Hai minna:p🖐🏻 aku hadir dengan part baruu jangan lupa dorongan vote and comment nya📍 happy reading🌼
Sesuai apa yang mamanya katakan, hari ini Hanin izin tidak masuk sekolah demi mengantarkan mamanya ke bandara.
"Jaga diri baik baik ya sayang, anggap tante Andari mama kamu," ucap Rosa sambil mengelus puncak kepala putrinya.
"Iya mah, mamah juga hati hati, Hanin sayang sama mamah" balas Hanin dengan pelukan hangat nya.
Rosa melerai pelukan tersebut. Menatap putrinya sendu. Jujur saja Rosa ingin meng- cancel tawaran ini, namun gaji yang diterima sangat besar. Uang gaji itu cukup bahkan lebih. Rosa bertekad mendidik anaknya sampai perguruan tinggi hingga cita cita putrinya terkabul.
Rosa berjalan menjauhi putrinya. Melambaikan tangan lalu hilanglah Rosa dipandangan Hanin.
"Hati hati mah," gumam Hanin.
"Gak usah sedih gitu, mama lo juga nyari rejeki buat masa depan lo" ucap seseorang disebelah Hanin. Hanin terlonjak kaget.
Siapa dia?
_________
Sosok pria gagah dan tinggi itu memasuki wilayah sekolah dengan wajah datarnya. Tangannya sangat sibuk memainkan game online di ponsel nya.
Pria itu tetap memainkan game nya tanpa melihat kondisi sekitar hingga suatu kejadian tak mengenakan terjadi.
Brukk!!
"Shit!" Umpat pria itu.
"ADITYA DION!!"
"JALAN TIDAK MELIHAT ARAH MALAH MELIHAT PONSEL TERUS, APA APAAN KAMU INI HA!?" Sentak bu Sintia keras. Dion dibuat kicep oleh teriakan itu.
"Eh maaf bu" ucap Dion menunduk.
"Lain kali jangan diulangi, bahaya!" Ingat bu Sintia. Dion pun mengangguk.
"Permisi bu" pamit Dion. Dion melangkah meninggalkan bu Sintia.
Di lain tempat seorang pria tampan sedang menemani gadis yang ia jumpai tadi di bandara. Pria itu menatapi sang gadis dalam.
"Jangan diliatin terus, aku malu kak," jujur sang gadis. Sang pria itu hanya tertawa renyah.
"Kenapa kakak ada disini, seharusnya kakak kan di sekolah?" Tanya si gadis.
"Gue denger dari telpon guru, kalo ada gadis yang rajin ijin nganter mama nya, jadi gue otewe dong" ucap si pria itu dengan sedikit kekehan. Sang gadis yang tadinya merenung dan sedih sedikit demi sedikit tertawa.
"Ada ada aja, tapi makasih udah nemenin Hanin ya kak" ucap Hanin. Sudah tahu persis lah siapa si gadis perenung itu.
"Daijobu, gue suka kok nemenin lo disini" balas Gio. Pria yang bolos demi menemani adikelas nya ini adalah Gio.
( Daijobu : gakpapa )
Saat pagi ia mendengar pembicaraan bu Sintia, guru les lomba Sainsnya berbicara ditelpon dengan adik kelasnya ini. Dan mengetahui bahwa adik kelasnya ini tidak berangkat membuatnya semangat bolos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't judge me! [Terbit]
Teen Fiction(FOLLOW DULU YUK SEBELUM MEMBACA^^🦄) . . . . Bagi Hanin hidup dengan perundungan dan pembulian sudah biasa ia dapat. Mau bagaimanapun ia pasti akan tetap dibuli dan dibuli. Yang Hanin harap ia bisa lulus dari sekolah nya dengan selamat. Namun harap...