Blue Berry 5

1 1 0
                                    

1 tahun kemudian

" Celiaaa ... "

Mereka sekarang berada di taman untuk mengambil angin petang .

" Yes Madam Alice ? What can I serve you my lady ? " Kata Celia sebelum disambut oleh tawaan kecil Alice .

Alice kembali termenung . Celia yang melihat akan hal itu , hanya mampu mengeluh perlahan . Tahu apa yang menggusarkan hati sahabatnya itu .

" Kenapa ni ... Janganlah termenung lama sangat . Kesian baby Adriel tahu ? " Celia bercakap ala ala suara baby.

Alice pun hanya tersenyum pasrah . Baby Adriel didukungannya diusap perlahan hanya matanya sahaja yang diwarisi oleh baby Adriel , yang lain semua ikut bentuk muka kekasih hatinya . Lesung pipit yang terhias indah di kedua belah pipinya yang betul betul diambil dari Andre .

Sedang mereka bersantai di bangku taman , tiba tiba mereka disapa oleh satu suara .

" Celiaaa ? Aliceee ? Is that you ?! "

Mereka berdua pun tersentak . Cepat cepat mereka memusingkan tubuh mereka untuk mengenalpasti siapakah gerangan yang memanggil nama mereka .

" Adryen ? What are you doing here ? " Tanya Celia .

Terkerut kerut wajah Celia melihat Adryen , manakala wajah Alice mulai pucat .

Seakan akan tersedar dirinya diperhatikan dengan tempoh yang lama , Adryen pun menjelaskan niatnya kepada mereka berdua .

" Hey , it's okie Alice . Andre tiada di sini . Im just walking around , then I saw you guys from over there . " Adryen menunjukkan sebuah trak aiskrim yang berhampiran mereka .

Alice kini mampu menghembuskan nafas lega .

Tumpuan Adryen kini teralih kepada bayi yang berada di dalam dukungan Alice .

" Is that - ? "

" Me and Andre's son . Please dont be wrong . " Risau jika Adryen juga menuduhnya bukan bukan .

" Yea , I can see that . Can I ? " Adryen meminta izin untuk mendukung anak buahnya .

Saat melihat wajah bayi itu , dia sudah jatuh sayang .

" His name ? "

" Adriel Andre "

Tiba tiba bayi itu tersenyum menampakkan kedua belah lesung pipitnya .

" Oh god ! He's so cute ! He got his dimples right ? " Adryen hampir sahaja melompat kecil , jika tidak ditahan oleh Celia dengan cubitan di tepi pinggangnya .

" Hey ! "

" You will scares him , idiot ! Dont jump around while holding baby Adriel . " Sempat juga Celia menjeling ke arah Adryen .

Alice tertawa perlahan melihat kerenah mereka berdua . Jika sahaja dirinya dan Andre - forget about it !

" He's not fine "

" What ? " Alice fokuskan pandangannya pada Adryen .

" Andre . Dia sekarang berada dalam keadaan yang sangat teruk . We can't help him , because he let himseld drawning in his own thought .

Alice dan Celia hanya mampu terdiam .

" Penyakitnya datang kembali dan kali ini menjadi lebih teruk . Doktor tidak mampu berbuat apa apa sekiranya dia tidak membantu dirinya sendiri . H-he commited in suicided multipletimes . " Menitis air mata Adryen memikirkan keadaan Andre sekarang . Hampir sahaja dia berputus asa , tetapi dia terserempak pula dengan Alice , kunci kebahagiaan Andre .

Alice berasa sebak . Dia seakan tidak percaya yang Andre , seorang yang dingin boleh bertukar seperti itu .

" Why he didnt believed me when I told him , this is his son ? " Sisa kecewa hatinya masih terasa sehingga sekarang .

Adryen menundukkan wajahnya .

" Sebelum ni , Andre pernah ternampak Alice dengan seorang lelaki berpelukan di mall . And he assumed he was your scandle . "

Alice dan Celia ternganga .

" W - what ? "

Alice cuba memutarkan kembali ingatannya .

" Oh lord ! Why dont Andre ask me ?! He's my fcking twin ! " Alice terjerit perlahan . Mendengar rengekan kecil dari baby Adriel , Alice cuba sedaya upaya untuk tidak menjerit kepada Adryen .

Adryen menayang wajah bingungnya .

" Twin ? "

" Yes idiot " Sempat lagi Celia menampar belakang kepala Adryen .

" The hell ?! " Adryen mengosok belakang kepalanya .

Alice masih terdiam . Jadi selama ini , punca masalahnya daripada dirinya sendiri ? Atau Andre ?

" Both of you were wrong . Seorang ego , seorang lagi melayan sahaja ego si seorang lagi . Sometimes , in relationship , you need to push and pull in the same times . Bukan semua kita boleh turuti dan bukan semua kita patut lawan . "

Adryen memicit dahinya yang berdenyut denyut . Pening memikirkan masalah Adiknya dan Alice . Mahu sahaja dia menghantukkan kedua belah kepala mereka .

" Adryen , take me to Andre . Now! " Alice dan Celia bergegas mengemas barangan mereka lalu diangkut masuk ke kereta mereka .

" Sayang ... Im coming "

BLUE BERRYWhere stories live. Discover now