𝓧𝓲𝓪𝓸

5.3K 585 110
                                    

______________________________________

Call out my name
Request by : Akari_Ryunosuke

01:52 ━━━●───── 03:21
⇆ㅤㅤ ◁ㅤ ❚❚ㅤ ▷ㅤ ㅤ↻
______________________________________
༻❦༺


Gemerlap bintang menghiasi langit, sangat indah dan memanjakan mata. Terangnya sang ratu malam membuat siapapun yang berdiri di bawahnya terberkati.

Udara dingin memang menusuk hingga ke tulang, namun itu tak akan menghentikan perjalanannya ke wangshu inn hanya untuk bertemu sang kekasih.

Dirinya sudah lama mendambakan pria tersebut. Pria yang katanya seorang adeptus. tak ingin membuat si lelaki menunggu, ia berusaha untuk tak menarik perhatian para monster.

Sesampainya di penginapan itu pun, [Name] langsung meminta ijin kepada verr dan koki smiley untuk meminjam dapur.

Tangannya dengan anggun menuang susu almond itu, memberikan senandung kecil agar sang hidangan turut senang telah di masak.

Saus kuning keemasannya pun terlihat begitu mulia, membuat siapapun yang melihatnya tak tega menghancurkan karya seni tersebut.

Selepas membuat almond tofu kesukaan lelakinya, [Name] langsung pergi ke atas balkon wangshu inn sembari menunggu pria itu tiba.

"Panggil namaku dan aku akan datang"

Antara terharu dan menggelikan [Name] sudah tak tau lagi.
Memang terdengar seperti janji yang akan di bawa mati.
Namun gadis ini tak pernah memanggil namanya, bahkan ketika rindu mengayomi.

Tibalah waktu di penghujung malam, disaat gemrisik angin berbisik di telinganya itu, ternyata sang kasih masih belum datang juga... Membuat nya merendung dengan kesedihan.

Almond tofu yang ia buat sepenuh hati terlihat hambar dan pucat di matanya, menyakitkan. Padahal mereka sudah berjanji Jauh-jauh hari.

"Xiao..." Panggilnya dengan lembut namun ada sedikit nada takut yang ia keluarkan.

Dadanya seakan kehabisan oksigen bila menyebut namanya.

'Kemarilah dan temani aku' batin [Name] penuh harap. Ia terus menatap bulan, menggumamkan do'a dan harapan agar kekasihnya baik-baik saja.

༻❦༺

Ia terus menerus menari diatas angin dan tanah, menancapkan ujung tombaknya yang lancip itu ke titik lemah musuh. Membuat ruin hunter tersebut jatuh tunduk di depannya.

Sudah seharian ini Xiao terus-menerus menghabisi ruin hunter dan geovishap. Ia kelelahan dan membutuhkan tempat untuk beristirahat.

Tak di sangka ternyata gumaman [Name] benar-benar sampai ke telinganya, gadisnya sedang rindu, dan baru kali pertama ini ia mendengar suara lembut milik kekasihnya itu dari kejauhan.

Paras elok miliknya pun mengeluarkan sedikit bubuk merah disana, jantungnya berdegup kencang kesenangan. Bahkan ia langsung berpindah ke wangshu inn setelah mendengar namanya di sebut kembali.

Iris emasnya mendapati gadis itu tengah merenung, ada sedikit perasaan jahil yang ingin ia lakukan kepada gadis nya. Xiao terus menunggu di atas pohon itu, duduk manis sambari mengagumi parasnya yang ayu.

[Name] menghela nafas berat dan memberikan senyum kecut setelahnya, ia kemudian berdiri dari tempatnya duduk tadi, membawa si almond tofu juga ikut pulang bersamanya.

Verr terkejut mendapati [Name] turun dari lantai atas dengan mimik sedih, dirinya begitu berusaha agar kekasih sang adeptus kembali duduk menunggu kepulangannya.

[Name] berusaha menolaknya, namun wajah memelas milik verr membuat ia tak tega hati menghancurkan harapan orang lain. Terlebih lagi orang yang sudah sering membantu dan meminjamkan kediamannya untuk beristirahat.

Ia kembali ke lantai atas dan memandangi aliran sungai itu sejauh mata memandang, xiao yang menyadari bahwa gadisnya tak jadi pulang pun mengulas kurva penuh kemenangan.

Kedua Kaki itu menuntunnya menuju sang gadis, ia menepuk pelan bahu kecil yang tertutupi jubah coklat. [Name] terkejut, jantung nya berhenti sejenak karna kaget. Ia memutar balik badannya dan langsung diam tak jadi berceloteh.

Itu Xiao, lelaki yang sudah membuatnya menunggu ditemani angin malam yang dingin, [Name] menundukkan kepalanya, ia sangat khawatir kepada Xiao, tubuh kecilnya gemetar menahan tangis.

Melihat itu Xiao langsung memberinya pelukan hangat sebagai penenang, tangan nya yang sedang dan tertutupi sarung tangan itu mengelus surai gadisnya dengan lembut.

Berkata maafkan aku karna telah mengingkar janji, suaranya terdengar begitu senang namun juga begitu tenang.

Ia mulai melemaskan lututnya, membuat kalian berdua jatuh terduduk sambil berpelukan. Selisih lima belas menit kalian berbagi kehangatan. Kau pun mengomelinya karna terlalu lama diluar sana hingga membuat almond tofu yang ia buat mejadi pucat dan tak berselera.

Xiao tetap menatap almond tofu itu, kemudian merampas nya dari tangan sang gadis, ia memakan satu porsi hidangan itu dengan lahap. Membuat hati [Name] berdesir penuh kebahagiaan.

Gadis itu membuang muka malu, karna makanan yang ia buat dengan sepenuh hati di lahap habis oleh sang kasih.

Xiao kemudian mengelus surai (h/c) nya pelan, sebelum tangan kanannya mengangkat dagu milik gadisnya itu.

"Kenapa kau berpaling? Bukannya kau suka saat melihatku makan semua masakanmu?" Tanya nya.

[Name] yang mendengar nya pun semakin menundukkan kepalanya karna malu, kemudian tangan xiao meraih tubuh mungilnya kembali dalam dekapan yang hangat.

"Aku tidak akan membuatmu menunggu lagi.. Pegang janjiku itu."

______________________________________


·



·

𝐭𝐛𝐜..

𝐜𝐨𝐦𝐩𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐜𝐡𝐨𝐜𝐨𝐥𝐚𝐭𝐞. || 𝐆𝐞𝐧𝐬𝐡𝐢𝐧 𝐈𝐦𝐩𝐚𝐜𝐭Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang