02. Seratus Hari Kemudian

82 47 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

8 juni 2013
20.00

Tiap aku tertidur, aku pasti akan langsung terbangun. Terdengar membingungkan , tapi memang begitulah kenyataannya. Dan aku sudah melakukan rutinitas itu selama 100 hari belakangan...


...Tanpa henti.

Dunia nyata dan dunia mimpiku sangat mirip, bahkan aku sendiri sulit membedakannya. Namun, bedanya hanyalah di di dunia nyata aku bertemu dengan Lucas dan di dunia mimpi aku bertemu dengan Kak Doyoung.

Aku ingat benar, hari ini aku bermimpi jika kami—aku dan Kak Doyoung—pulang sekolah bersama lagi. Entah kenapa, wajahnya sangat tampan jika dilihat dari sudut pandangku kala itu.

"Jangan dilihat lama lama. Nggak baik untuk kesehatan jantung." Begitu katanya sambil tersenyum kepadaku. Kata katanya tak salah, sih. Tapi kan tetap saja agak memalukan!

Sudah sekitar dua bulan semenjak kami pertama kali bertemu. Kami juga semakin dekat. Namun, aku belum merasakan apa yang seperti Lucas katakan.

"Kalau ganteng, kamu pasti punya perasaan, kan!" Seru Lucas dengan sangat kencang . Pasti menyenangkan menjadi laki laki itu, sekencang apapun dia berteriak tidak akan ada yang mendengarnya-kecuali aku.

Dan lagi , jika di dunia nyata aku adalah orang yang introvert, maka di dunia mimpi aku adalah orang yang extrovert. Entahlah, kemampuan berbicaraku meningkat drastis dan aku mengikuti banyak organisasi di sana. Temanku juga banyak, namun bisa dibilang Doyoung adalah yang terdekat.

Yang ini agak menyebalkan bagiku, sih. Di dunia mimpi aku bodoh dan selalu mendapat remedial. Sedangkan, aku tidak pernah menyentuh nilai di bawah sembilan di dunia nyata.

"Darling, dinner is ready!" Ah, ibuku memanggilku.

Aku segera keluar dari kamarku dan mendatangi orang tuaku yang sudah duduk di meja makan. Jujur saja, kalau yang pertama kulihat adalah menu makan malam hari ini, bukan orang tuaku.

Sorry, mom, dad.

Senyumku mengembang kala melihat menu favoritku di sajikan. Nasi goreng seafood. "makanan kesukaan kamu, tuh." Titah Lucas di sampingku. Aku tersenyum menatap laki laki tinggi itu.

Well, seafood adalah salah satu alasanku masih bernafas sampai hari ini. Entahlah, tekstur Seafood yang kenyal dan lembut membuatku jatuh cinta. Saking cintanya, Lucas sering mengejekku sebagai babi laut. Lucas itu memang tidak pernah tahu takut,kok.

Awas saja jika kami bertemu di kehidupan berikutnya. Pasti akan kuhabisi dia!

Aku duduk di kursi yang berhadapan dengan ibu dan ayahku. "Mommy selalu mengerti kesukaanku. Thank you, mom."

"Kamu sudah bekerja keras untuk mendapatkan nilai terbaik. Kamu pantas mendapatkannya." Kurasa senyuman ayahku yang aku lihat sekarang ini adalah senyuman yang paling hangat yang pernah kulihat.

Pukul sembilan malam tepat. Aku cepat cepat bersiap untuk tidur. Biasanya aku sering tidur larut untuk belajar.

Namun semenjak aku bermimpi, aku mempercepat tidurku—sampai terkadang meminum pil tidur.

"Kak Doyoung, tunggu aku."









"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lucid Dream, Doyoung ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang