Chapter VI

89 13 3
                                    

"Jalani hidup untuk dirimu sendiri..."

Di masa sekarang

~°•×•°~

.

.

.

.

.

~15.15~

Di pusat transportasi alam baka suasananya seperti biasa ramai dengan para staf yang sibuk dengan pekerjaannya,tidak pernah ada waktu untuk sekedar saling menyapa mereka hanya terus bekerja menyelesaikan tugas dari sang atasan tidak ada yang tahu dari mana dan bagaimana mereka bisa bekerja tanpa henti di sana mungkin ada semacam kontrak yang mengikat mereka untuk terus bekerja.

Mereka tidak merasakan lelah juga lapar mereka hanya bertindak dan berperilaku sesuai pekerjaan yang dijalaninya misalnya sebagai staf yang berurusan langsung dengan client seperti pemandu tour, maka mereka harus selalu bahagia dan berkepribadian menyenangkan atau jika mereka bertugas sebagai pemburu roh maka mereka harus berkepribadian dingin dan mengintimidasi.

Setidaknya semua berjalan normal karena tidak ada satupun dari mereka yang mengingat masa lalunya, mereka juga tidak pernah mencari tahu dari mana mereka berasal atau kehidupan seperti apa yang mereka jalani di masa lalu hidup yang mereka jalani kini sudah terasa menyenangkan bagi mereka yang bekerja di alam baka,hingga suatu hari seseorang yang mengingat seluruh kehidupan masa lalunya bahkan bagaimana cara kematiannya datang sebagai staf baru yang bertugas di bidang transportasi,salah satu pekerjaan paling sibuk dari semua pekerjaan yang ada di alam baka.

Jeonghan tengah terdiam ingatan masa lalunya kini menguasai pikirannya memang semua terjadi atas keinginannya yang memilih mengingat seluruh dosa di kehidupannya dahulu,bukan tanpa alasan juga dia menjadi kepala pusat transportasi alam baka yang selalu sibuk dan memiliki waktu istirahat paling minim dia ingin mengalihkan pikirannya dengan sibuk mengurus pekerjaan ,namun terkadang ingatan tentang masa lalu itu sering menggangu pikirannya.

Betapa rusak dan tidak bergunanya masa hidupnya dulu,rasa sakit dari kematiannya yang bahkan tak ada satu orangpun yang tahu saat terakhir kali dia menghembuskan nafas. Semua rasa sakit itu Jeonghan terima hanya untuk satu tujuan dia ingin bertemu dengan seseorang yang dia tinggalkan tanpa mengatakan apapun.

"Oi Jeonghan,tumben kau tidak tidur".

Seseorang pria dengan Jirah besinya membuyarkan lamunan Jeonghan penampilan dan raut wajahnya yang ceria sangat bertolak belakang,penampilan sangar dengan wajah idiot semua staf alam baka tentunya mengenal baik sosok aneh itu dia sangat suka berkeliaran seperti virus yang menempel di mana-mana,itu Dokyeom salah satu pemburu roh yang bekerja di alam baka,pria ini memang sedikit berbeda dari para pemburu roh yang selalu bersikap dingin dan arogan. Dokyeom sangat suka bergaul dan memamerkan giginya pada siapapun yang ditemuinya saat ia sedang tidak bertugas tentunya karena saat sedang dalam tugas pemburuan dia akan memiliki aura menakutkan yang dapat melumpuhkan roh yang sedang diburunya hanya dengan hawa kehadirannya saja.

"Kepalaku tidak hanya digunakan untuk menyender di tempat nyaman terkadang aku juga menggunakannya untuk berpikir,Dokyeom".

"Pasti rasanya menyenangkan jika bisa memikirkan sesuatu selain pekerjaan mu".

"Tidak juga..."

24𝐇 𝐓𝐨𝐮𝐫 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang