□□□□□□
Naruto baru sampai di gerai kopinya sembari melepaskan kacamata gelapnya. Di luar panas sekali, membuatnya merasa butuh tempat sedingin tempat ini. Tapi malah melihat Sasori tidak fokus bekerja, juga Shikamaru yang tiba-tiba melambaikan tangannya untuk memaksanya mendekat.
"Kenapa?" tanyanya kepada temannya itu. "Ada hal serius yang sedang terjadi?"
Sasori menyerobot tiba-tiba. "Kau punya janji dengan gadis SMA?" Naruto mundur karena kaget. "Dia ada di sana," Sasori menunjuk dengan dagunya, sedangkan tangan sedang mengaduk pesanan pelanggan. "Gadis itu mencarimu, sudah satu jam dia menunggu, dan habis dua affogato sekarang."
"Dan kami rasa dia akan menghabiskan ketiga kalinya kalau kau tidak keburu datang," sambung Shikamaru yang menggelengkan kepala. "Ada perlu apa kau dengan gadis seperti itu?" sementara Naruto memperhatikan seseorang yang mencarinya itu dengan pandangan bingung.
Tanpa menghiraukan kedua temannya. Naruto berjalan menghampiri gadis itu, kemudian memiringkan kepalanya. "Hinata Hyuuga dari Moe Date?" bisiknya, membuat gadis itu terkejut. "Benar, 'kan?"
"Ya," tidak beranjak dari duduknya, Hinata mendongak dan tersenyum kepada Naruto. "Namaku Hinata Hyuuga, tapi aku harap kita bisa memanggil dengan nama kecil biar akrab."
Naruto kurang nyaman dengan gadis ini, disebabkan sebelumnya, dia melihat foto profil Hinata sangat manis dan cantik. Bukan berarti hari ini gadis itu tidak terlihat cantik. Tapi Hinata yang ada di foto profil benar-benar berbeda dengan aslinya yang justru terlihat jauh lebih muda. Pantas kalau teman-temannya menganggap gadis ini masih belia atau sekitar SMA.
"Kau benar-benar berusia 29 tahun, 'kan?" Naruto tidak dapat percaya begitu saja, apalagi saat memperhatikannya serius. Dia melihat tubuh gadis itu yang mungil. "Kurasa kita harus bicara banyak di ruanganku. Silakan ikut aku."
Hinata bergegas mengikuti Naruto ke ruangannya di lantai yang sama dekat ruang staf. Di tempat itu udaranya jauh lebih sejuk dan tidak terdengar suara-suara dari luar yang ramai oleh pelanggan dan pemutar musik. Interiornya juga menarik. Tidak terlalu banyak perabotan, hanya dipenuhi sebuah oleh kertas-kertas agak tidak tertata rapi di atas meja.
"Duduklah di mana pun yang kau mau," ujar Naruto selagi dia melepaskan jaket kulitnya, lalu kemeja, dan kini tersisa kaus tipis berwarna hitam. "Baiklah, Hinata," serunya ketika melihat gadis itu duduk di sofa bagian tengah ruangannya. Naruto memilih untuk duduk di seberang gadis itu. "Aku benar-benar tidak melihat tinggi badanmu saat memesanmu sebagai pacar sewaan."
"Aku punya tinggi 163, dengan berat badan sekitar 45 kg," dia menjelaskan hal itu, dikiranya bahwa Naruto langsung memesan tanpa melihat rating juga. Datang ke sini akan jadi sia-sia kalau pada akhirnya ditolak. "Aku sudah lulus dari SMA sangat lama."
"Aku sudah membaca semuanya," kata Naruto. "Kau lulusan perguruan tinggi Osaka, 'kan?" Hinata mengangguk. "Apakah kau asli dari Osaka?" gadis itu mengangguk lagi, sementara Naruto menghela napas sambil bersandar nyaman di tempat duduknya.
Gadis ini punya pendidikan bagus, dalam info pribadi yang baru saja dikirimkan melalui pesan elektronik, Naruto dapat mengetahuinya. Semoga itu bukan akal-akalan. Tapi toh ini hanya sebuah akting. Bukankah penipuan kecil semacam itu tidak masalah? Sejak awal pun dia tahu kalau Moe Date adalah tempat yang sudah tidak benar.
"Kalau boleh tahu kau mengambil program apa?"
"S1," jawab Hinata tanpa terkendala, masih tidak berpikir bahwa laki-laki di depannya kurang percaya pada pendidikannya. "Matematika," Naruto melongo mendengarnya. "Ada yang salah?"
![](https://img.wattpad.com/cover/259934175-288-k405957.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MOE DATE ✔ (Tersedia PDF)
Fiksi PenggemarSebuah situs aneh menciptakan kedekatan antara Naruto Uzumaki dan Hinata Hyuuga. Namun bagi Naruto, sudah pasti Hinata bukan termasuk kriterianya. Masalannya, dia tidak ingin membanding-bandingkan perempuan ideal seperti apa yang pantas bersanding d...