Aku comeback guyss! Siap baca kan? Cus otewe jangan lupa kasih penghargaan berupa vote and comment kamu lapfyuu💜
Setelah bel masuk kelas berbunyi semua siswa langsung masuk ke kelas masing masing. Sama hal nya dengan Hanin dan Bela, setelah selesai makan di kantin mereka berdua langsung pergi guna menghindari tatapan tajam penghuni kantin.
"Untung aja sebelum bel kita udah balik" ucap Bela bernafas lega.
"Iya betul, aku udah keringet dingin apalagi pas kak Sasa liatin aku kaya udah mau bunuh aja tatapannya" balas Hanin takut.
"Seneng yang abis makan sama cogan niyeee, sampe ngrumpi di mejanya ehem" ujar salah satu temen Kelly. Kang sindir kalau gak nyrocos gak endos guys!
"Hooh lah mana tuh hadap hadapan lagi" lanjut satu teman Kelly lagi.
"Eh guys jangan syirik dong, kak Dion duduk disana kan karena kantin penuh, kalo gak penuh ngapain duduk bareng bahan bully yekan?" Ujar Kelly. Semua teman teman Kelly tertawa jahat. Sedangkan reaksi Hanin? Dia biasa saja. Tapi tidak dengan Bela. Ia sudah menahan emosi sebisanya. Sekali lagi ada yang menghina Hanin, dia harus berhadapan dengan Bela.
"Eh udah dong Kell, tuh liat sobatnya ngamuk hihi" Kikik Cindy. Teman Kelly lebih tepatnya anak buah Kelly.
"Udah yuk lanjut nugas guys" balas Kelly.
Hanin mengelus punggung Bela. Mencoba menghilangkan rasa emosi temannya. Bela pun merasakan usapan lembut tangan Hanin. Ia perlahan menghilangkan rasa emosinya. Ia tak boleh terlepas kendali.
"Sabar ya Han" ucap Bela. Hanin mengangguk dan tersenyum manis.
"Gue gak tau hati lo terbuat dari apa, lo baik banget sumpah Han!!" Jerit batin Bela.
Seluruh siswa 11 IPA 2 menyelesaikan tugas dengan khidmat. Walau tidak ada guru kelas ini tetap akan tenang, kalaupun berisik itupun hanya sebentar.
Disisi lain Dion sedang berada diperpustakaan SMA Budaya. Perpustakaan yang amat sepi jarang dikunjungi oleh banyak siswa. Tapi itulah yang Dion cari, sepi namun nyaman.
Dion mengambil salah satu buku Fisika dan membacanya. Ia membacanya dengan amat teliti sesekali ia mencatat materinya. Terlalu nyaman dengan buku dan dunianya sendiri, Dion sampai tak merasa ada orang yang duduk diseberang bangkunya.
"Hai" sapa orang tersebut.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Dion to the point.
"Nyamperin kamu lah Yon. Aku liat kamu diperpus sendiri jadi aku samperin deh" jawab Sasa. Ya orang tersebut Sasa.
Dion tak membalas. Ia kembali fokus pada buku pelajarannya. Sasa mulai badmood karena dicueki oleh Dion.
"Ish Dion, kok aku dicuekin sih? Aku kan lagi disini seharusnya kamu ajak aku ngobrol dong, aku kan badmood jadinya" keluh Sasa. Dion memutar bola matanya malas.
"Dia ngotak gak sih?" Batin Dion.
"Lo tau ini tempat apa?" Tanya Dion. Sasa pun mengangguk.
"Ini perpus" balasnya.
"Perpus buat apa?" Tanya Dion lagi. Sasa pun masih menjawab dengan senang hati. Dion mau menanyakan sesuatu padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't judge me! [Terbit]
Roman pour Adolescents(FOLLOW DULU YUK SEBELUM MEMBACA^^🦄) . . . . Bagi Hanin hidup dengan perundungan dan pembulian sudah biasa ia dapat. Mau bagaimanapun ia pasti akan tetap dibuli dan dibuli. Yang Hanin harap ia bisa lulus dari sekolah nya dengan selamat. Namun harap...