BAB 1

479 100 2
                                    

□□□□□□

Dalam situs yang diperhatikannya secara serius selama seharian. Naruto langsung mendatangi alamat dari kantor Moe Date, meski sebenarnya dia dilarang untuk hal itu. 

Naruto pergi ke daerah Chuo, toh kebetulan satu arah dengan cabang utama kedai kopinya. Di kedai itu, sering dijadikan olehnya sebagai tempat kerja sekaligus tempat nongkrong sambil memperhatikan bagaimana para pegawainya melayani pelanggan. 

Naruto mencermati kertas yang ditulisnya tadi malam. Takut bahwa dia ternyata salah tempat. Tapi alamat di mana kantor itu berdiri benar-benar ada di depannya. Namun, tidak ada papan yang menandakan tempat tujuannya ada di sekitar sini. Gedung di depannya hanya gedung setinggi lima lantai, dan tidak ada agensi pacar sewaan bernama Moe Date.

Di ruang bawah tanah ada sebuah pub, yang beroperasi sekitar jam 12 siang sampai jam 3 pagi, tentu saja papan petunjuk itu bertuliskan I Cha Paradise, sementara di lantai satunya terdapat salon khusus pria. Lantai dua, ada toko pakaian. Lantai-lantai selanjutnya terdapat kantor-kantor agensi kecil, dan yang paling atas adalah sarang penyamun—kantor lintah darat, yang tentu saja itu bukan bagian Moe Date. 

"Maaf, apakah Anda tahu di mana itu Moe Date?" pelayan dari pub yang sedang memperbaiki papan memperhatikan Naruto sambil mengernyitkan wajah. "Kurasa ada di sekitar sini. Masalahnya, aku tidak menemukan itu. Dia bilang alamatnya ini," Naruto menyerahkan kertas yang digenggamnya sejak tadi. "Apakah aku salah? Bukan alamat gedung ini?"

"Apakah ini kafe para gadis imut?" apakah sekarang dia mirip seperti para otaku pecinta figur gadis-gadis imut? "Mungkin kau harus pergi ke Akiba. Di sini alamatnya benar, tapi aku tidak tahu Moe Date itu apa."

Ah, tentu saja, dia tidak mungkin mengatakan bahwa tempat yang ingin dituju olehnya adalah sebuah kantor agensi untuk mendapatkan pacar sewaan. "Terima kasih, sepertinya saya salah menulis alamat," ujar Naruto dengan nada kecewa. Ia harus menyerah. Lebih baik menghubungi agensi tersebut lewat  pesan layanan yang sudah disediakan oleh situs mereka.

□□□□□□

Baru saja selesai belanja, dia mendengar bosnya memanggil namanya dengan lantang. "Oi, Hinata Hyuuga! Kemari!" dengan tergesa-gesa setelah melemparkan kantong belanjaannya ke dalam apartemen, bahkan tanpa mengunci pintu itu, Hinata mendekati Shion. "Baiklah, Sayang, hilangkan kebiasaan bahagiamu dengan melempar apa pun itu tanpa pikir panjang. Aku takut kalau kau saking senangnya begitu justru mendorong pelangganmu sampai terjungkal. Kau bakal kehilangan gajimu, dan semakin kau mendapatkan rating rendah, aku harus ambil sikap untuk memecatmu."

Hinata menarik napas saat mendengar Shion menasihati dirinya. Ia masih butuh pekerjaan di Moe Date karena gaji besarnya, apalagi tidak butuh status sebagai mahasiswi terbaik di kampus A atau  B. Prosedur-prosedur yang dibilang sulit itu didasari karena semua surat-surat kelulusannya ada di rumah, sedangkan dia kabur tanpa membawa apa-apa. 

"Alat itu berdering!" ujarnya bahagia. "Aku dapat pelanggan? Seperti apa orangnya? Apakah dia benar-benar sudah setuju?"

"Dia baru saja mengisi formulir," jawab Shion. "Dan tentu saja setuju dengan kesepakatan yang diberikan oleh agensi. Tidak ada adegan ranjang dan tidak boleh membawa pergi begitu saja ke hotel cinta atau hotel berbintang sekalipun. Kalau mau membawamu selama 24 jam harus segera memberikan kabar ke agensi. Pria itu setuju-setuju saja karena dia menyewa bukan untuk hal-hal yang kurang baik."

"Benar-benar setuju?"

"Ya, tentu saja setuju," kata Shion sangat meyakinkan, dan betapa Hinata senang mendengarnya. "Kalau tidak setuju mengapa aku harus memberitahumu sekarang? Dia bahkan dengan berani memberikan kompensasi besar kalau sampai dia melanggar peraturan dari agensi kita. Sekarang pengacara kita sedang menyusun suratnya. Setelah bagian itu selesai, kau bisa bertemu dengannya."

MOE DATE ✔ (Tersedia PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang