Bab 13

332 23 0
                                    

Selama perjalanan Aletta hanya berkutat dalam pikiran semunya tentang bagaimana nasib rumah tangganya untuk kedepannya, ditambah lagi nasib anaknya yang sama sekali belum di ketahui oleh suaminya beserta keluarga Aletta dan Reino.

Hanya butuh waktu 15 menit Aletta sudah sampai rumah yang terlihat ada beberapa mobil terparkir di depan dan area rumah mereka.     Ternyata keluarga Aletta dan Reino sudah berada di kediaman mereka. Aletta langsung memarkirkan mobilnya dan menuju ke dalam rumah untuk bergabung dengan keluarga Aletta dan Reino.

" mama.. "

" papa.. " panggil Aletta langsung memeluk orang tua yang selalu Aletta rindukan.

" bagaimana kabarmu sayang? " tanya papa Aletta sambil memeluk putri semata wayangnya tanpa rasa malu di depan keluarga Reino.

" kabar baik papa, papa bagaimana kabarnya? " tanya Aletta sambil tersenyum.

" papa kabar baik sayang " jawab papa Aletta dengan sayang.

" ayah.. "

" bunda.. "tegur Aletta sama mertua yang begitu sayang dengan Aletta sambil menyalami dan memeluk dengan hangat.

" Aletta sehat nak? " tanya papa mertua Aletta dengan sayang.

" sehat ayah, bunda sehat? " ucap Aletta dengan tersenyum manis.

" bunda sehat sayang " ucap mama mertua Aletta sambil memeluk menantu terbaiknya.

" sudah lama mama, papa, ayah, bunda sampai rumah? " tanya Aletta sambil berdiri dari tempat duduknya yang duduk di samping mama mertuanya.

" belum lama kok sayang, tapi papa sama mama pergi berbarengan sama mertuamu sayang " ucap papa Aletta sambil tersenyum.

" bener sayang, tadi kami pergi beriringan " sahut kembali papa mertua Aletta menyambung jawaban papa Aletta.

" ya sudah, Aletta ke dapur dulu untuk menyiapkan makan malam ya " ucap Aletta sambil tersenyum dan membawa makanan yang dia pesan ke dapur untuk di hidangkan.

Tidak lama berselang, mama mertua Aletta menghampiri Aletta yang sedang memanaskan makanan.

" Aletta, bunda mau tanya sama Aletta boleh? " tanya mama mertua Aletta dengan tidak mengagetkan Aletta yang sedang berada di dapur.

" boleh bunda.. " ucap Aletta sambil tersenyum dan memanaskan air di kompor.

" Aletta, bahagia dengan pernikahan seperti ini nak? " tanya mama mertua Aletta sambil mengelus-elus punggung Aletta dengan lembut.

" Aletta bahagia bunda, mengapa bunda menanyakan seperti ini kepada Aletta? " tanya Aletta merasakan kebingungan dengan pertanyaan mama mertuanya.

" bunda tahu perasaanmu sekarang nak, meski bunda tidak pernah berada di posisimu sekarang nak " ucap mama mertua Aletta sambil memandangin Aletta yang berusaha tersenyum.

" tidaklah bunda, Aletta bahagia kok bunda, dan juga ini permintaan Aletta agar mas Reino menikah dengan mbak Feby, dan juga sekarang mbak Feby juga sedang mengandung anak mas Reino dan cucu buat ayah sama bunda " ucap Aletta membohongi perasaannya, yang sebenarnya dirinya sangat kesakitan.

" bunda terima kasih sama Aletta masih mau bertahan dengan Reino, sedangkan bunda tahu Reino memperlakukan Aletta seperti apa? Aletta tidak usah menutupi kelakuan Reino terhadap Aletta, Reino itu anak bunda, yang lebih tahu Reino itu bunda, Aletta hanya tidak ingin bunda tahu bagaimana rumah tanggamu " ucap mama mertua Aletta dengan menatap Aletta yang sibuk menata makanan di meja makan untuk disajikan.

" Aletta yang harusnya bertema kasih bunda masih tetap mau menerima Aletta sebagai istri dari mas Reino anak bunda dan menjadi menjadi menantu bunda sama ayah, Aletta juga mau bunda sama ayah adil dengan mbak Feby,
bagaimanapun mbak Feby tetap menantu mama, karena mbak Feby adalah istri mas Reino juga " ucap Aletta melirik mama mertuanya yang berada disamping Aletta sambil membantu Aletta.

Masa Lalu Adalah Maut!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang