Part 10

20 13 2
                                    

Hai minna san🌼konnichiwa🖐🏻kembali lagi dengan author yang selalu memikirkan masa depan DION dan Hanin juga lainnya😍 jangan bosan bosan untuk selalu bersama don't judge me dan jangan lupa untuk klik vote dan comment ya📍 sayonara and happy reading all👑

Kejadian tadi siang membuat mood belajar Dion hancur. Dion kembali mengingat wajah bengis seorang saingan di sekolah nya.

"Eneg banget gue liat muka dia," kesal Dion.
"Gue jadi kaga fokus belajar"

Karena kesal, Dion memasukkan semua buku bukunya ke dalam tas sekolahnya. Lalu, Dion meraih jaket nya. Ia juga mengambil kunci motornya.

Dion turun dari rumahnya terburu buru. Ia melihat dimana bundanya, dan ternyata sang bunda sedang di ruang tamu sambil berbicara di telfon dengan seseorang. Entahlah, Dion tak memikirkannya siapa saja.

"Hehe gakpapa nak, kamu kesini besok setelah sekolah juga gakpapa, bunda tunggu ya," ujar bunda Dion pada lawan bicaranya ditelfon.

"Okey bunda, mohon bantuannya yah," ucap sang penelfon.

"Yasudah, bunda tutup telfonnya. Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumussalam bunda."

Dion berfikir, siapa lagi yang akan diajak bundanya kemari? Eh, tapi tunggu? Bundanya bilang sepulang sekolah, berarti orang itu masih duduk di bangku sekolah. Siapa dia?

"Bunda ngomong sama siapa?" Tanya Dion tiba tiba.

"Astaghfirullah hal adzim DION!" Kaget bunda.
"Bunda kaget tau,"

"Maaf,"

"Bunda habis bicara sama anak temen bunda, katanya dia mau kesini," jelas bunda.

"Oh, " balas Dion.

"Kamu mau kemana malem malem rapih begini?" Tanya bunda pada Dion. Dion sampai lupa dia ingin pamit pergi.

"Dion gak bisa fokus, Dion ke apartemen aja ya bun?" Izin Dion pada bundanya.

"Tapi udah malem Yon, kamu serius?" Tanya bunda lagi.

"Dua rius bunda," ujar Dion sambil mengangkat 2 jarinya.

"Yaudah, hati hati ya?" Pinta bunda.

"Oke, oh ya satu lagi bun"

"Apa?"

"Kayaknya Dion bakalan di apart sampai lomba sains selesai, gakpapa kan?" Kata Dion panjang. Bundanya mengangguk.

"Asal kamu bisa fokus belajar, dan  bisa buat kamu tenang, bunda izinkan" kata bunda sambil mengelus pipi sang putranya tercinta.

Dion tersenyum singkat, lalu ia menyalimi bundanya "Makasih, Dion berangkat. Assalamu'alaikum bunda," pamitnya.

"Wa'alaikumussalam"

Dan Dion pun hilang di gelapnya malam. Suara deru motornya pun semakin hilang dimakan jauhnya jarak. Dan seorang Aditya Dion Sanjaya siap mencari ketenangan hidup di apartemennya.

_________________

Di sepinya rumah, seorang Hanin sedang tertawa terbahak bahak. Dirinya sedang asyik berbaring diatas sofa dengan rambut yang dia ikat asal asalan. Hanin tertawa melihat acara komedi di televisi rumahnya. Namun kesenangan Hanin terganggu ketika ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya keras.

"Iyah, sebentar!" Teriak Hanin dari ruang tamu tengah.
"Gak sabaran sih,"

Hanin bergegas menuju pintu depan dan yang ia lihat pertama kali adalah kondisi teman dekatnya, Bella dalam keadaan kacau.

Don't judge me! [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang