Aletta bangun lebih cepat dari biasanya, Aletta memeriksa kembali barang-barang yang akan di bawa kesana. Setelah semua selesai, Aletta langsung memasak untuk sarapan pagi.
Hari terakhir Aletta menyiapkan makanan buat suaminya. Aletta masih kecewa dengan kejadian semalam, padahal sudah bareng sama Aletta, masih saja tidak bisa jauh dari Feby. Tapi Aletta tidak menampakkan ketidaksukaannya terhadap Reino dan Feby di depan orang tuanya dan
mertuanya.Setelah semua selesai, Aletta langsung menghampiri satu-satu kamar untuk mengatakan bahwa sarapan sudah tersedia. Aletta langsung kembali ke meja makan untuk menunggu, di sela itu Aletta sedikit main ponselnya untuk melihat pemberitahuan ponselnya.
Tak lama kedua mertua Aletta datang, 15 menit kemudian disusul orang tua Aletta. Mama Reino langsung mengambil tempat duduk disamping Aletta.
Mama Reino memperhatikan Aletta seperti ada yang beda. Aletta terlihat seperti wanita sedang mengandung. Rencananya mama Reino akan
menanyakannya nanti. Tak lama berselang, Reino dan Feby datang, tapi wajah Aletta yang tadinya bahagia berubah menjadi wajah yang sulit di
artikan." ayo makan Aletta biar tidak telat ke bandara " ucap papa Aletta sambil menyantap makanan yang sudah disiapkan di piring oleh mama Aletta.
" iya papa sayang " ucap Aletta sambil tersenyum melihat lelaki yang tidak pernah menyakitinya apalagi membuat Aletta menangis.
" mama harap rumah tangga Aletta dengan Reino tetap baik, meski jarak memisahkan kalian " ucap mama Aletta sambil tersenyum melihat Aletta.
" doakan ya ma " ucap Reino sambil menatap Aletta yang tidak sama sekali menatapnya.
Sedangkan Aletta sama sekali tidak sama menanggapi ucap mamanya. Bagi Aletta itu hanya harapan mamanya, tidak untuk Reino. Semua sudah jelas, bahwa Reino lebih mempertahankan Feby ketimbang Aletta, wanita yang selama ini mencintainya, meski masih ada nama Gerry dalam hatinya.
Semua telah selesai makan dan langsung menunggu di ruang tamu, sedangkan Aletta masih sibuk di dapur. hampir 20 menit di dapur, Aletta telah selesai membersihkan dapur dan langsung menuju ke kamar untuk mengeluarkan barangnya yang di bawa. Aletta langsung menuju ke ruang
tamu." Aletta sudah siap " ucap Aletta sambil tersenyum.
" Aletta bareng papa sama mama ya sayang " ucap papa Aletta sambil berdiri dari tempat duduknya.
Reino langsung mengambil koper dari tangan Aletta. " biar mas yang bawa ya Aletta " ucap Reino sambil tersenyum.
" makasih mas " ucap Aletta sambil tersenyum.
Ternyata Reino yang bawa mobil papa Aletta, sedangkan papa dan mama bareng dengan mobil mertua Aletta.Sedangkan Feby ikut bareng dengan Aletta dan Reino, tapi langsung duduk di belakang supaya Aletta duduk di depan dengan Reino.
" kok mbak di belakang? biar Aletta yang duduk di belakang " ucap Aletta sambil tersenyum.
" jangan Aletta " ucap Feby menolak pindah ke kursi depan, mau tidak mau Aletta terpaksa duduk di samping Reino.
Aletta meninggalkan rumah yang selama ini Aletta ratunya, tapi setelah Aletta meninggalkan rumah mereka, Febylah yang menjadi ratu sekarang.
Sepanjang perjalanan Aletta hanya menatap ponselnya tanpa membuka suaranya dalam pembicaraan Reino dan Feby. Aletta hanya sibuk dengan sosial medianya.
Mereka telah sampai di bandara, Aletta langsung turun dan menarik satu kopernya yang kecil dan satu kopernya lagi dibawa oleh Reino. Mereka
menyusul mama papa Aleta dan mertua Aletta yang lebih dulu sampai dan sedang menunggu di cafe bandara. Dan Aletta melihat papanya duduk di dekat kaca besar cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Lalu Adalah Maut!
Short StoryNote !!! ( Cerita "ALETTA" akan update disini, dan disini sebagian di upload sebagian harus di follow dulu baru bisa terbuka )