5 of 12

26 4 2
                                    

Di tengah waktu makan malam semuanya terhenti karena Helena berjalan dan duduk di kursi meja makan, hanya Cassandra yang masih tetap menikmati makanannya sambil menatap Helena dan tersenyum. "Lebih baik. Tidak sedih. Tidak lelah" ujarnya yang dibalas senyum oleh Helena.

Alfred segera memberikan masakannya pada Helena. "Silahkan dinikmati, Miss" Helena tersenyum dan berterimakasih.

"Helena apa kau meta atau penyihir" Bruce tak kuasa menahan rasa penasarannya.

"Keduanya kurasa"

"Oh? Bagaimana bisa, gen ibumu?" Bruce bertanya dan Helena menatapnya dengan tatapan aneh.

"Oh man, itu buruk!" Ujar Helena berpaling dari lawan bicaranya dan menusuk daging steak didepannya.

"Apa maksudmu, Wayne?" Pertanyaan Damian dengan nada yang ditekankan membuatnya menjadi pusat perhatian. Siapa di meja makan yang tidak memiliki nama belakang Wayne, hanya Alfred Pennyworth kepala pelayan dan Jason Todd yang masih menolak menerima nama Wayne kedua kalinya.

"Wayne familly dan egonya" Jason memutar bola matanya bosan dan berkomentar sambil bergumam. Alfred berusaha sekuat tenaga agar tidak ikut mengangguk. Damian masih tidak mau memanggil orang asing dengan nama depannya.

"Ah Dami, Wayne siapa yang kau tanyai?" Balas Helena dengan wajah tak bersalah.

"Tentu saja kau kerdil. Tiga belas tahun apanya" ujar Damian sambil mengangkat dagunya dan menyilangkan tangan di depan dada.

"K–kau! Kau bukan my cute little Dami, tapi aku tidak peduli! Hormati orang yang lebih tua darimu" Helena beradu tatapan tajam dengan Damian.

"Hai, kalian berdua–" Dick berusaha memecah peperangan batglare antara kedua anak itu.

"Diam Kak Dick/Grayson!" Ujar mereka berdua secara bersamaan. Bruce memijat dahinya agar tekanan darah nya juga tidak ikut naik.

"Kita bertarung, Wayne!" Tantang Damian

"Tentu saja, siap takut padamu Wayne" Balas Helena dengan nada sarkasme menirukan bagaimana Damian mengucapakan kata Wayne.

"Beraninya kau!"

"Oh, ternyata kamu lebih suka ku panggil Lil bro? Komplainmu lebih sedikit kemarin"

Blam

Bruce sudah tidak tahan lagi melihat pertikaian di meja makan alhasil dirinya membanting kedua tangannya di atas meja. "Sudah cukup kalian berdua". Helena dan Damian membuka mulut untuk protes "Tak ada desert untuk kalian" kedua mulut yang terbuka itu langsung tertutup rapat dan dengan tatapan tajam dari Bruce keduanya kembali makan dengan tenang. Bruce memutar bola matanya bosan dan merasa kehabisan akal untuk membuat kedua anak itu berhenti bertukar tatapan tajam.

Setelah selesai makan utama karena mereka berdua tidak mendapatkan desert maka Damian dengan seketika berdiri. "Ayo kita lakukan sekarang, Wayne!"

Helena yang masih duduk di kursinya meletakkan  garpu dan pisaunya di meja makan sebelum menatap Damian dan menganggukkan kepala. Helena menggerakkan giginya dan berteleportasi ke belakang Damian. Tangan perempuan itu dia lingkarkan di leher Damian. Reaksi refleks Damian sedikit terlambat dan dengan terkejut berusaha menengok ke belakang tempat Helena berdiri. Tangan kanan memegang tangan Helena yang melingkar di leher dan tangan kirinya berusaha menyiku tepat di rusuk Helena.

Helena mengerutkan keningnya dan sekali lagi berteleportasi bersama Damian ke tempat latihan bertarung di Gua kelelawar. Damian mengerjapkan matanya karena ini pertama kalinya dia berpindah tempat seperti itu. "Peraturan: hanya hand to hand combat, tanpa trik-trik yang lucu" ujar Helena yang sekarang sudah berada di sisi biru ring pertandingan sementara Damian berdiri di sisi ring merah.

Helena W: Light after DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang