3. Menyerah

195 27 3
                                    

So go ahead and break my heart again
Leave me wonderin' why the hell I ever let you in
Are you the definition of insanity?
Or am I?
Oh, it must be nice
To love someone who lets you break them twice

Yeri udah beneran nyerah sama hubungannya dengan Mark. Dia rela kalau Mark beneran mau pergi lagi dari hidup dia. Iya, lagi. Ini adalah hubungan kedua mereka setelah Mark putusin dia waktu kelas 3 SMA dulu dengan alasan mau fokus buat ujian SBMPTN. Padahal saat itu dia beneran butuh Mark buat jadi tempat bersandarnya karena dia baru saja ditinggalin oleh kakaknya untuk selama-lamanya. Dia juga yakin alasan yang dibuat mark hanyalah omong kosong belaka karena nyatanya sehabis itu dia selalu lihat Mark jalan bareng adek kelas mereka.

Saat itu Yeri beneran patah hati dan nggak tau harus ngapain lagi. Ditinggalin dua orang yang dia sayangi dalam kurun waktu yang dekat sangat menyakitkan bagi Yeri, apalagi dia harus terus-terusan menerima tekanan dari orang tuanya yang menyuruhnya untuk masuk jurusan dan universitas yang udah mereka tentukan.

Butuh waktu 2 tahun bagi Yeri untuk kembali lagi menjadi dirinya yang dulu. Yeri yang ceria dan mudah bergaul. Tapi tidak lama setelah itu Mark datang kembali ke kehidupannya dan bertingkah seolah tidak ada hal yang pernah terjadi di antara mereka berdua dan mulai mendekati Yeri lagi. Yeri yang terlalu bodoh saat itu langsung menerima Mark untuk kembali datang ke dalam kehidupannya. Karena selama 2 tahun ini dia nggak pernah benar-benar melupakan Mark dan selalu berharap laki-laki itu untuk merangkulnya kembali dalam dekapan hangat miliknya.

Mark adalah salah satu kegilaan Yeri. Dia nggak pernah bisa lepas dari bayangan laki-laki itu, dia selalu candu dengan sosok dan kehadiran laki-laki itu dalam hidupnya. Yeri sudah terlalu dalam mencintai Mark, laki-laki yang pernah membuatnya bangkit dari yang namanya depresi saat dia masih duduk di bangku awal SMA.

Melupakan Mark adalah hal yang sangat berat, semua memori mereka yang indah bahkan selalu terlintas diingatannya yang dapat melambungkannya tinggi ke awan, tapi semua itu tak akan bertahan lama karena kemudian memori tentang Mark yang selalu menyakitinya akan selalu berhasil membuatnya jatuh kembali ke tanah.

Kini Yeri mencoba kembali menghubungi Mark dan bertanya mengenai kejelasan hubungan mereka. Agar dia tau langkah apa yang harus dia ambil, bertahan atau berpisah.

📞Calling Markeu💜

Tidak lama setelah itu Mark langsung mengangkat telponnya. Untuk pertama kalinya Mark mengangkat telponnya dalam satu bulan terakhir ini. Seutas senyum pun terukir indah di wajah cantiknya.

Halo Mark
Kamu apa kabar?
Kamu baik-baik aja kan?

..........

Mark
Aku rindu kamu
Aku rindu suara kamu

..........

Kamu ada disana kan Mark?
Kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa telpon aku
Kalau kamu butuh teman, kamu bisa hubungin aku kapan saja, aku akan selalu ada buat kamu
Mark, sebenarnya kamu kenapa?
Kalau kamu ada masalah, kamu bisa cerita sama aku
Kenapa selalu menghindari dari aku Mark?

.............

Mark, aku udah capek kayak gini terus
Ayo kita ketemuan dan selesain ini semua

Oke, besok jam 4 sore di taman.
Tut tut tut

Setelah mengatakan itu Mark langsung mematikan sambungan telponnya. Butuh waktu satu bulan lamanya agar Mark mengangkat telpon darinya tapi yang dia dapatkan hanyalah kata-kata seperti itu. Dia bahkan tidak mendapatkan sapaan atau basa-basi untuk menanyakan kabarnya.

Air mata lagi-lagi turun membasahi pipinya. Dia nggak tau apa yang udah terjadi atau apa kesalahannya sampe Mark memperlakukannya seperti ini. Lagi-lagi Mark nggak pernah ngasih dia jawaban atas semua pertanyaannya. Sepertinya kehadirannya tidak begitu penting bagi Mark. Hubungan yang telah berjalan kurang lebih enam bulan ini mulai terasa hambar dan menyakitkan. Jika dia selalu merasakan sakit karena hubungan ini, bukankah itu berarti ada yang salah dengan hubungannya dan Mark?                           

Sekarang Yeri sadar kalau dia sudah terlalu tergila-gila dengan Mark bahkan dia sudah dibuat gila karenanya. Yeri sampai lupa bagaimana caranya mencintai dirinya sendiri karena terlalu sibuk mencintai Mark. Kini dia udah terlalu lelah mencintai Mark yang bahkan nggak pernah terbuka dengannya. Selalu menutupi semua hal darinya dan nggak pernah membiarkannya masuk ke dalam kehidupan pribadi Mark.

Ternyata membiarkan Mark memasuki kehidupannya untuk kedua kalinya sepertinya bukanlah hal yang tepat. Karena sebenarnya yang dia lakukan adalah membiarkan Mark datang dan menyakitinya untuk kedua kalinya.

****

[ Falisha's Note ]

Halo
Ini adalah buku pertamaku dan aku seneng banget akhirnya bisa mempublikasikan cerita ini hehe

Menurut kalian apa alasan Mark menyetujui pertemuan yang diminta oleh Yeri?

Oh iya, kalau kalian suka sama ceritanya jangan lupa klik 🌟 dan komen yaa
Thank youu

Break My Heart Again || Mark Lee & Kim YeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang