8.WAPAS

86 77 9
                                    

•Warning! Typo bertebaran ✌

•Warning! Typo bertebaran ✌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________

Brukk...

"Aduh... Sakit!" Pekik Aruna ketika terjatuh.

"Jalan yang bener!" Ucap orang yang Aruna tabrak.

Mendengar suara dingin yang khas itu Aruna langsung mendongak melihat nya.

"LO! ARKAN!"

Arkan hanya bergumam.

Ih! Bukannya Dibantuin!  Batin aruna, kemudian ia bangkit dan merapihkan rok nya.

"Ada apa sih, lo manggil gue ke sini?" Tanya Aruna to the point sambil menahan kesal

Alis Arkan pun saling bertautan "Maksud?"

"Alah, gak usah pura pura lupa lo!"

Aneh batin Arkan

Tak kunjung mendapat respon Aruna pun kesal "ih! Lo kan, tadi telpon gue nyuruh gue ke sini!"

"Telpon?" Beo Arkan

"Iya! Lo gimana sih, lo yang nelpon lo yang nanya sama gue"

"Gue gak telpon, lo"

"Alah, bohong lo. Pake ngomong kangen segala lagi di telpon. Maksud lo apa?!"

Ini ulah siapa sih? Ah pasti si Arken! Awas lo! Batin Arkan

"Hp gue hilang."

Hanya tiga kata yang di ucap kan Arkan, namun membuat Aruna malu di tempat di tambah ia dan Arkan menjadi perhatian orang-orang yang berada di wapas

Aruna mematung di tempat. Pipi nya memanas, wajah nya pucat, keringat dingin pun mulai bercucuran

Awas ya lo Yelda! Aklee! Aneska! Arghh! Gue malu banget anjir  batin Aruna

Ingin rasanya ia menghilang sekarang juga. Malu sungguh malu. Mana ia ngegas mulu, sedangkan Arkan ia hanya diam memperhatikan wajah Aruna yang panik serta malu.

Arkan pun langsung menarik tangan Aruna karena telah menjadi pusat perhatiannya. "Ayo"

Aruna hanya diam saja masih mematung. Arkan pun langsung menggendong Aruna ala karung beras. Seakan tersadar Aruna pun langsung meraung-raung di gendongan itu.

"Lepasin! Turunin gak! Gak sopan banget sih"

Arkan pun langsung menurunkan Aruna begitu saja membuat ia jatuh.

"Aww... Sakit tau!" Ia pun bangkit "DASAR GAK PUNYA HATI!" Ucapnya kembali kemudian berlari untuk pergi ke gerbang depan sekolah.

Saat Aruna hendak pergi ke sekolah nya tiba tiba ia di hadang oleh geng motor. Ia pun panik hendak menelpon temannya tapi handphone nya tidak ada, dan ia baru ingat handphone nya 'kan di bawa oleh yelda.

AR KUADRAT (Hiatus / Rombakan Cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang