7 of 12

26 4 3
                                    

Kopi yang baru saja masuk ke mulutnya keluar kembali dengan menyembur saat melihat Headline di berita televisi lokal Gotham. Tim melihat ke arah Helena yang sedang melakukan meditasi di depan tempatnya duduk.

Mata Helena terbuka, dirinya berbalik badan menghadap laki-laki yang memiliki kantung mata yang berkantung itu. "Ada apa kak Timothy?" Tanya Helena.

"Apa yang kau lakukan semalam?" Tim mengangkat alisnya sambil menunjuk berita di televisi.

"Ah hehehe" tawa Helena canggung "aku jatuh dari atap" Helena melihat berita tersebut dan protes saat petugas itu berkomentar tentang suaranya yang nyaring. "Kak Timothy, suaraku tidak nyaring kan!"

Tim mengerjapkan matanya dalam hati setuju dengan petugas itu. "Tidak kok, suaramu bagus" senyum Helena mekar "Tapi, teriakanmu membuatku sakit kepala" senyum Helena hilang. Helena membuka mulutnya, tapi Tim lebih dulu meneruskan perkataannya "Itu mungkin salahku yang kurang tidur, bukan salahmu" Tim mencari aman tidak mau mendapatkan marah dari Helena.

"Kak Timothy ayo ikut aku" ujar Helena sambil berjalan meninggalkan sofa. Tim menghela nafas dan mengikuti anak itu pergi.

Helena berhenti di depan kamar Tim dan pemiliknya kebingungan. "Apa?"

"Buka kamarmu, Kak"

"Kau mau apa?"

"Kita buat lagu bersama. Kau yang bagian teknisinya"

"Tidak mau"

"Kumohon"

"Tidak"

"Akan ku beri tau dimana Alfred meletakkan stok kopi kesukaanmu"

"Baiklah" Tim menyerah, mereka berdua berjabat tangan tanda kesepakatan dibuat. Tim membuka kamarnya dan Helena langsung masuk ke dalam. Semangat Helena hilang saat melihat kamar Tim.

"Eww... Jorok sekali" komentarnya. "Apa itu!?" Helena berteriak tiba-tiba sambil menunjuk dua buah cangkir kopi kosong dan beberapa bungkus snackbar di kamar Tim.

"Tidak ada apa-apa" Kalau begini Tim lebih memilih untuk tidur dibandingkan meladeni Helena.

"Tidak ada apa-apa bagaimana! Itu tadi bergerak sendiri" ujar Helena sambil menjauh ke arah pintu yang sudah tertutup.

"Paling semut" Tim lalu bergerak mengambil semprotan serangga dan menyemprotkannya pada apa yang ditunjuk Helena. Sialnya bagi Tim pengunci pengaman semprotan serangga itu terlepas. Semprotan serangga itu terbang dengan menghasilkan asap yang banyak. Kamar Tim penuh dengan asap hingga keluar melalui celah-celah pintu dan jendela. Di dalam kamar Tim dan Helena terbatuk-batuk karena asap tersebut.

Dari luar pintu Damian berteriak "Scarecrow ada di kamar Drake!" lalu berlari meninggalkan tempat itu mencari katana miliknya.

"Kak Timothy! Uhuk... Uhukk..."

"Maaf... Uhuk...Uhukk"

"Helena!" Jason masih trauma dengan pertemuan Scarecrow terakhir kali berlari menuju kamar Tim. "Pengganti! Apa yang kau lakukan pada Helena!" Jason membuka pintu dan sayang sekali bagi Helena yang ada di balik pintu tersebut.

"Kak Jay!" Teriak Helena marah pada Jason yang tidak sengaja memukulnya dengan pintu. Jason meminta maaf pada Helena berkali-kali hingga asap itu hilang sepenuhnya.

Sebagai penebus kesalahan Jason rela memainkan alat musik untuk rekaman lagu Helena. Jason bisa bermain alat musik gitar elektrik tetapi khusus music rock. Tim memberikan Helena autotune agar suaranya menjadi indah.

Sebenarnya Helena bisa menyanyi dan suaranya tidak seburuk terompet tahun baru, hanya saja perempuan itu masih awam dengan yang namanya nada sehingga apabila menyanyi akan terdengar sangat fals.

Helena W: Light after DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang