka hanya maaf yang akan terucap dalam tangis.