BAB 9

502 94 2
                                    

Dukung BukiNyan di trakteer.id dengan 5 cangkir kopi, kamu sudah bisa mendapatkan PDF hingga membaca Healing Love dan Night Doll sampai tamat selama 30 hari. Dengan mentraktir juga, kamu sudah bisa membantu BukiNyan untuk mendapatkan monitor baru agar tetap produktif.

Thanks for Loeyeolol61 and Narxtaa untuk cangkir kopinya.

□□□□□□

Neji Hyuuga baru saja meletakkan gelas berisi teh lemon penuh di atas meja makan di rumah Shion. Ia menggelengkan kepala ketika sepupunya muncul dengan gebrakan pintu yang keras, sedangkan Shion menyiapkan sarapan untuk tamunya yang sudah jauh-jauh datang ke Tokyo, tak peduli kedatangan Hinata seperti badai di musim panas.

"Aku sudah bilang padamu, aku tidak bercanda untuk datang ke Tokyo," ujar Neji tersenyum simpul seolah tidak terjadi apa-apa di antara mereka—walaupun sebenarnya kedatangan Neji seperti mata-mata bagi keluarga gadis itu. "Oh iya, aku membawa manisan kesukaanmu."

Hinata mengambil duduk, meminta Shion untuk memberikannya teh lemon juga. "Berikan padaku! Aku haus!" tanpa berkomentar, Shion meletakkan gelas berisi es teh lemon untuk Hinata. Sebelum gadis itu menyeruput, dia memberitahu Neji. "Untuk apa kau datang ke Tokyo?"

"Tentu saja aku mau berkunjung ke rumah pacarku," Neji melirik Shion. "Dia berharap aku datang ke Tokyo untuk kencan, karena sudah empat bulan kita tidak bertemu. Bukankah wajar? Kenapa masih bertanya?" 

"Tujuanmu kan bukan itu!" 

"Tujuanku ke sini adalah itu!" Neji berujar dengan nada tegas. "Aku tidak pernah berkunjung ke rumahmu, jadi tidak mungkin juga orangtuamu menyuruhku mengekorimu seharian. Aku sini untuk bertemu Shion dan mau membicarakan soal pernikahan kami," Hinata menoleh ke arah Shion, dan terlihat bahwa Shion malu-malu. "Shion hamil," dia kembali kepada Neji yang berbicara dengan nada terbata-bata. "Kurasa empat bulan. Kami akan membicarakan pernikahan dalam waktu dekat."

"Kenapa tiba-tiba? Atau kalian merahasiakan ini dariku?"

"Kami tidak bermaksud merahasiakan semuanya darimu, tetapi kami berdua bingung bagaimana mengatakan hal itu kepadamu," gadis itu mendengar Shion berujar marah. Ya, ini kekuatan budak cinta, gadis sialan, bosnya itu malah membela. "Maafkan aku, tetapi sungguh aku ataupun Neji tidak bermaksud menutup-nutupi semuanya darimu. Kami butuh banyak waktu—untuk memberitahumu juga, tentu saja."

Hinata mulai duduk tenang sambil menikmati teh lemonnya yang menyegarkan di musim panas ini. Shion ataupun Neji sudah banyak membantunya, ya terutama Neji yang membantu pelariannya ke Tokyo, tetapi tidak ada orang yang tahu, dan sebagai gantinya Neji menerima hukuman untuk melaporkan kondisi Hinata selama di Tokyo kepada orangtuanya.

"Lalu, kapan kalian akan menikah? Dalam waktu dekat?"

"Kami sedang membicarakannya," ujar Shion, kemudian dia duduk setelah seluruh masakannya selesai dihidangkan di atas meja. "Kalau aku menikah, aku harus ikut Neji ke Osaka, dan tinggal bersama keluarganya, lantas Moe Date harus ditutup."

"Kau yakin? Lalu aku? Maksudnya, berarti kau memecatku?"

"Aku akan memecat semuanya, bukan hanya kau saja."

Hinata mendadak keluh, dia menatap Shion dengan sedih. 

"Hinata, kau harus menemukan pekerjaan yang layak, bukan untuk menjadi pacar sewaan. Berapa banyak kasus yang sudah terjadi di antara kau dan klien-klienmu. Aku harap yang terakhir ini tidak ada masalah. Neji bilang dia akan mencarikanmu bekerjaan di Tokyo, dia punya banyak koneksi di sini, jadi jangan khawatir."

MOE DATE ✔ (Tersedia PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang