" Aku janji "
" Puan ... "
Alice baru tersedar yang teksi itu sudah berhenti betul betul di hadapan pagar rumahnya .
" Maafkan saya pakcik , ni bayarannya " sejuruss sahaja membayar duit tambangnya , Alice pun keluar dari teksi itu .
Alice pun melangkah masuk ke dalam rumah perlahan lahan . Mulai dari ruang tamu , ke tepi kolam , dapur sehinggalah ke bahagian bilik tidur mereka .
Banyak kenangan manis yang bermain di fikirannya .
Pagi tadi , setelah dipaksa oleh Celia untuk pergi ke klinik , terus sahaja dia mendapat khabar berita bahawa dirinya sudah mengandung . Celia juga tahu mereka sedang bergaduh , lalu menyarankan untuk menyembunyikan kandungannya .
Tetapi , Alice meyakinkan Celia yang Andre akan maafkan dirinya sekiranya Alice membawa anak mereka .
Celia pun hanya mampu pasrah dengan perangai Alice . Degil .
Telefonnya di capai sebelum mendail sahabatnya .
" Helo ? Alice ? "
" Celia ... tolong ambil Alice kat sini . "
Sementara di pejabat .
Tiba tiba , pintu pejabatnya di rempuh .
" Bro ! Kau apahal ?! " Adryen terkejut apabila setiausahanya memberitahu yang adiknya mengamuk di pejabat . Terus sahaja dia bergegas naik .
" Argh !!! " Andre membuang lagi barangannya ke lantai sebelum jatuh terduduk .
Adryen cepat cepat memeluk adiknya yang sedang menangis sambil menyembunyikan wajahnya dilutut .
" Andre , Hey ! Kenapa ni ? Tell me what's wrong ? "
Adryen cuba memujuk adiknya .
Andre mengangkat wajahnya memandang tepat ke arah Adryen .
" Bro ... Alice takkan tinggalkan aku kan ? Dia sayangkan aku kan ? "
Adryen terdiam . Dia tidak tahu apa yang terjadi .
" Hey , kenapa pula Alice nak tinggalkan kau ? Cuba bagi tahu aku apa yang jadi ? "
Menggigil badan Andre mengingat kembali apa yang dia buat pada Alice .
" Alice mengandung "
" WHAT ?! "
Adryen tergamam .
" Jadi apa yang kau buat dekat dia ? " Risau jika adiknya bertindak di luar kawalan .
" Ak-aku suruh dia gugurkan k-kandungan haram tu "
Adryen tidak tahu mahu memberikan reaksi apa . Mahu mengamuk , takutkan adiknya semakin teruk pula .
Tiba tiba , Andre bangun lalu berlari keluar pejabat .
Adryen pun mengejar langkah adiknya .
Sesampai sahaja Andre ke kawasan rumahnya , Andre ternampak Alice sedang membawa beg bagasi .
" No No No ! Dia takkan tinggalkan Aku ! "
" Are you sure ? Did you saw the luggage ? She will leave you ! LIKE OTHERS DO "
" NO ! SHE WILL NOT ! " Bergegas sahaja Andre keluar dari keretanya tanpa memakirkan keretanya terlebih dahulu .
" Alice ! Kau takkan tinggalkan aku ! " Dengan sisa darah yang terkena di wajah dan kemeja putihnya akibat dia menumbuk kaca di pejabat , Andre nampak sangat menakutkan .
" Andre ... " Alice cuba menjauhkan dirinya dari Andre . Dia perlu melindungi kandungannya . Dengan apa juga daya sekali pun .
" Sebab anak haram ni kan kau nak tinggalkan aku ?! Argh ! Betina tak guna ! " Luar kawalannya , Andre telah menolak Alice sehingga di jatuh . Impak tolakan yang kuat membuatkan dia berasa sangat sakit dibahagian bawah perutnya . Kepalanya berdarah akibat terkena pasu bunga yang tersusun di tepi pagar rumah Andre .
BUM
Tahu tahu sahaja , Alice terbaring kaku dengan kepala dan baju bawahnya basah dengan darah .
Andre menggigil takut . Dia jatuh melutut di tepi Alice . Dia cuba memangku kepala Alice dengan perlahan .
" Alice tak-takkan tinggalkan Andre kan ? Alice kata Alice sayang Andre ! " Dia mengelus pipi kanan Alice yang terkena darah yang mengalir dari dahinya .
" ALICE ! " Secara kebetulan , Adryen dan Celia tiba dirumah Andre serentak . Mereka terkaku melihat Alice yang berdarah dipangkuan Andre .
" Andre ! What the hell are you doing ?! Kau nak bunuh Alice ke hah ?! "
Celia menjerkah Andre . Adryen menahan Celia dari mendekati Andre . Dia menyuruh Celia menelefon Hospital dengan kadar segera .
" Arghh ! Alice takkan tinggalkan aku ! " Melihat emosi adiknya , dia takut sekiranya penyakit adiknya datang kembali .
" No ! She's not gonna leave me ! She told me that she loves me ! "
" She will leave you ! LIKE OTHERS DO ! "
" NO ! " Dia memukul kepalanya untuk menghilangkan suara itu .
" 𝘚𝘩𝘦 𝘸𝘪𝘭𝘭 𝘭𝘦𝘢𝘷𝘦 𝘺𝘰𝘶 ! 𝘓𝘐𝘒𝘌 𝘖𝘛𝘏𝘌𝘙𝘚 𝘋𝘖 ! "
" ARGH ! "
Melihat adiknya semakin menggila , dia pantas cuba memujuk . Kebetulan , paramedik telah tiba di perkarangan rumah .
Andre yang melihat Alice diangkat masuk ke Ambulans semakin takut .
She will leave me !
Tahu tahu sahaja , pandangannya mulai kabur . Dia hanya mendengar namanya di panggil oleh Alice .
" Andre sayang ... ".
" Alice ... "