7.

952 152 19
                                    

chuu~

bibir Kenjiro mendarat dipipi kenyal (Name), (Name) yang sadar hanya bisa termenung dan merona hebat. Ia kegeeran kalau Kenjiro akan mencium bibirnya, ternyata bukan.

"Hmm? Kau ingin ini mendarat disini yaa", goda Kenjiro sambil menepuk nepuk bibir (Name).

"Ba-bakaa!! Huh ayo jalan", (Name) mempoutkan bibirnya dan berjalan mendahului Kenjiro.

"Haha, jelas jelas kau mau (Name)", Kenjiro menyusul (Name).

"Cih, jangan bergurau", (Name) masih ngambek.

"Yasudah nanti malam aja", bisik Kenjiro.

(Name) langsung mempercepat langkahnya dan meninggalkan Kenjiro dibelakang. Kenjiro menyusul (Name) namun langkahnya pelan, guna untuk membuat (Name) melihatnya.

"Kenjiro, aku masuk duluan heh?", (Name) berkerut, manusia yang ia cari tidak ada disini.

"Baa", kejutnya dari belakang.

"KYAA!!, heh kebiasaan", (Name) mencubit pipi Kenjiro.

"Siapa suruh"

"Yasudah Kenjiro tunggu didalam biar aku ambilkan minumannya", (Name) memasuki caffe sederhana namun pengunjungnya ramai. (Name) menganti baju nya dan mulai meracik minuman.

Kenjiro duduk dibangku paling ujung dekat jendela, yang bekerja di caffe ini hanya 7 orang. Yang paling dikenal disini adalah (Name), minuman racikannya sangat khas di mulut para langganan. Kenjiro memperhatikan gadisnya sambil meminum kopi yang diracik (Name), dia melihat senyuman manis (Name). Kenjiro memang baru dekat dengan (Name), sebelumnya Kenjiro juga tau bahwa (Name) itu gadis cantik berhati baik dan sangat ramah. Ia mendengar itu dari senpai nya, Tendou.

"Hey nona"

"Hay, anda ingin pesan apa?", tanya (Name) ramah.

pria itu mendekatkan wajahnya dan membisikan sesuatu kepada (Name), Kenjiro yang melihat itu langsung berdiri dan menjauhkan wajah lelaki itu dari (Name).

"Maaf tuan, tapi gadis ini milik ku"

"(Name)?"

"Ke-kenjiro, dia paman ku", (Name) menepuk nepuk lembut pundak Kenjiro.

"Haa?", kesal Kenjiro

"Haha (Name), kau sudah besar"

"Paman macam apa yang suka bisik bisik sama cewe"

"Pa-paman itu minta menu istimewa, cuma dia yang bisa dapet"

"Mana bisa gitu", Kenjiro mempoutkan bibirnya

"Maaf kan aku anak muda, tapi kopi buatan (Name) sangat lezat"

"Apa yang paman bisik kan"

"Satu untuk ku dan satu lagi untuk bibi", jelas (Name) tepat ditelinga Kenjiro.

"Owh hehe, maaf paman", Kenjiro membungkuk 90 derajat

"Tidak apa apa, aku paham"

"Kenjirooo, duduk", perintah (Name).

"Hai hai"

(Name) meracik kopi untuk paman dan bibi, setelah selesai (Name) istirahat sejenak dan duduk didepann (Name). (Name) melepaskan ikat rambutnya dan membenarkan rambutnya, Kenjiro berdiri dan berdiri dibelakang (Name). Ia merapikan rambut (Name) dan mengikat rambut (Name) rapi, Kenjiro juga memakai kan (Name) jepit bewarna pink.

"Kenjiro? Apa ini?", tanya (Name).

"Hadiah, karna usaha mu slama ini", Kenjiro tersenyum.

𝚂𝚑𝚒𝚛𝚊𝚋𝚞 𝙺𝚎𝚗𝚓𝚒𝚛𝚘 '𝙸 𝙻𝚘𝚟𝚎 𝚈𝚘𝚞, 𝚂𝚎𝚗𝚜𝚎𝚒'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang