Blue Berry 3

1 0 0
                                    

Alice berjalan menuju ke arah kaunter pembayaran untuk membayar makanannya . Tiba tiba , langkaknya terhenti . Seakan kenal dengan suara itu , Alice melilaukan pandangannya ke arah sekeliling , sebelum jatuh ke arah seseorang yang berada di rak paling belakang , membelakangkan kedudukan dirinya .

Perlahan lahan dia berjalan ke arah lelaki itu , dengan niat ingin mengejutkan si dia . Namun , niatnya terhenti .

" Yea , aku dah tidur dengan dia . Kau jangan nak buat buat lupa pula . "

Suara di hujung talian tidak dapat didengarinya dengan jelas .

" Eh apahal pula ? Aku dah tidur dengan dia , kira lepaslah syarat bet korang tu "

Menitis air mata Alice terketar tangan menutup mulutnya agar esakkannya tidak kedengaran oleh lelaki itu .

" You guys owe me the bet reward . Now Chiao "

Lelaki itu memusingkan tubuhnya , ingin membayar barangannya di kaunter .

" Oh My G - Shit ! Alice ? "

Andre terkejut dengan kehadiran Alice di hadapannya .

" Alice ... What are doing here ? " pucat wajah Andre melihat Alice di sini .

Esakkan Alice semakin jelas . Sakit hatinya mendengar kata kata lelaki itu kepada pemanggil di sana yang diyakini merupakan rakan rakan Andre .

Alice memusingkan tubuhnya lalu melangkah keluar dari kedai tanpa membawa makanan yang ingin dibelinya .

Andre mengejar langkah Alice . Tidak dihiraukan orang yang memandang dirinya yang sedang berlari mengikuti langkah Alice .

Tiba tiba , dia ternampak kereta yang laju menuju ke arah Alice , yanh sedang melintas jalan tanpa menyedari kereta itu semakin menghampirinya .

" ALICE !!! "

SRETTT

Berguling mereka berdua di tepi jalan .

Andre mengangkat wajahnya untuk melihat keadaan Alice .

" Oh god Alice ! Please wake up ! "
Nasib sahaja dia sempat menerpa ke arah Alice .

" Sir ! Are you alright ?! Oh lord ! Let me take you to the hospital ! "

Andre mendukung Alice ke arah kereta . Tergesa gesa lelaki itu memandu ke hospital .

Sedar sahaja , Alice perlahan lahan cuba bangun untuk duduk di atas katil pesakit itu .

" Auh " Dia merasakan kepalanya berdenyut denyut . Dia memandang sekeliling , dan menyedari hari sudah pun malam .

" Alice ? "

Tidak menyedari ada gerangan yang masuk , Alice masih sahaja termenung .

" Alice ? " Andre memegang lembut tangan Alice .

" Andre ? " Alice memusingkan wajah menghadap Andre .

Terlihat juga dibahagian dahi lelaki itu bertampal kapas , tidak ketinggalan juga ada beberapa calar diwajah kacak itu .

" What happen to you ? Kenapa Andre luka luka ni ? Andre tak apa apa ke ? " Alice memegang kedua dua belah wajah Andre .

Andre seakan akan terpukau dengan sikap prihatin Alice . Sejak 7 bulan merek bersama , tidak pernah dia merasakan debaran seperti ini .

Andre memegang tangan Alice yang sedang memegang wajahnya , sebelum mengelus perlahan .

" Hey , its okie . Im the one who should be worry now . "

Alice menjatuhkan tangannya dari wajah Andre .

" Kenapa Andre buat Alice macam tu ? "

Perlahan suaranya bertanya kepada Andre .

Andre terdiam . Dia seakan hilang kata .

" Tidak cukupkah kasih sayang Alice buat Andre ? Tidak cukupkah keikhlasan hati Alice hanya untuk Andre sayangku ? "

Andre terkaku . Tangannya seakan menggigil mendengar kata kata Alice , seolah olah Alice sangat kecewa akan dirinya .

Alice membaringkan dirinya , membelakangkan Andre .

Andre berasa hatinya sakit melihat Alice membelakangkan dirinya . Dia sangat tidak suka apabila dirinya tidak dihiraukan Alice .

Sepanjang Alice tidur bersamanya , apabila Alice memusingkan tubuhnya tanpa sedar , Andre akan tersedar . Dia tidak dapat melelapkan dirinya kembali jika Alice membelakangkan dirinya .

" Alice ... Aku ... Im sorry . Im really sorry " Andre berjalan ke arah sebelah sana katil untuk menghadap wajah Alice yang sudah memejamkan matanya .

" Alice sayang , Im sorry " Memandangkan katil wad vvip luas , Andre dapat menempatkan dirinya dihadapan Alice tanpa sebarang masalah .

" Alice ... " Andre memeluk tubuh Alice . Dia memasukkan wajahnya diceruk leher Alice , mengambil bau .

" Alice ... Im really really sorry . Please forgive me "

Merasakan Alice akan memusingkan tubuhnya , Andre mengetatkan lagi pelukannya .

" Andre , I can't breath if you do that "

Alice cuba melepaskan dirinya dari pelukan Andre .

" Please forgive me . Aku janji aku takkan sakitkan perasaan kau lagi . Tolonglah maafkan aku " Andre memandang tepat ke mata Alice yang berair .

" Andre janji takkan mainkan perasaan Alice lagi ? Takkan lukakan hati Alice lagi ? "

Andre menganggukkan kepala , sebelum memasukkan kembali wajahnya ke ceruk leher Alice .

" Aku janji "

BLUE BERRYWhere stories live. Discover now