2.

1.2K 231 31
                                    

     “Nii – chan makan punya ku”, Chika memberikan telur gulungnya kepada kakaknya, Shirabu Kenjiro.

     “Terima kasih, Chika”, Shirabu memakan telur gulung yang diberikan adiknya.

     “Hihi, oiya nii – chan disekolah ada guru baru lhoo”, Chika mengatakanya dengan penuh semangat.

     “Benar, dia manis dan baik”, Fujime berbicara dengan wajah yang tersipu.

     “Hee, aku tidak pernah melihat kalian segembira ini, sensei baru kalian benar benar baik yaa?”, Shirabu mengelus lembut kepala kedua adiknya.

      “Sensei juga akan memberi kami boneka besok”, Chika tersenyum.

     “Aku menantinya”, Fujime.

     “Sudah sudah, ayo makan dulu, nanti cerita lagi”, ibu mereka tersenyum.

   Makan malam itu sangat menyenangkan, tertawa dan bercanda bersama. Berbeda halnya dengan (Name), dia tinggal sendiri setelah orang tuanya berpisah. Dia diasuh oleh pamannya, cara dia merawat (Name) tidak berbeda dengan cara dia merawat anaknya sendiri. Bisa dibilang pamanya tidak pilih kasih.

   Tapi, karena (Name) tidak ingin terus terusah diasuh pamannya (Name) mengutuskan kalau dia harus tinggal dan hidup sendiri. (Name) sedari kecil sudah dibiasakan mandiri oleh ibu nya.
    
   Malam itu, (Name) membaca novel. Novel kesukaanya, genre romantis dengan alur yang menarik. Itu adalah kesukaan (Name). (Name) membaca novel itu 10 kali dalam sehari.

     “Hahh, kisah cintaku nanti bagaimana yaa”, (Name) mulai berfikir dengan imajinasinya. Tak lama sesudah itu dia tertidur pulas.


PAGINYA


     “Ohayougozaimasu semuaa”, (Name) memasuki kelas dengan memegang sekantung paper bag lucu, tidak lupa dengan senyumanya.

     “Ohayougozaimas, senseei”, mereka membalas dengan suara khas anak anak.


   /avv gua ngebayangin suara yang di gakuen babysitter itu/

     “Sensei menetapi janji sensei yang kemarin”, (Name) duduk dihadapan mereka. (Name) terkekeh melihat ekspresi mereka yang sangat penasaran.

 (Name) terkekeh melihat ekspresi mereka yang sangat penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     “Kita buka bersama okey?”

     “Haiik, senseei”, jawab mereka semua bersemangat.

     “Satu, dua, tigaa”, mereka semua membuka paper bag yang (Name) bawa tadi. Mereka sangat senang dan mengambil masing masing satu.

 Mereka sangat senang dan mengambil masing masing satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝚂𝚑𝚒𝚛𝚊𝚋𝚞 𝙺𝚎𝚗𝚓𝚒𝚛𝚘 '𝙸 𝙻𝚘𝚟𝚎 𝚈𝚘𝚞, 𝚂𝚎𝚗𝚜𝚎𝚒'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang