12 of 12

31 5 3
                                    

"Helena?"

"Ya ayah?"

"Apa yang kau lakukan di taman ini sendirian"

"Aku tidak sendirian, lihatlah..." Senyum Helena yang mengembang menghilang bersama teman-teman yang coba ia kenalkan pada ayahnya.

"Ada apa princess?"

"Tadi mereka disini. Bruce, Selina, Dick, Jay, Cass, Timothy, Dami, dan Alfred"

Bruce sekarang berjongkok demi menyamai tinggi badan Helena "Helena apa yang kau maksud? Kita tidak disini bermain bersamamu tadi. Kita bisa suatu saat berlibur disini bersama kalau kau ingin dan kakak-kakak mu tidak sibuk. Kalau Aku, Dami, dan Alfyy bukankah kita selalu bermain bersamamu"

"Kau benar ayah, bagaimana dengan Seli–"

"Helena cukup aku tidak..." Bruce menghela nafas panjangnya. "Ayo kita pulang" digandenglah tangan kecil itu menjauh dari Taman bermain.

Sebelum taman itu hilang Helena menengok ke belakang dan melihat teman-teman nya bersedih. Ayahnya menatapnya dengan penuh pertanyaan terukir diwajahnya. Helena hanya menggeleng dan menundukkan kelapa menangis. Ayah gadis itu memeluk dan menggendongnya menuju mobil. Mereka pergi dan hingga Earth 12 hancur liburan keluarga itu tak pernah terjadi karena satu persatu keluarganya pergi.

Kenyataan

Helena terbangun dengan air mata yang mengalir membasahi bantalnya. Di sini memang mengasyikkan tapi dia harus pergi dari taman itu. Dua lotus sudah mekar dengan sempurna dan saat itu juga dia tersadar bahwa ini hari terakhirnya disini.

Sarapan pagi ini adalah sarapan yang membosankan dan canggung Helena tidak berbicara sama sekali sejak tadi pagi. Dick mencoba memecah suasana tapi gagal. Helena memang belum cerita tentang hari terakhirnya tapi mereka semua memiliki insting itu. Selina bahkan mau menginap semalam di Wayne Manor.

"Berapa jam lagi?" Tanya Bruce pada gadis itu.

"Aku tak ingin pergi... Semuanya terasa lengkap di sini" Sup buatan Alfred mungkin akan menjadi lebih asin setelah ini karena air mata Helena yang menetes. "Kalian baik kepadaku"

"Oh kitten, kita pasti akan merindukanmu" Selina sedih menatap anak yang telah meletakkan kepalanya di atas meja itu.

"Miss Helena, angkatlah kepalamu dan sarapan terlebih dahulu Miss. Kalau sup itu dingin nanti akan menjadi kurang nikmat" Alfred sejujurnya tak hanya bicara pada Helena tapi pada yang lainnya juga untuk makan makanan yang telah ia sediakan. Helena terlihat mengangguk dengan perlahan mengangkat kepalanya dari meja makan dan menghapus air matanya dengan tangan. Tim yang duduk disebelahnya memberikan sekotak tisu pada Helena.

Gempa singkat terjadi di kota Gotham sesaat setelah tiga suapan telah masuk ke mulut Helena. Warga kota panik berita terdengar dimana-mana. Wayne Manor tetap sunyi tan tak ada yang meninggalkan meja makan. Efek domino sudah dimulai.

Suara ketukan pintu terdengar, Alfred beranjak dari tempat duduknya bersiap menerima tamu. Clark Kent, Diana Prince, Hal Jordan, Barry Allen, John Jones, dan Arthur Curry dengan identitas bumi mereka datang ke Wayne Manor. Bruce yang meminta mereka kemarin malam untuk datang.

Matahari tak muncul pagi ini di kota Gotham, bukan hal yang tak biasa terjadi memang tapi tetap saja penduduk Gotham dibuat tidak nyaman.

Alfred menawari pendiri Justice League untuk ikut makan bersama tetapi Clark menolaknya dan memilih untuk tidak ikut campur waktu keluarga itu. Clark, Diana, dan John memutuskan untuk menunggu sambil duduk sedangkan Barry, Arthur dan Hal mereka berjalan-jalan mengamati ornamen mahal dan berkelas yang ada di Wayne Manor.

Helena W: Light after DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang